Happy Reading!
Copyright © ArCastellan
•••Mobil hitam pekat tampak glamour di bawah langit gelap yang menumpahkan perhatiannya. Guntur bersahutan kian mereda bersamaan rintik hujan malam penuh cerita. Kendaraan roda empat itu perlahan melesat memasuki pelataran sebuah gedung mewah di tengah hamparan pepohonan yang jauh dari hirup pikuk perkotaan. Siapa sangka, di balik hutan yang tampak tak terjamah manusia menyimpan bangunan rahasia markas besar organisasi kriminal ternama.
Tempat yang tadinya teramat modern akan kemewahan dengan balutan hitam andalannya, kini menampakkan kondisi yang teramat berantakan. Banyak mayat tergeletak di lantai dengan darah mengalir di mana-mana.
"Oh shit! Sekacau ini kah?!" desis sosok pria menggeram marah terdengar tak percaya akan apa yang tertangkap netra emerald kecoklatan yang cukup mempesona.
"Selamat malam, Sir. Anda sudah kembali?" sapa seorang pria dengan tubuh yang penuh luka lebam dan percikan darah yang menodai tangan dan wajahnya. Ia adalah seorang capo yang memegang kendali 'Agent J' sekaligus sahabat tergila yang Sean dan Aldrick miliki seumur hidupnya. Edgar, itulah nama bajingan tampan berahang tegas yang identik dengan rambut pirang keemasannya.
"Ya! seperti yang kau lihat, bodoh!" cetus Sean kesal yang membuat Edgar meringis dengan tangan menggaruk tengkuk yang tak gatal. Dan sontak, tindakan bodoh pria berbadan kekar itu membuat Aldrick menahan tawanya.
"Bagaimana bisa sekacau ini, Ed?" imbuhnya penasaran.
"Maaf, Sir. Jumlah mereka terlalu banyak," balas Edgar singkat sembari menyeka darah di ujung bibirnya yang tak henti mengalir dengan berbagai umpatan terlontarkan.
"Ck, di mana Chelly dan Lucian?" tanya-nya menatap sekitar mencari keberadaan keluarga kecil yang tak terlihat batang hidungnya. Tentu, itu membuat pria yang kini digandrung emosi tampak gelisah.
"Keduanya ada di ruang medis, Sir. Mereka terluka sedikit parah, dan membutuhkan perawatan," jelas Edgar menatap Sean ragu dengan ringisan akan rasa perih mengiringi. Dan lagi-lagi, hal tersebut mampu membuat Sean menggeram marah untuk kedua kali akan apa yang ia dengar.
"Damn!" Umpatan dengan mulus terlontar di balik bibir bervolume yang cukup menggoda.
Kaki jenjang dan kokoh melangkah perlahan seraya membuka handle mobil dengan sosok Lara di gendongannya. Dalam keadaan tak sadarkan diri bersimbah darah di tubuh kecil nan ringkih, tentu membuat siapapun prihatin akan kondisi. Sontak, hal itu membuat semua bawahan yang melihat pemandangan familiar namun tampak asing yang tersuguhkan dengan alami terkejut bukan main.
Berbagai opini akan siapa gadis kecil di gendongan Bos besar mereka saat ini tentu tak terhindari. Ouh, sial! Sepertinya ia harus bekerja keras membersihkkan nama atasannya untuk sekian kali, pikir Aldrick di balik senyum ramah yang setia menemani wajah elok pria berdarah italy.
"Rick, kau urus kondisi markas! Aku akan ke atas menemui Chelly dan Lucian. Jika terjadi sesuatu hubungi aku segera!" titah Sean tegas berjalan memasuki markas dengan langkah lebarnya.
"Yes, Sir."
"Aldrick, siapa gadis kecil itu?" tanya Edgar penasaran yang sedari tadi hanya diam bak pengamat kini mendekati Aldrick dengan suara berbisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alaura's Secret [Agent E] - END (TAHAP REVISI ALUR TOTAL)
Mystery / ThrillerTatapannya mengisyaratkan kebencian. Hidup dan mati adalah permainan. Menyangkal berarti siap bermain tanpa akal. Lara Auretha Degreez, Ah no! Itu bukan dirinya. Sosok kejam tak berperasaan ada pada dirinya. Dirinya yang lain, yang berubah menjadi...