•°•Hilang•°•

1.7K 263 37
                                    

Athanasia mendengus. Lagi dan lagi ia terus gagal mencari cara untuk mengembalikan Lucas seperti semula.

Lelah dirasa. Berkali-kali ia berpikir untuk menyudahi eksperimen konyol ini. Berkali-kali juga ia menampar wajahnya sendiri untuk menyadarkan dirinya dari pemikiran dangkal itu. Mana mungkin Athanasia menyerah padahal kekasihnya berubah menjadi bayi?

"'Menyerah' tidak ada dalam kamus ku"

Meskipun berkata demikian ia terus menerus gagal.

Gagal?

Athanasia jadi teringat pepatah yang mengatakan kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.

"Aku tau itu, tapi mau ditunda sampai kapan?"

Tolong, jangan buat Athanasia merasa tidak berguna. Seringkali ia patah semangat, namun orang-orang di sekitarnya selalu membantunya membangkitkan semangat. Apalagi ketika melihat wajah Lucas, rasa putus asa nya menghilang begitu saja.

Benar!!

Athanasia harus melihat Lucas untuk membangkitkan semangatnya. Untuk itu Athanasia berteleport ke kamarnya.

Dia tidak menemukan keberadaan Lucas. Padahal sebelum ke menara Athanasia menitipkan Lucas kepada Lilian yang merupakan maid kepercayaannya.

Tapi maid itu beserta Lucas tidak ada di dalam kamar. Mungkin mereka ke taman atau berkeliling Istana untuk mencari udara segar.

Putri Obelia itu berpikir positif. Kakinya bergerak menuju pintu keluar kamarnya. Sebelum ia membuka pintu, pintu itu telah dibuka duluan oleh seseorang dari luar.

Lilian. Maid itulah yang membuka pintu kamar Athanasia dan langsung berhadapan dengan Athanasia.

Gadis itu tersentak lantaran pintu yang dibuka tiba-tiba. Segera ia mengendalikan mimik wajahnya dan menatap Lilian yang.....



......sendirian.

Athanasia mengerutkan keningnya "Dimana Lucas?"

Lilian memiringkan kepalanya bingung "Tuan Penyihir? Saya tidak tahu, Tuan Putri. Bukankah Tuan Penyihir bersama anda?"

"Ha? Jelas-jelas tadi aku menitipkan Lucas pada Lily" ujar Athanasia yang membuat maid itu semakin kebingungan.

"Tidak, Tuan Putri. Saya tidak pernah dititipkan"

"Aku menitipkannya siang tadi. Saat aku mau pergi ke menara" Athanasia masih mencoba meyakinkan Lilian.

Jelas sekali sebelum ke menara Athanasia menitipkan Lucas pada Lilian saat Lilian datang untuk mengganti tirai kamarnya.

"Saya bersumpah atas nama saya, Tuan Putri. Saya sama sekali tidak tahu keberadaan Tuan Penyihir. Siang ini saya bahkan tidak mengunjungi Tuan Putri, saya hanya datang ke kamar anda saat membangunkan anda pagi tadi"

Athanasia menatap mata Lilian lekat-lekat. Tidak ada pancaran kebohongan di dalamnya. Maid itu mengatakan benar apa adanya.

Lantas siapa yang dititipkannya? Kemana perginya Lucas? Padahal Athanasia sangat yakin bahwa yang tadi siang itu Lilian.

Ketika Athanasia tengah melamun dan Lilian ikut terdiam untuk berpikir, angin berhembus bersamaan dengan mana asing yang tiba-tiba terasa.

Tidak, mana ini tidak terlalu asing. Athanasia mengenalinya, mana milik sosok yang berusaha menculik Lucas saat Athanasia tak sadarkan diri.

Benar juga, sihir perlindungan yang dipasang Athanasia pada Lucas sudah dihancurkan dan Athanasia belum memasangnya lagi.

"Betapa cerobohnya aku" ucap Athanasia dengan suara kecil hingga tak ada yang mendengarnya selain dirinya.

Babysitter [Suddenly, I Became a Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang