•°•Athanakiel vs nanaskatarax•°•

1.9K 256 180
                                    

Lucas yang awalnya tertidur perlahan membuka matanya dan mendapati dirinya tengah berada digendongan orang asing dan di tempat yang asing.

Iris ruby nya menangkap orang lain bersurai hitam berada di ruangan yang sama selain dirinya dan orang yang menggendongnya.

Ia kembali menatap orang yang menggendongnya itu dan menyadari sesuatu.

"Omom uyik!?"

[Translate: "Om om kang culik!?"]

"Oh? Lucasku sudah bangun rupanya" ucap orang yang tak lain dan tak bukan adalah Carax katarax.

Lucas dengan raut wajah masamnya menatap tak suka Carax. Ingin rasanya ia mengamuk tapi apa daya sihirnya dibatasi. Carax sudah memiliki persiapan rupanya.

Mulut Lucas terbuka dan dengan cepat dirinya menggigit lengan kekar Carax penuh perasaan. Lengan Carax sedikit mengeluarkan cairan berwarna merah pekat.

Jangan remehkan gigi Lucas yang sekuat gigi T-rex.

Carax meringis sembari mencoba melepas gigitan maut itu. Sedangkan Anastacius yang melihatnya justru tertawa terbahak-bahak.

"BWAHAHAHAHAHAHANJAY"

---

Athanasia melihat apa yang terjadi di dalam ruangan itu. Lucas dengan penuh kasih menggigit Carax.

Ingin rasanya Athanasia tertawa terpingkal-pingkal, guling-guling di tanah dan memukul-mukul pemuda bersurai silver di sampingnya sambil terus tertawa. Namun niat itu diurungkan karena ia masih mengingat situasi.

Bisa saja Lucas disakiti kan? Athanasia harus segera melakukan sesuatu.

"Ijekiel" panggil Athanasia.

"Ada apa, Tuan Putri?" Sahut pemuda itu.

Athanasia mengeluarkan belati yang ia bawa dan menyerahkannya kepada Ijekiel.

Tuan muda Alpheaus itu menatap bingung namun tetap menerima belati itu.

"Aku akan masuk. Apapun yang terjadi jangan ikuti aku, kalau ada hal yang berbahaya keluarlah dan bersembunyi. Kalau mereka mencoba melukaimu gunakan belati itu untuk melindungi diri. Mengerti?" ucap Athanasia.

"Tapi--"

"Tidak ada tapi-tapian"

"Di sana berbahaya, Tuan Putri. Biar saya menemani and--"

"Gak butuh"

"Bagaimana kalau terjadi sesuatu pada anda? Saya sebagai seorang pria haruslah melindungi wanita"

"Aku bisa jaga diri"

"Tuan Put--"

"DIAM MONYET! KALAU KAU IKUT YANG ADA KAU JADI BEBAN!! TAU BEBAN!?? BEBAAAAAAN!!!"

Habis sudah kesabaran yang dimiliki Athanasia, seorang Putri yang dikenal ramah, lemah lembut, kalem.

"Siapa di sana?"

Karena terlalu terbawa emosi sihir tak nampak Athanasia buyar dan mengakibatkan Carax mengetahui keberadaannya.

"Anying"

Athanasia memasang sihir pelindung dan menyiapkan kuda-kuda bertarungnya.

Sedangkan Ijekiel masih diam membeku lantaran Athanasia telah membentaknya beberapa detik yang lalu.

Bayangkan~

Dibentak gebetan sakitnya beuuh....

Anastacius memasang mode bertarung. Meskipun yang ada di hadapannya hanyalah seorang bocah baginya, tapi dia tidak bisa meremehkannya.

Carax masih berusaha melepaskan gigitan Lucas. Carax tak berani melukai Lucas, tahu sendiri lah alasannya~

"Ijekiel, keluarlah, di sini berbahaya" ucap Athanasia berbisik.

Pemuda bersurai keperakan itu menggeleng pelan dan ikut memasang kuda-kuda "Saya tidak akan meninggalkan Tuan Putri"

"Au ah, asalkan jangan menghambatku" ucap Athanasia.

Karena keasyikan mengobrol, tanpa disadari sebuah serangan telah dilayangkan oleh Anastacius dan berhasil meretakkan sihir pelindung Athanasia.

"Eh ayam ayam" Athanasia terkejut.

Athanasia menepuk bahu Ijekiel sedikit keras, membuat pemuda itu meringis kesakitan.

"Kenapa Tuan Putri memukul saya?" Tanyanya.

"Aku hanya memasang sihir pelindung" jawab Athanasia namun pandangannya tertuju pada dua ekor curut + Lucas di hadapannya.

Carax berhasil melepas gigitan Lucas dan menidurkannya. Tidak benar-benar tidur, walau Lucas telah diberi sihir tidur namun dia berusaha untuk tidak tertidur.

Jadi mata Lucas kek buka tutup buka tutup gitu:v

"Oy monyet gunung! Ngapain kalian nyulik Lucas hah?" Teriak Athanasia kepada nanaskatarax.

"Lucasku tidak boleh jatuh ke tangan gadis sialan seperti kau. Lucas hanya milikku seorang!" sahut Carax.

'Bjir homo' batin Athanasia.

Tanpa ba bi bu be bo Athanasia melancarkan serangan berupa tombak sihir yang dapat dihindari Carax dan Anastacius dengan mudah.

"Nguahahaha cupu. Nub" ejek Carax.

Namun bukannya terpancing icemochi, Athanasia justru tersenyum tipis.

Tombak sihir yang ia lancarkan meledak ketika sampai di belakang kedua orang itu, mengakibatkan punggung mereka terkena luka bakar. Ajaibnya Lucas yang berada dalam gendongan Carax tidak terkena serangan sama sekali.

Ijekiel yang berada di samping Athanasia berdebar-debar. Bukan karena kagum dengan serangan Athanasia namun karena dirinya mendapat panggilan alam dan tidak tahu bagaimana cara mengutarakannya.

"Tuan Putri" panggil Ijekiel.

Athanasia sedikit melirik kemudian kembali memandang pria di hadapannya.

"Saya mau buang hajat" ucap Ijekiel.

"Kampret" umpat Athanasia.

Lagi-lagi konsentrasi mereka terganggu dan Carax telah melayangkan serangan balasan yang tertuju pada Ijekiel.

Athanasia yang menyadari itu berpindah tepat ke depan Ijekiel dan dialah yang menerima serangan itu. Darah segar mengalir melalui mulutnya.

'Ijekiel tulul. Udah dibilangin beban malah ngeyel'

Tepat sebelum kesadarannya menghilang, Athanasia menyadari suatu hal.

'Betapa begonya gua padahal udah masang sihir pelindung untuk Ijekiel tapi malah ngorbanin diri'

-Bersambung-

Gaje ya?
Ya maap, aku gak tau mau nulis apaan:v

Babysitter [Suddenly, I Became a Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang