Happy Reading!
Copyright © ArCastellan•••
Keheningan menyeruap yang sayangnya tak cocok dengan keadaan saat ini. Yang sebelumnya tampak riuh penuh perdebatan internal akan antusiasme solders dengan para petingginya seketika sunyi menunjukkan keraguan tak berarti. Ya, tentu! Ketidak berartian akan rasa 'ragu' menghinggapi setelah semua yakin pada keputusan masing-masing yang tercampur dalam satu diskusi. Namun tetap saja, sosok Don yang tampak lembut membuat para solders khawatir.
Entah akan menjadi keputusan menguntungkan atau tidak di kemudian hari, mereka bimbang kali ini. Semua berlalu terlalu cepat, seakan terencana dalam sebuah kata 'kebetulan' tapi tak ada yang dapat membuktikan.
"I'm sorry, Sir. Bolehkah saya memberi saran?" ucap seseorang memecah keheningan, yang membuat semua mengalihkan pandangannya ke arah pria bermanik hazel tersebut. Dan tentunya, hal itu mampu membuat alis Sean terangkat sebelah dengan tatapan penasaran pria gagah tersebut lemparkan.
"Hm?" dehamnya meminta penjelasan tanpa mengubah raut wajah yang terpancar akan wibawa. Mendapat persetujuan, pria itu—edgar menarik napas pelan menepis keraguan.
"Seperti yang kita semua tahu, kemampuan gadis kecil itu amat sangat mengagumkan, dan—"
"Kau pikir aku akan mendengarkan basa basimu?!" potong Sean jengah membuat Edgar gelagapan. Ah, sial! Situasi menegangkan apa ini?
"Ah! Maaf, Sir. Menurut saya bukankah sebaiknya Nona Lara memegang kendali pada salah satu tim utama di Savero? Karena kemungkinan besar, ia akan memberi pengaruh kuat pada Savero di dunia gelap. Meski usianya terbilang cukup belia. Namun, keterampilannya dalam menembak sangat berguna bagi organisasi kita. Dan—"
"Cih! Sepertinya kau merindukan besi panas yang melilit tubuhmu, Ed. Berhentilah beromong kosong! Itu memuakkan!" potong Sean dengan decihan bersamaan senyum remeh terpatri yang sontak membuat Edgar menelan saliva susah payah.
"Tapi, Sir. Bukankah sangat disayangkan jika kita menyia-nyiakannya, bukan?" usul Edgar teguh pada opininya yang membuat ruang medis seketika mencekam, akan aura yang tak bersahabat bersamaan gertakan rahang yang saling berbenturan dari sosok Sean.
"Kau terlalu berangan pada bocah awam, dude! Gunakan kepalamu untuk menjamin statement tak berakal dari otak busukmu!" geram Sean yang tak lagi dapat menahan amarah akan hal konyol yang ia dengar. Sungguh, ia tak menyangka akan pemikiran bawahannya. Meski ia sendiri cukup berempati pada sosok Lara. Namun, tetap saja ia tak mungkin memutuskan dengan semena. Dan belum sempat ia meredam amarah, tiba-tiba suara familiar yang jarang terdengar kini tertangkap indera pendengarannya.
"Sorry, Sir. Jika saya lancang. Saya setuju dengan pendapat Mr. Jack. Saya rasa tak ada salahnya memberikan hak khusus pada Nona Lara. Selain kemampuannya yang menguntungkan, mungkin posisi itu bisa kita anggap sebagai balas Budi Karena ia telah menolong kita sebelumnya. Dan saya rela memberikan kekuasaan saya sebagai Capo Agent E untuk Nona Lara, Sir." timpal Lovis yang tak lain adalah sosok capo Agent E yang merupakan salah satu dari soldiers utama Savero.
Sontak saja, semua mengalihkan pandangan ke arah Lovis dengan heran serta keterkejutan yang amat ketara. Hal itu tak jauh dari karakter Lovis yang amat terobsesi dengan kekuasaan. Lalu, mengapa ia dengan mudah memberikan kekusaan yang ia pertahankan dua puluh tahun lamanya dengan mudah diberikan kepada bocah asing seperti Lara? Itulah yang menjadi pertanyaan di benak semua orang kecuali Agent E sendiri, yang memang mereka sudah mendiskusikannya sejak awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alaura's Secret [Agent E] - END (TAHAP REVISI ALUR TOTAL)
Misterio / SuspensoTatapannya mengisyaratkan kebencian. Hidup dan mati adalah permainan. Menyangkal berarti siap bermain tanpa akal. Lara Auretha Degreez, Ah no! Itu bukan dirinya. Sosok kejam tak berperasaan ada pada dirinya. Dirinya yang lain, yang berubah menjadi...