🙂 menemukan cahaya

3.5K 369 79
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


HALOOOOOOO MAAF LAMA HUHUHUHUUUUU
Semoga kalian masih tetap enjoy reading this story yaaa :'D


***


Sebelumnya Wonwoo hanya bisa menebak-nebak perihal pertemuan Sana dan ayahnya. Apakah hanya sekedar pertemuan tidak sengaja yang biasa, atau justru disengaja sesuai apa yang Wonwoo duga.

Tak mau merusak momen, Wonwoo memilih untuk tak mengulik lebih jauh. Dan benar saja, pada akhirnya semua terbuka dengan sendirinya.

Wonwoo yang sembilan puluh persen yakin kalau ayahnya sengaja mengajak Sana bertemu setelah percakapan penuh aura mencekam beberapa waktu lalu akhirnya menjadi seratus persen yakin begitu Sana menguak segalanya malam itu.

Selepas makan malam, Wonwoo yang dilanda penat mengajak Sana dan Hoshi keluar, berdalih mencari angin padahal ia hanya malas bertemu dengan orang tuanya. Jawaban mengambang yang ia berikan di meja makan tadi kemungkinan besar mengusik ego ayah Wonwoo, membuat pria yang jauh lebih tua itu marah. Padahal, kalau dilihat dari point of view Wonwoo, pria itu juga bersikap sedikit seenaknya. Dengan menanyakan hal yang akhir-akhir ini memicu perdebatan di antara mereka berdua di depan banyak relasinya, kemungkinan besar supaya Wonwoo menjawab dengan jawaban yang ingin didengarnya. Sayangnya Wonwoo menolak untuk mengikuti permainan ayahnya, tahu kalau jawaban sok menurut malah bisa jadi bumerang nantinya.

"Bokap lo waktu itu sempet bilang sih, minta gue buat bujuk lo kerja di tempat dia," kata Sana sambil duduk di ayunan yang dipegangi oleh Wonwoo di bagian rantai.

"Lo jawab apa?" Wonwoo merespon tanpa tenaga. Sesungguhnya ia malas membahas hal ini. Namun karena masalahnya sudah menyebar kemana-mana sampai orangtua Sana dan Hoshi beserta anak-anaknya tahu, Wonwoo merasa kalau sekarang bukan lagi waktu untuk menghindar.

"Gue hah hah doang, gak ngerti Om Jihoon ngomong apaan," kata Sana. "Lo kan gak cerita."

"Oh, iya...."

"Makanya pas itu Om Jihoon langsung ganti topik, ngasih rekomendasi tempat magang."

Wonwoo menghela napas panjang. Pilihan yang tepat baginya untuk tidak memberitahu Sana dan Hoshi lebih awal. Sudah ia duga cepat atau lambat ayahnya akan mendekati kedua kawan Wonwoo agar cowok itu menuruti keinginan ayahnya.

"Jadi rencana lo gimana?" Hoshi yang berayun di ayunan sebelah dengan kecepatan hampir maksimal menyempatkan diri untuk bertanya di sela pekikan hiya-hiya yang ia lontarkan kala tubuhnya dibawa terlalu tinggi oleh ayunan.

"Abis sidang akhir gue kerja dulu di luar, cari pengalaman."

"Nanti balik lagi ke sini?"

Wonwoo mengendikkan bahu, "liat situasi."

✅️ Katalis || Wonwoo x SanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang