🤗 masih kita

2.3K 340 95
                                    

cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cr. frozenloops

jajajjajajaj hai


***

Tadinya, begitu Sana menekan tombol bel apartemen Wonwoo tepat sebelum pintu dibuka, cewek itu merasakan dadanya perlahan semakin sesak seiring dengan meningkatnya debaran dalam dadanya. Cewek itu merasakan sebutir keringat dingin jatuh melewati pelipisnya, terlebih ketika ia dengan jelas mendengar suara langkah kaki mendekati tempatnya berdiri kala itu. 

Sejujurnya, Sana siap tidak siap bertemu dengan Wonwoo karena berbagai alasan. Walaupun cewek itu memiliki keinginan besar untuk berjumpa dengan Wonwoo, tidak dapat dipungkiri jika yang ada di otaknya kali ini lebih banyak tentang apa yang harus ia lakukan nanti ketika bertemu dengan cowok itu. Hal ini sedikit banyak membuat Sana gila, karena seumur-umur cewek itu tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya perihal menemui seorang Jeon Wonwoo saja.

Lamunan Sana terhenti ketika ia mendengar pintu di depannya dibuka. Sana yang sedari tadi sibuk mengetuk lantai dengan ujung sepatunya dipaksa menggerakkan kepalanya cepat untuk bertatapmuka dengan si pembuka pintu apartemen. Cewek itu seketika lupa janjinya pada diri sendiri yang diucapkan lantang-lantang di dalam hati untuk tidak bersikap terlalu bersemangat dan berakhir mempermalukan dirinya sendiri.

Belum ada genap satu detik begitu pintu di depannya terbuka, seketika Sana merasakan sesak yang berbeda dari sebelumnya. 

Debaran di dadanya perlahan menguap, teralihkan dengan perasaan aneh yang seakan mengiris dadanya dengan pisau yang baru diasah. Perih, ketika yang dilihat bukannya sosok Wonwoo melainkan seorang cewek cantik dengan rambut lebih panjang dari pundak memunculkan sebagian kepalanya dari dalam.

"Siapa, Hyun?"

Seakan munculnya cewek asing belum cukup menyakiti dirinya, suara cowok yang Sana yakini milik Wonwoo kemudian terdengar.

Entah kenyataan bahwa Sana membenci cowok itu menyebutkan nama perempuan lain yang Sana tidak kenal atau lembutnya suara cowok itu terdengar di telinga Sana kali ini yang membuat tubuh cewek yang masih berdiam di tempat itu melemas seketika. Pegangannya pada gagang koper miliknya terurai. Seketika Sana serasa tidak memiliki tenaga hanya untuk mengepalkan tangannya. Kalau bukan karena kopernya memiliki empat roda di setiap ujungnya, mungkin benda balok tersebut sudah jatuh dan menimbulkan suara berisik di lorong apartemen yang sedang dipijaknya.

Sana tidak menyadari sejak kapan cewek di depannya membuka pintu lebar-lebar. Namun yang jelas, ketika Sana sudah kembali sadar, sosok Wonwoo sudah berada di sana, tepat di belakang cewek tadi.

Begitu melihat Wonwoo, bukannya menyapa, Sana justru larut dalam kegiatan mengoper pandangan dari Wonwoo ke cewek tadi ke Wonwoo lagi dan begitu lagi seterusnya.

"Oh," rupanya Wonwoo sepertinya juga baru menyadari kalau ia akan memiliki Sana sebagai tamunya hari ini, "heh...," begitu sapanya, menyadari Sana tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya.

✅️ Katalis || Wonwoo x SanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang