😖 bala bantuan

2.5K 385 42
                                    

cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cr. jwwmsn | IG

Thankyou for the feedbacks😊

Ps. Play the bgm!

***

Seminggu kebelakang merupakan tujuh hari paling padat yang Sana pernah alami seumur hidupnya. Rasanya cewek itu tidak memiliki ruang untuk beristirahat karena harus ngebut mengerjakan pesanan kliennya. Entah mendapat mukjizat apa dan kekuatan dari mana, tapi ketika dalam kondisi tertekan segala yang tidak mungkin seketika menjadi mungkin, segala yang mulanya tidak bisa berubah menjadi bisa. Walaupun semuanya harus dibumbui dengan segala drama, lelah, dan air mata.

Tak pernah sehari pun Sana tidak menitikkan air mata selama tujuh hari ke belakang. Walaupun kerap kali diusapnya segera sebelum ada seorang pun yang menyaksikan. Tubuhnya lelah, batinnya lelah. Tapi Sana tidak pernah suka berlari dari kenyataan lama-lama. Ia yang memutuskan untuk mengiyakan, kini tugasnya hanyalah untuk bertanggung jawab atas kalimat yang pernah diucapkannya.

Untungnya dalam kondisi tertekan seperti ini, otaknya bisa diajak kompromi. Sana pun merasa skill-nya merajut meningkat pesat, walau masih jauh jika dibandingkan dengan Mina. Tangan Sana lebih cekatan, kesalahan-kesalahan yang kerap dilakukannya di beberapa hari awal mulai mereda.

Yang juga tampak, tekanan yang kemarin membludak, yang sempat Sana rasakan tempo hari sudah bisa ia tekan paksa lagi, untuk dikubur dalam-dalam agar tidak meledak dalam waktu dekat. Karena Sana tidak butuh itu. Karena Sana hanya ingin menyelesaikan babak hidupnya yang ini secepatnya, kemudian kembali memperhitungkan ulang segalanya agar ia tak terjerumus lagi dalam kondisi gila yang sama.

Bagaimana tidak gila? Sana harus mengerjakan 4 boneka rajut, yang walaupun ukurannya mini tapi pengerjaannya membutuhkan berjuta tahun lamanya. Baiklah, itu hiperbola. Tapi Sana merasa seperti itu, apalagi ditambah dengan kenyataan bahwa Sana bukan perajut ulung. Demi Tuhan, dia baru belajar! This is too much for her! Belum lagi di balik semua ini batin Sana masih berat dengan masalahnya di rumah, serta Wonwoo yang katanya tidak ingin berada di sini—walaupun Sana tidak tahu artinya apa, tapi sepertinya bukan hal yang baik.

Tak apa, Sana sering berkata sendiri dalam hati. Ia memang masih belajar. Mungkin apa yang menjadi pilihannya kemarin salah. Memang tak seharusnya ia begitu saja mengiyakan permintaan orang, tanpa mempertimbangkan kemampuannya yang di bawah rata-rata. Tak apa, semua masih bisa ia perbaiki di kemudian hari. Sana masih bisa menyusuh strategi, setelah ini semua berakhir.

Sambil merajut badan koala mini, Sana menoleh ke samping kirinya. Di sofa yang sama di ruang tamu rumah Wonwoo, cowok itu duduk santai sambil menyender ke bantalan sofa. Kedua tangannya juga sibuk dengan hakpen dan benang rajut seperti Sana. Ya, cowok itu memang beberapa hari ini membantu Sana, setelah kembali berusaha belajar untuk merajut lagi dengan bantuan video dari youtube dan hasil tanya-tanya ke Mina.

✅️ Katalis || Wonwoo x SanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang