Epilog

2.6K 281 177
                                    

Selamat hari kemerdekaan Republik Indonesia🇲🇨🇲🇨

Semoga jasa para pahlawan selalu dikenang sepanjang masa

.

Happy reading zheyeng❤️

.
.

Ijekiel menatap gadis bersurai keemasan itu dengan pandangan yang sulit diartikan. Gadis itu tumbang dengan darah segar mengalir dari mulutnya.

Ijekiel terdiam, masih mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi. Ini membingungkan, pikirnya.

Beberapa detik berlalu hingga ia menyadari apa yang terjadi. Seketika sakit perutnya hilang.

"Tuan Putri!!"

Pemuda bersurai keperakan itu berjongkok guna membuat dirinya lebih dekat dengan Athanasia. Ia menepuk pelan pipi Athanasia, bermaksud menyadarkan gadis itu.

Sebanyak apapun Ijekiel menepuk pipi dan menyebut nama Athanasia, Putri Obelia itu tak kunjung membuka matanya.

Ijekiel merasa bersalah. Ia mengakui bahwa dirinya benar-benar seorang beban yang malah membuat Athanasia sendiri terkena masalah.

Ini memang salahnya. Seharusnya ia tidak boleh menghambat atau mengganggu konsentrasi Athanasia.

Bagaimana ini?

Athanasia, satu-satunya yang bisa menggunakan sihir di antara mereka berdua telah tumbang.

Ijekiel yang hanya berbekal belati mah bisa apa?

Lihatlah dua orang dewasa yang bisa sihir itu. Mana mungkin ia bisa mengalahkannya.

Ah, Ijekiel jadi teringat perkataan Ayahnya ketika Ijekiel masih dalam kandungan.

"Hanya orang-orang bodoh yang menyerah sebelum mencoba"

Dia juga teringat perkataan Jennette ketika gadis bersurai coklat itu baru lahir tiga minggu.

"Oek oek oek"

[Translate: "Kalau mudah menyerah lebih baik berhenti jadi seorang pria dan berreinkarnasilah jadi kumbang badak"]

Benar. Ijekiel tidak boleh menyerah. Dia harus membalas jasa Tuan Putri yang berkorban demi dirinya.

Walau hanya dengan sebuah belati dan tekad sekecil biji kenari, Ijekiel harus bangkit dan melangkah.

"Cih. Lemah" ucap Carax saat melihat gadis bersurai keemasan terbaring pingsan di lantai ruang bawah tanah itu.

"Lalu mau diapakan rambut beruban yang satu ini?" Tanya Carax kepada Anastacius.

Anastacius melirik Ijekiel "Dia anak Roger. Jangan dibunuh, kita manfaatkan saja"

"Hei bocah" panggil Carax kepada Ijekiel.

"Asw"

"Mari buat kesepakatan. Kami tidak akan menyakitimu asalkan kau mau bekerjasama dengan kami"

Tanpa basa basi Ijekiel berlari ke arah Carax dengan belati yang ia genggam dengan erat di tangannya. Ijekiel hendak menyerang namun dengan mudah Carax menghindarinya.

"Kalau kau menyerang tiba-tiba begitu Lucasku bisa jatuh!!"

"Melihat tindakanmu sepertinya kau tidak berniat bekerja sama dengan kita ya" ucap Anastacius sembari menjegal kaki Ijekiel dan membuat pemuda itu kehilangan keseimbangan.

Tepat sebelum Ijekiel terjatuh, Anastacius lagi-lagi menyerang Ijekiel dengan menendang perut pemuda itu. Ijekiel terpental ke dinding ruang bawah tanah, mengakibatkan dinding itu retak.

Babysitter [Suddenly, I Became a Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang