•°•Baby Lucas•°•

3.4K 376 94
                                    

[Athanasia POV]

"LUCAAAAASS!!"

Aku benar-benar tidak menyangka dengan apa yang ku dilihat. Lucas sudah berubah menjadi bayi berusia sekitar satu setengah tahun.

"Kok imut?" Gumamku.

Ku gelengkan kepalaku kuat-kuat. Apa yang ku pikirkan? Lucas berubah menjadi bayi dan aku malah berpikir dia imut?

Ya memang imut sih.

Tapi sekarang bukan saatnya untuk memikirkan itu!

Yang harus ku pikirkan adalah segera mengubah Lucas menjadi seperti semula.

Tetapi aku pun belum mengetahui cara untuk mengembalikannya.

Lalu apa yang harus aku lakukan? Siapa yang akan mengurusnya? Aku seorang putri dan aku tidak mungkin menjadi babysitter Lucas.

Mana mungkin aku menceritakan pada para pelayan bahwa ada bayi hasil eksperimen sihir di Istana ini.

Apalagi jika Ayah sampai tahu. Bisa-bisa Lucas dipenggal. Padahal masih kecil unyu unyu ulala beybeh.

Baik, Athanasia. Mari merubah pola berpikir.

'Berani berbuat berani bertanggung jawab'

Sebagai Putri yang bijaksana, seharusnya aku bertanggung jawab atas kesalahan yang ku perbuat.

Dapat ku lihat Lucas merangkak mendekati rak buku. Dia menjatuhkan beberapa buku sihir yang ada di sana.

Aku segera menghampirinya "Apa yang kau lakukan, bodoh?"

Dia menatapku dengan mata yang berkaca-kaca. Astaga, apa yang ku lakukan?

Sekarang ini Lucas hanyalah seorang bayi berusia satu setengah tahun yang tak mengerti apa-apa.

Sebagai orang tua yang baik, pastilah mereka mendidik anaknya dengan lembut. Tidak boleh memarahi kesalahan kecil yang diperbuat apalagi sampai mengucapkan kata-kata mutiara seperti yang ku lakukan.

Aku menggendong Lucas dan menepuk-nepuk pantatnya untuk menenangkannya.

"Astaga, maafkan aku telah berkata kasar" ucapku sembari terus menenangkannya.

Matanya sudah tidak berkaca-kaca lagi. Sekarang ia menatapku dengan mata berbinar-binar.

Jangan bilang--

"Mama ehehe"

"Aku bukan mamamu, brengs*k!!"

Lagi-lagi aku mengeluarkan kata-kata mutiara. Bukannya menangis, Lucas justru tertawa riang. Sepertinya dia senang.

Dari dulu aku memang menyukai anak kecil. Tapi karena ini Lucas, bawaannya suka kesal.

Untuk menenangkan pikiranku yang panik, aku membawa Lucas kecil ini mengelilingi menara.

Karena ini menara pribadiku, jadi hanya ada aku dan Lucas di sini.

Awalnya Lucas tertawa riang dan sesekali mengucapkan bahasa bayi yang tidak ku mengerti. Tapi lama-lama ia mengantuk dan terlelap dalam gendonganku. Kepala mungilnya bersandar di pundak kananku. Sesekali ia menggesek-gesekkan kepalanya di pundakku, mencari posisi ternyaman.

Aku menghela napas. Mengusap lembut surai hitamnya. Mulai sekarang aku akan menjadi seorang Putri sekaligus pengasuh bayi.

Aku berteleportasi ke kamarku. Menjentikkan jari dan seketika ranjang tidur khusus bayi muncul tepat di samping ranjangku. Perlahan aku menidurkan Lucas di atas ranjang itu.

"TUAN PUTRI!!"

Refleks aku menoleh ke arah sumber suara. Rupanya Lily, maid sekaligus ibu asuhku sudah berada di kamarku sejak tadi. Ini akan menjadi kesalahpahaman yang rumit.

Aku meletakkan jari telunjukku di depan bibir. Memberi isyarat agar Lily tidak berisik dan membangunkan Lucas.

"B-bagaimana bisa ada bayi?" Tanya Lily. Seprei yang ada di tangannya terjatuh ke lantai.

"Tenang dulu, Lily"

Aku tahu cepat atau lambat hal ini akan terjadi. Perlahan orang-orang yang tinggal di Istana pasti mengetahui keberadaan Lucas kecil.

"Dia Lucas" ucapku.

Lily menatapku bingung "Tuan Penyihir?"

Aku mengangguk "Aku tidak sengaja mengubah Lucas menjadi bayi saat melakukan eksperimen sihir"

Tersenyum kikuk. Ku coba untuk meyakinkan Lily.

"S-saya mengerti" jawab Lily.

"Lily, ku mohon rahasiakan hal ini dari orang lain sampai aku menemukan cara untuk mengubah Lucas menjadi seperti semula"

Lily tampak tak mengerti. Tapi pada akhirnya dia mengangguk.

"Ah, bisa siapkan makanan untuk bayi? Untuk persiapan jika sewaktu-waktu Lucas kelaparan"

Aku tidak yakin apakah Lucas butuh makan. Dia kan anak ajaib. Tapi untuk jaga-jaga saja.

"Baik, Tuan Putri"

"Terimakasih, Lily"

Lily mengambil seprei yang tadi terjatuh ke lantai dan membungkuk hormat sebelum pergi meninggalkanku berdua dengan Lucas di kamar.

Tatapan mataku beralih pada Lucas yang sedang tertidur. Wajahnya tampak polos. Tidak ada senyum menyebalkan apalagi ejekkan dari mulutnya.

Seulas senyum terukir di wajahku. Aku membelai pipi chubby nya lembut.

"Selamat tidur, Lucas"

---

"Oeeeek oeeeek"

Aku terbangun karena tangisan Lucas yang mengusik tidur cantikku.

"Eh anj*r, napa nangis tengah malem sih?"

Kakiku turun dari ranjang. Melangkah mendekat ke ranjang bayi yang ada di sebelah ranjangku.

"Lucas berisik. Ku hajar nanti" ucapku sembari mengusap kelopak mataku menggunakan punggung tangan.

Tangis Lucas semakin menjadi. Sepertinya aku salah lagi. Aku belum terbiasa. Sampai sekarang aku masih menganggap bayi ini adalah Lucas yang biasa bersama denganku, sehingga aku mengeluarkan kata-kata kasar khasku. Padahal di hadapanku ini adalah bayi berusia satu setengah tahun yang polos dan tak tau apa-apa.

Aku segera menggendong Lucas dan menepuk-nepuk pantatnya untuk menenangkannya.

"Cup cup maafkan aku. Lucas mau apa? Lapar ya?" Tanyaku.

Untung saja kamarku kedap suara sehingga tidak ada yang mendengar tangisan Lucas.

Aku mengambil biskuit bayi di meja kecil yang sudah disiapkan Lily tadi sore.

Duduk di tepi ranjang dengan Lucas kecil dalam pangkuanku. Memotong kecil biskuit nya dan memasukkannya ke dalam mulut Lucas.

Lucas berhenti menangis dan mengunyah biskuit itu perlahan. Senyum menggemaskan muncul di wajah imutnya.

Aih gemoy.

Kalau begini caranya aku jadi tidak mau Lucas kembali menjadi sosok yang menyebalkan.

Tapi tidak, nanti aku tidak bisa menghabiskan waktu berduaan dengan Lucas jika Lucasnya saja masih polos begini.

Tangan mungil Lucas terangkat mencoba meraih biskuit yang ku pegang.

"Atatata"

[Translate: "Mau lagi"]

Aku kembali memotong kecil biskuit itu dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Aku terus melakukannya beberapa kali sampai ia benar-benar kenyang dan kembali tertidur.

Hari ini cukup melelahkan.

[End Athanasia POV]

-Bersambung-

Babysitter [Suddenly, I Became a Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang