CHAPTER 16 - Mission

1.1K 78 2
                                    

SETELAH menghabiskan waktu untuk minum-minum, Jaemin serta Odette keluar dari Bar dan berniat untuk kembali ke Istana. Tidak Jaemin sangka Odette benar-benar kuat minum seperti perkataannya, padahal ia sempat berpikir bahwa Odette sengaja berbohong tadi.

Mengingat bahwa gadis ini bisa minum 3 botol wiski tanpa mabuk sama sekali benar-benar mengerikan, sebenarnya dia kuat minum hingga berapa banyak sih?

Jaemin mendengus panjang lalu melirik sosok Odette yang sedang melenturkan otot badannya, gadis itu hendak beranjak pergi dari sana.

"Baiklah, ayo kita pulang seka—"

"Tunggu sebentar,"

Dengan cepat Jaemin menahan lengan Odette sebelum gadis itu pergi. "Jangan pulang dulu, aku ingin pergi ke suatu tempat."

"Hah? Memang kita mau kemana lagi?" tanya Odette kebingungan.

Jaemin beralih untuk menggenggam tangan mungil Odette, membawa gadis itu ke salah satu Cafe yang ingin ia datangi sejak tadi. Kebetulan sekali jaraknya tidak terlalu jauh dari Bar.

"Pergi ke tempat awal yang ingin aku kunjungi," sahut Jaemin santai. "Aku ingin mengajak kamu makan dessert, eh tau-taunya kamu malah membawaku ke Bar. Dasar kamu pecandu alkohol!"

Odette mendelik. "Apa?! Aku mana tau kalau kamu mau pergi ke Cafe, seharusnya kamu bilang dong." protesnya tak ingin disalahkan.

"Kamu yang seenaknya masuk tanpa menungguku bicara, sekarang kamu malah menyalahkanku??" balas Jaemin sewot.

"Jelas-jelas kamu bisa menahanku supaya tidak masuk ke dalam Bar loh, Na!"

"Itu benar! Tapi aku tidak melakukannya karena tadi kamu masih marah, aku mengalah karena tidak ingin memperburuk suasana hatimu. Sekarang kau paham?!!"

    

Sembari mendumel, Jaemin masuk ke dalam Cafe tanpa mempedulikan Odette yang melongo di luar. Gadis itu mengerjap-ngerjapkan mata lalu meringis pelan seusai mendengarnya.

Astaga! Odette mengumpati dirinya sendiri karena selalu bersikap seenaknya. Odette jadi tidak enak pada Jaemin yang sudah bersabar menghadapinya.

Odette ikut masuk ke dalam Cafe, "dasar keras kepala, aku benar-benar bodoh!!" racaunya.

Gadis bertubuh mungil itu segera menghampiri Jaemin yang sedang memesan dessert. Wajahnya terlihat buruk, nada bicaranya juga agak jutek sampai-sampai pemilik Cafe bingung harus memberi respon apa. Salah sedikit saja mungkin bisa disemprot oleh Jaemin.

Odette menelan ludah, "anu ... Na Jaemin." panggilnya lembut.

"Apa? Mau bertengkar lagi?!" ketusnya sebal.

Dengan cepat Odette menggeleng, "bukan begitu, aku cuma mau minta maaf kok," ia meringis pelan sambil menggenggam tangan kanan Jaemin.

"Aku akui kalau aku salah, maaf karena membuatmu kesal dengan sifat kekanak-kanakku. Aku jadi tidak enak padahal kamu sudah sangat baik dan perhatian,"

Kemudian Odette memasang raut wajah memelas, berharap agar Jaemin luluh sedikit saja supaya emosinya bisa meredup.

"Karena itu jangan marah lagi ya, aku mohon...." pintanya dengan suara pelan.

Jaemin mendelik shock sembari menjauhkan wajahnya dari Odette. Dia langsung berkeringat dingin karena tidak tau harus menjawab apa, gadis itu benar-benar manis seperti kelinci di matanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[4] S K Y : "Sebelum Na Pergi"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang