Ibu sisil yang baru saja menyelesaikan sholat isya. mendengar ada seseorang yang tengah mengetuk pintu rumahnya.
"Kak... Kakak... Buka pintu, kyaknya ada tamu tuh" teriak ibu Sisil selagi melepas mukena.
"Iya mah". Jawab Sisil sedikit berteriak.
Sisil yang saat itu sedang menonton televisi bersama jenny adeknya. Tanpa basa-basi langsung bergegas menuju pintu depan.
Plettekk
"Selamat malam dek, ini ada pesanan". Ucap driver ojek yang sedang berhadapan dengan Sisil. Sembari memberikan bungkusan pesanan itu kepada Sisil.
"Pesanan?"jawab Sisil sedikit terkejut, terheran-heran dan bingung.
"Mah... Mamah pesan makanan ya?" Tanya Sisil berteriak.
"Pesanan?" Tanya ibu Sisil. "Nggak kok kak."
"Ini ada kang ojek nganter pesanan"
"Ibu ngak pesan" jawab ibu Sisil berjalan menuju pintu depan.
"Oh iya pak, Ini pesanannya atas nama siapa yah?". Tanya Sisil kepada ojol.
"Ohh... Tadi sih orangnya ada di pagar depan rumah adek" jawab driver ojol menunjuk pagar.
"Tadi? Didepan pagar" Melirik arah pagar.
"Iya.. laki-laki, tadi dia order martabak telor. Selesai bayar orderan orangnya pergi, dia bilang kasih ke rumah aja pak, sambil nunjuk rumah ini, kebetulan pagarnya gak kekunci jadi saya langsung masuk".
"Ada apaan kak?" Tiba-tiba ibu Sisil datang dari arah kamarnya.
"Mamah gak pesen makanan kan?" Tanya Sisil berusaha menyakinkan kembali ibunya.
"Enggak" sambil menggelengkan kepala.
"Terus siapa yang pesan makanan ini kak, kalo bukan kakak. adek kamu juga gak mungkin"
"Tadi kata kang ojek, ada orang mah yang pesen, suruh kasih kerumah"
"Oh yaudah ambil. Rejeki!" Jawab ibu Sisil santai. "Udah dibayar kan mas?" Tanyanya pada ojol. Lalu mengambil bungkus pesanan itu dari tangan driver ojol untuk di bawanya menuju dapur.
"Ohh.. udah kok buk" jawab ojol lalu tersenyum dan masih berdiri kokoh di depan pintu rumah Sisil. Tepatnya sih rumah ibu Sisil.
Ibu Sisil pergi membawa bungkusan yang telah ia tebak dari baunya yang khas. Tanpa melihat dirinya sudah tau apa isi dalam box makanan itu. Yups! Martabak Telor. Makanan kesukaannya.
"Pak tunggu!"
Sisil memanggil tukang ojol yang tadinya sudah mau pergi meninggal teras rumahnya.
"Iya dek, ada apa?"
"Pak.. bapak belum jawab pertanyaan saya tadi"
"Pertanyaan yang mana ya dek?"
"Yang pesan makanan ini namanya siapa?"
"Ohh.. tunggu ya dek, saya cek dulu di handphone saya" mengambil handphone yang berada di saku celananya.
"Ini dek, yang order. Atas nama Mister G"
"Mister G?" Sisil kembali bertanya pada ojol.
"Iya mister G"
"Emm... Bapak bisa jelasin ciri-ciri orangnya gak pak?".
"Kalo gak salah, tadi dia pake jaket jeans, rambutnya rebah ke sebelah kanan, kulitnya rada putih, tingginya kira-kira kaya Adek deh" jawab ojol sedikit terbatah karena sambil mikir.

KAMU SEDANG MEMBACA
ELEPHANT (Gading Mulai Tumbuh)
Teen FictionJika Gajah hanya butuh 5 jam untuk tidur, lalu menghabiskan 16 jam untuk makan, maka Gading hanya butuh 5 menit untuk melupakan sebab sisa waktunya ia habiskan untuk memikirkannya. Dia adalah Silvia Pricilla. Cewek cantik, dambaan tiap kaum Adam di...