•°•Jangan Panggil Aku Anak Kecil Paman•°•

2.1K 291 67
                                    

"Halo Tuan Penyihir, lama tidak bertemu"

Seketika nafsu makan Lucas menghilang begitu saja. Ia menatap jijik sosok yang berdiri di hadapannya.

"Bagaimana perasaan anda ketika menjadi bayi? Menyenangkan? Bagaimana kalau anda ikut bersama saya?"

Benar-benar tak habis pikir. Sosok yang berada di depannya ini sudah seperti om om kang culik yang menawarkan es krim ataupun permen pada seorang anak.

Sosok itu mengeluarkan sebuah lollipop dari sakunya. Seketika tatapan jijik Lucas berubah menjadi berbinar-binar.

"Apa anda mau?" Tawarnya.

Lucas tertawa-tawa girang dan mengayun-ayunkan tangannya seolah ingin mengambil lollipop itu.

Sosok itu menyeringai puas. Tak disangka ternyata menculik Lucas bisa semudah ini.

"Kalau begitu saya akan memberikannya khusus untuk anak kecil yang menggemaskan ini" sosok itu menyodorkan lollipop nya. Lucas mengambilnya dengan senang hati. Kemudian tanpa aba-aba sosok itu membawa Lucas dalam gendongannya.

Apakah Lucas masih tertawa girang? Tentu saja tidak. Memang ini yang dia inginkan. Membuat om om kang culik itu menggendongnya agar mempermudah Lucas untuk menghajarnya.

Tanpa disadari Lucas tersenyum iblis. Tangannya terayun dan dengan cepat ia memukul kepala kang culik itu dengan lollipopnya.

Sosok itu meringis. Walau Lucas itu mungil tapi pukulannya tidak terkatakan lagi kuatnya.

"Grrrrr" Lucas menggeram. Menggigit leher kang culik itu sepenuh hati. Hingga mengeluarkan sedikit darah.

Kang culik itu mencoba menghentikan Lucas. Tapi tidak berhasil.

Mau tak mau sosok itu harus mengeluarkan sihirnya untuk menidurkan Lucas.

Lucas pun tak akan diam saja. Ia sedikit mengalirkan mana nya dan seketika kilatan listrik keluar dari tubuhnya dan menyambar kang culik itu.

Bzzzzzttt

"Akh" refleks sosok itu melepaskan Lucas sehingga Lucas terjatuh.

Apa Lucas baik-baik saja? Tentu! Bahkan ia terjatuh dengan ringannya bagaikan bulu ayam yang terjatuh. Pendaratannya mulus.

Dengan wajah tanpa dosanya Lucas tertawa melihat betapa kesakitannya orang itu. Padahal Lucas sendiri melakukan hal itu tanpa disadarinya.

Sosok kang culik itu masih belum menyerah. Ia mengeluarkan sihir penyembuhan untuk menyembuhkan dirinya.

Tubuhnya bergerak mendekati Lucas. Mencoba menidurkan Lucas sekali lagi dengan sihirnya.

Sialnya Lucas mengeluarkan air yang membanjiri tubuh kang culik itu. Kemudian Lucas mengalirinya dengan listrik.

Bzzzzzttt

Sosok om om kang culik itu menyerah dan memilih untuk menghilang.

Mendengar suara keributan, Athanasia keluar dari kamar mandi dan bergegas menghampiri Lucas. Kamarnya cukup berantakan. Ada genangan air juga.

Kali ini Athanasia tidak menyalahkan Lucas karena gadis itu merasakan mana orang lain yang sempat mampir ke kamarnya.

"Lucas, apa kau baik-baik saja?" Athanasia menarik Lucas ke dalam pelukannya. Jujur ia takut. Takut kehilangan Lucas. Takut Lucas akan pergi meninggalkannya. Takut Lucas direnggut dari sisinya.

Lucas kecil dapat mendengar detak jantung Athanasia yang lebih cepat dari biasanya. Bayi mungil ini mengerti, sekarang bukan saatnya untuk tertawa. Athanasia mengkhawatirkan dirinya.

Babysitter [Suddenly, I Became a Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang