😎 jumpa lagi

2.4K 337 94
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hai 🙂


***


"Pelan-pelan kali makannya," Jihyo menyodorkan selembar tisu yang baru ia tarik dari balik wadah balok di tengah dua meja makan kecil yang disatukan, sengaja meregangkan tangannya panjang tanpa berniat menariknya sampai salah satu cewek yang juga sedang berada dalam satu meja itu merespon kerja kerasnya siang itu.

Di depannya, Sana terlihat melirik sekilas sambil merampas tisu tersebut dari tangan Jihyo. Dengan cepat, matanya kembali ia tujukan pada sepiring kare di depannya sambil mengelap mulut belepotannya asal, kemudian kembali menyantap rakus makanan di hadapannya persis zombie kelaparan yang baru melihat mangsa setelah enam abad lamanya.

Jeongyeon ikut memerhatikan Sana, memecah fokusnya yang sedari tadi hanya tertuju pada sebuah makalah yang terbuka lebar sedang ia teliti ulang. Mulutnya melepaskan gelak singkat, tak kuasa menahan tawa atas betapa absurdnya Sana yang terlihat terburu-buru siang itu. 

"Masih setengah jam lebih kali, San, jam makan siang lo," kali ini Nayeon yang mengambil peran, berniat meredakan tindak tanduk Sana yang agak berlebihan sambil merentangkan tangannya ke atas piring Sana, kemudian menyocol kentang goreng miliknya ke dalam saos kare milik Sana. "Keselek ntar," tambahnya sambil mengunyah kentang.

Menuai protes dari tiga kawannya secara tersirat maupun tersurat tak membuat Sana meredakan laju makannya yang memang disengajakan tergesa. Cewek itu hanya menatap kawan-kawannya bergantian masih sambil mengunyah, kemudian baru memberikan jawaban setelah makanan di mulutnya musnah. "Gue gak mau lembur lagi pokoknya," katanya penuh ambisi. "Udah cukup gue kerja bagai kuda tiga minggu ini. Udah jago banget gue. Cukup, gue nggak mau ditempa lagi!" rengek Sana sebentar, sebelum kemudian kembali lagi menyendok makanan di depannya.

Yang lainnya hanya tertawa memaklumi sambil geleng-geleng kepala. Bukan berita baru lagi kata lembur keluar dari mulut Sana satu bulan ke belakang. Gadis yang baru dua bulan menjejakkan kaki meniti karir dengan kegiatan baru itu belum lama ini terjebak dalam sibuknya dunia magang yang tak pernah ia kira sebelumnya. Pasalnya, setelah gagal masuk menjadi anak magang di beberapa perusahaan cukup besar—termasuk perusahaan yang disarankan ayah Wonwoo—cewek itu akhirnya berkecimpung di sebuah biro periklanan tak cukup besar yang letak kantornya kebetulan bersebelahan dengan kantor Nayeon.

Pikirnya ia akan lamban dalam belajar, karena berpikir akan minim pengalaman ketika harus magang ditempat yang tak begitu besar. Tak salah, satu bulan Sana hanya melakukan tugas-tugas cemen yang anak SD saja juga bisa lakukan tanpa cela. Tapi siapa sangka kalau sebuah iklan produksi biro tempatnya magang tiba-tiba naik daun, kemudian dihujani beberapa love calls yang berujung pada rentetan projek baru. Dengan pertambahan pesat jumlah projek dan jumlah karyawan yang stagnan, sudah dapat ditebak kalau pada akhirnya seluruh makhluk biro periklanan tempat Sana bekerja diharuskan banting tulang, termasuk Sana dan beberapa kawan magangnya yang lain yang bahkan statusnya hanya sebagai manusia yang numpang belajar caranya bekerja di sana. Bukannya pegawai sungguhan, apalagi pegawai tetap.

✅️ Katalis || Wonwoo x SanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang