Jieun tak bisa menebak kemana takdir membawanya pergi. Disaat ia pikir dirinya tak pantas mendapatkan kebahagian, Tuhan justru memberikannya titipan berupa seorang anak yang harus di jaganya
Jika pada umumnya Anak adalah hal yang sangat berarti bagi semua orang. Maka bagi jieun itu adalah kebalikannya. Bukan merasa tak senang dengan semua ini, tapi jieun hanya berpikir bayinya hadir di saat tak tepat.
Hubungannya dan Jungkook adalah hubungan yang tak seharusnya memiliki seorang anak seperti pasangan pada umumnya. Anak ini hanya hadir karena kesalahan mereka berdua. Kesalahan jieun dan Jungkook yang mengharuskan jieun menanggung semua ini sendirian
Sejak awal jieun tak mempersalahkan Sedikitpun jika dirinya harus membesarkan anaknya sendirian. Bahkan saat Jungkook mengulurkan tangannya untuk membantu, merawat dan menjaga bayinya sebagaimana seorang ayah pada umumnya jieun tak menaruh harapan untuk semua itu.
Jieun melakukan semua ini, karena demi satu alasan. Alasan yang seutuhnya hanya untuk Jungkook bukan untuk dirinya
"Jungkook-ah, kau memiliki kehidupan mu sendiri. Kau benar, Ini adalah kesalahan kita. Tapi kurasa kesalahan kita ini, akan cukup jika aku saja yang menanggungnya. Terus lah jalani hidupmu. Sampai kapanpun, kuharap kau akan tetap bersinar dengan namamu. Bukan ayah dari anak yang ku kandung" sebanyak apapun omong kosong yang di katakan jieun, Jungkook menolak setiap untaian kata istrinya
Jika awalnya jungkook melakukan semua ini karena rasa bersalahnya. Kali ini Jungkook merasakan hal yang berbeda saat Melakukannya. Kini semua ini tak lagi menjadi penebus rasa bersalahnya tapi kini semua ini adalah menjadi tanggung jawabnya. Bukan hanya anaknya tapi juga jieun
"Tidak ji. Kau tak bisa melakukan ini. Pernikahan bukanlah hal yang sepele hingga kau harus melakukan pernikahan seperti ini untuk kedua kalinya" Jungkook tak sepenuhnya mendengar penjelasan jieun, tapi Jungkook bisa langsung menyimpulkan jika jieun tak ingin membebaninya dan memutuskan untuk menikah dengan Kim taehyung
"Ji-jika kau mengkhawatirkan anak kita Tak akan mendapatkan kasih sayang seorang ayah, kau tenang saja karena Ku yakin dia akan tetap mendapatkan kasih sayang seorang ayah melalui Kim taehyung. Dia sudah berjanji untuk melakukan nya" Jungkook masih menolak. Bukan karena anak mereka, kini ada sesuatu hal yang membuat Jungkook harus mempertahankan jieun
"Dia anakku Lee jieun!! Bagaimana bisa kau menyerahkan anakku pada orang lain saat darahku mengalir padanya" jieun sepenuhnya menangis dengan ucapan Jungkook. Tak ada yang salah dalam ucapan Jungkook, anak yang dikandungnya memang milik Jungkook. Tapi dia tak seharusnya Lahir di tengah keluarga jeon.
"Kita bicarakan ini nanti jeon. Aku sangat lelah" Jungkook menggeleng. Menahan lengan jieun yang berniat pergi darinya
"Aku tak bisa membiarkanmu pergi ji. Tidak untuk kedua kalinya"
Katakanlah Jungkook sudah gila. Keadaan yang sungguh kacau seperti ini, membuat Jungkook menyingkirkan akal pikirannya dan mulai mencium bibir jieun
Tak seperti ciuman yang terakhir kali Jungkook lakukan, Jungkook memperlakukan jieun dengan begitu lembut. Bibirnya mengeksplor bibir jieun dengan begitu pelan tanpa ingin membuatnya sakit. Tak mendapat penolakan sedikitpun, Jungkook menyelipkan tangannya pada tekuk jieun memperdalam ciuman mereka
Masih tak mendapat penolakan, Jungkook mengubah posisi mereka beberapa kali dan mengubah tempo ciumannya sedikit lebih cepat
Masih tak mendapat penolakan sama sekali, Jungkook menyudahi ciumannya begitu Sadar jika bukan hanya penolakan yang ia dapatkan, tapi ia juga tak mendapatkan balasan dari jieun.
"Maaf. Maafkan aku" lagi lagi hanya kata maaf yang bisa Jungkook lontarkan. Setelah apa yang terjadi, Jungkook justru menyakiti jieun. Lagi.
Jieun tersenyum singkat sebagai balasan pernyataan Jungkook. Senyuman itu sungguh mampu membuat hati Jungkook merasa bersalah
KAMU SEDANG MEMBACA
Past
FanfictionPerceraian mungkin jalan terbaik bagi keduanya. Tapi jika pada akhirnya Jungkook harus kehilangan segalanya ia tak akan dengan mudahnya mengatakan ya saat itu Ini adalah kisah ku, bagaimana aku belajar untuk tak mudah memberikan hatiku pada seorang...