Happy Reading!
•••
Copyright : ArCastellan-oOo-
"Diamlah, bang***sat! Kau membuat telingaku berdenging akan suara busuk yang keluar dari mulut sialanmu itu!" Makian terlontar dari bibir tipis gadis berkulit pucat yang mendapat dehaman acuh tak acuh dari sang rekan. Rasa muak kian tersemat, menjalankan misi dengan rival yang teramat ia benci ialah mimpi buruk baginya kali ini.
"Sialan!!! Apa-apaan dia?!" umpatnya dalam hati tiap kali mendengar siulan berirama sosok di kursi penumpang, yang membuatnya tak henti berdecak kesal. Hingga, suara yang khas terdengar meski tampak malas.
"Kau terlalu banyak bicara, Amber," jawab sosok bertubuh ramping yang tak tertarik akan protesan gadis bermanik safir, dengan seulas seringai tipis terpatri tanpa ada yang menghalangi.
Decakan tentu lagi-lagi terdengar, gadis bernama Amber terbungkam. Entahlah, ia hanya malas memperpanjang obrolan dengan rekan yang selama ini ia anggap rival. Mata itu diam-diam melirik sosok cantik berbadan mungil yang sedari tadi tak ubah dalam posisi yang sama. Memang, siulan dari bibir ranum itu terhenti, namun... entah mengapa sosoknya yang diam semakin mengganggu dalam batinan.
Hirup pikuk perkotaan kini tak lagi terdengar. Hanya jalanan sepi yang tampak asri membuat siapapun hanyut dalam memori. Angin semilir bersamaan daun bertebaran di musim semi seakan menemani. Kebisingan teramat jauh bak dimensi tak lagi satu. Ya... cukup menenangkan bagi mereka yang enggan dalam keramaian, bukan?
"Why?" tanyanya singkat dengan lirikan kecil ia layangkan kedua kali. Dan lagi-lagi, sosok itu hanya berdeham sebagai jawaban.
"Hm?" Hembusan napas kasar seketika terlontar. Sial! Ia benci sikap dingin manusia di sampingnya ini.
"Kenapa kau meminta misi konyol seperti ini? Bukankah semua sudah selesai?"
"Selesai?" ulang sosok itu setengah berbisik, hingga senyuman getir tertangkap netra safir yang entah berapa kali curi pandang. "Entahlah," lanjutnya menatap lurus layar persegi di hadapannya yang menampilkan rekaman langsung dari target dalam misi kali ini.
"Lagi-lagi kau seperti itu," gumam Amber yang masih terdengar jelas, dengan wajah tertekuk dipenuhi kekesalan menatap sekilas kendaraan roda empat dalam rekaman layar tak jauh dari posisinya.
***
09.41 am, Salt Lake
Gerimis di balik awan mendung tak membuat kebahagiaan dari para penumpang bus pariwisata yang melaju perlahan sirna begitu saja. Suara nyanyian anak Sekolah Dasar terdengar menyenangkan. Ah, tentu saja! Inilah hari yang teramat ditunggu siswa-siswi tersebut dari jauh-jauh hari. Siapa yang tak bersamangat akan hal itu, bukan? Meski, cuaca seakan tak berpihak pada mereka tentu tak menjadi penghalang.
Tiga puluh menit berlalu, masih dengan nyanyian yang sama, irama yang tetap sama, serta suasana gembira yang sama tak luput dari tangkapan kamera mini di balik pakaian salah seorang siswi yang tersenyum cerah. Segala kebahagiaan singkat yang terpancar terabadikan dalam satu rekaman. Tentu, tak ada yang menyadari. Semua hanyut dalam kesenangan yang akan menjadi memori.
Hingga, tanpa diduga....
Alunan demi alunan kini berubah menjadi teriakan dan tangisan putus asa. Bus yang tadinya penuh sorak kegembiraan dalam sekejap diselimuti kengerian yang sangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alaura's Secret [Agent E] - END (TAHAP REVISI ALUR TOTAL)
Mistério / SuspenseTatapannya mengisyaratkan kebencian. Hidup dan mati adalah permainan. Menyangkal berarti siap bermain tanpa akal. Lara Auretha Degreez, Ah no! Itu bukan dirinya. Sosok kejam tak berperasaan ada pada dirinya. Dirinya yang lain, yang berubah menjadi...