"apa yang kau lakukan disini?"
*****
"Aku tak tau kau punya appartement lagi disini, sayang"
Rasanya Jungkook seperti berbicara sendiri sekarang. Sejak tadi, bahkan sejak awal ia menginjakan kaki di rumah ini, jieun tak menjawab satu pun pertanyaan yang di berikan nya
Seperti sedang menghindarinya, jieun justru menyibukkan diri di dapur dengan Jungkook yang hanya bisa melihat Jieun dengan was was karena istrinya itu menolak untuk di bantunya
Hingga sesaat, Jungkook menangkap pergerakan aneh dari sang istri. Tubuh jieun tiba tiba saja Limbung saat sedang berusaha menuangkan air. Untung saja, Jungkook dengan cepat menangkap jieun hingga istrinya itu tak terjatuh yang mungkin akan membahayakan jieun dan juga anak mereka
"Sayang kau baik baik saja?" Jieun menggeleng pelan dan kembali menolak tubuhnya untuk di sentuh Jungkook untuk kedua kalinya
"Aku baik. Hanya saja--- hueekk
Jungkook tak bisa berhenti khawatir, ia kembali berusaha untuk membantu jieun. Tapi respon yang jieun lakukan adalah sebaliknya. Meski dengan tubuh lemas sekalipun, jieun mendorong tubuh Jungkook dari nya
"Kumohon, jangan mendekatiku dulu oppa"
Nada bicara itu terdengar dingin dan begitu pelan. Rasanya lebih baik, jieun membentak atau memaki dirinya dari pada jieun melakukan ini kepadanya. Rasanya ini lebih menyakitkan, saat dengan jelas jieun menghindarinya
"Ba-baiklah. Aku akan menunggu disana. Panggil aku, jika kau butuh bantuan"
"Gomao, oppa" jieun kembali berbalik setelah Jungkook pergi. Matanya mengerjap beberapa kali, merasakan rasa mual nya itu kembali datang sesaat setelah Jungkook pergi
Padahal ia tak pernah seperti ini sebelumnya. Tapi hanya dengan kedatangan Jungkook di sisinya, rasa mual nya itu kembali hadir dan hilang dengan cepat saat ia dekat dengan Jungkook
"Aku hanya sempat membeli ini di luar tadi. Makanlah, oppa pasti belum makan bukan?" Sup ayam panas itu mengepul dengan hangat di hadapan Jungkook. Ternyata 30 menit jieun berada di dapur tadi, jieun habiskan untuk menyiapkan makan malam untuk Jungkook.
Bukan hanya sekedar sup ayam biasa, jieun juga ternyata sempat memasakan beberapa lauk pauk lainnya
"Kau sudah makan?" Tanya Jungkook tak begitu nyaman dengan jarak tempat yang di berikan jieun dengan jelas
"Aku sudah makan. Oppa makan saja"
Jungkook tak ingin mengajak jieun berdebat lagi, setelah mendapat jawaban dari jieun ia mulai menyantap makanan yang telah di siapkan istrinya. Meski katanya, jieun hanya membelinya dari luar, Jungkook sangat yakin jika sup ini di buat oleh jieun
Rasa masakan jieun sangat begitu khas. Dan ia yakin, jika sup ini juga buatan istrinya
"Bagaimana keadaan baby jeon sayang? Kau tadi ke dokter kandungan bukan?" Jungkook kembali bertanya setelah meyelesaikan makan malamnya. Mangkuk yang semula berisi semangkuk penuh sup ayam itu habis seketika. Bukan karena dirinya yang lapar, tapi masakan jieun selalu membuatnya candu dan tanpa sadar selalu menghabiskan apapun yang di siapkan jieun
"Dia baik" singkat jieun
Jawaban yang terdengar singkat itu, membuat hati Jungkook kecewa. Padahal jika dulu, jieun akan menjadi orang yang begitu ceria saat membicarakan perkembangan bayi mereka. Tapi sekarang, jieun bahkan terlihat tak berminat dan tak menatapnya sama sekali
KAMU SEDANG MEMBACA
Past
FanfictionPerceraian mungkin jalan terbaik bagi keduanya. Tapi jika pada akhirnya Jungkook harus kehilangan segalanya ia tak akan dengan mudahnya mengatakan ya saat itu Ini adalah kisah ku, bagaimana aku belajar untuk tak mudah memberikan hatiku pada seorang...