Apa yang terjadi siang tadi, sungguh di luar dugaan Jungkook. Ia tak mengira sahabat yang di maksud jieun adalah Kim jiwoo. Bukan hanya itu, dengan tak tau diri nya Jungkook justru mengabaikan jieun dan justru memperkenalkan dirinya sebagai pacar jiwoo
Dan sekarang Jungkook sedang merutuki kesalahannya sendiri. lihatlah, jam sudah menunjukan pukul 9 malam tapi jieun sama sekali tak terlihat di rumah mereka. Bahkan ponselnya ikut mati setelah jieun mengirimkan pesan kepadanya
Jungkook mendesis khawatir
pada jieun. Wanita nya itu kini sedang hamil. Dan ia justru belum pulang selarut ini"Jieun kau dimana? Kumohon angkat telpon mu" panggilan itu lagi lagi di alihkan sama seperti sebelumnya. Ponsel jieun teryata masih belum aktif. Tapi seperti menjawab doa nya, Jungkook mendengar suara pintu yang terbuka di luar sana
Dan seperti harapannya, itu adalah jieun. Segera Jungkook menghampiri jieun dan memeluk wanitanya yang terasa begitu dingin seperti hawa dingin di luar sana
"Kau darimana saja? Kenapa ponselmu mati? Kau tau bagaimana aku susahnya mencari mu dan mengkhawatirkan keadaanmu sayang?" Jungkook mencerca jieun dengan berbagai kalimat. Meski posisi Jungkook bukan dalam fase yang bisa memarahi jieun, tapi Jungkook justru tak bisa menahan emosi nya. Ia sungguh khawatir dengan jieun
Tak menjawab atau menatap Jungkook, jieun justru kembali memeluk jungkook dan menenggelamkan tubuh mungilnya di dalam pelukan Jungkook
"Aku merindukanmu Jungkook" suara jieun yang terdengar sangat begitu parau itu menyakiti hati Jungkook. Tangan Jungkook seketika dengan perlahan melingkar pada tubuh jieun. memeluk tubuh itu dengan erat dalam pelukannya
Tanpa sepatah kata pun, jieun mengeratkan pelukannya. Apa yang terjadi siang tadi, menjadi alasan kenapa ia pulang semalam ini. Berniat menghindari Jungkook ternyata bukan ide yang baik. Nyatanya saat jieun berusaha menghindar, rasa rindu itu kembali membucah dan justru membuat dirinya sakit
"Temani aku malam ini, aku ingin tidur bersama denganmu"
******
Jungkook berdiri terdiam di depan ranjang, melihat jieun yang telah berbaring di sana membelakanginya. Dengan rambut yang masih basah, ia seharusnya segera mengeringkan rambutnya dan pergi menemui jieun untuk menemaninya tidur.
Tapi rasanya, akan terasa tak tau jika sekarang Jungkook bersikap seperti biasanya setelah apa yang terjadi siang tadi
Ia terlalu banyak menyakiti jieun. Dan kini lagi lagi, Jungkook kembali menyakitinya. Jadi bagaimana, Jungkook bisa menjelaskan situasi nya saat ini?
"Kau sudah selesai Jungkook?" Suara jieun terdengar memanggilnya setelah sebelumnya jieun tak mendengar apapun dari dalam kamar mandi sana.
Karena perutnya yang semakin besar, jieun dengan perlahan mengubah posisinya menjadi duduk di samping ranjang mereka. Dengan senyuman yang selalu ia pancarkan, jieun menepuk ranjang kosong di sebelah nya meminta Jungkook untuk duduk disana
"Kemarilah, aku akan mengeringkan rambutmu"
Jungkook bergerak seperti permintaan jieun. Dengan cepat, handuk yang semula Jungkook bawa kini berada dalam genggaman jieun. Secara perlahan, tangannya itu dengan telaten mengusak rambut Jungkook dengan begitu lembut yang menguarkan wangi sampo yang selalu membuat Jieun terasa begitu nyaman
KAMU SEDANG MEMBACA
Past
FanfictionPerceraian mungkin jalan terbaik bagi keduanya. Tapi jika pada akhirnya Jungkook harus kehilangan segalanya ia tak akan dengan mudahnya mengatakan ya saat itu Ini adalah kisah ku, bagaimana aku belajar untuk tak mudah memberikan hatiku pada seorang...