7

3.2K 263 38
                                    

haha aku gatau kalo bisa 50 vote dalam sehari ternyata kalian tuh ya wkkk


.

.

.

==== 18+



"Tadi ga denger suara kamu—sekarang mau denger suaranya, boleh ngga?"

Suara Hoseok udah mulai sedikit serak, Yoongi naikin sebelah alisnya, ngelus dahi Hoseok pelan. "Suara apa yang pengen kamu denger hm?"

Hoseok ketawa kecil tanpa suara, tangannya kini melingkar dipinggul Yoongi, ngelus pelan punggung Yoongi yang masih tertutup sama kaos putih punya Hoseok. Untuk sesaat Hoseok milih diem—diem ngamatin wajah Yoongi, diem buat mandang Yoongi lebih dalam, diem buat muji Yoongi.

Pipinya yang halus, gembul tapi tetep kerasa kecil waktu Hoseok cubit.

Hidungnya yang mancung, tangannya bisa selancar dengan alus diatas sana.

Matanya yang sipit, tajam tapi juga mandang Hoseok halus. Dingin tapi justru bikin Hoseok sejuk. Bulu matanya cantik, ngebuat mata yang kecil itu keliatan lebih sempurna.

Bibirnya.. tangan yang semula ada dipunggung Yoongi kini ngelus lembut bibir tipis Yoongi, matanya terfokus sama bibir yang sedikit kebuka. Hoseok ngelus pelan lalu sedikit narik bibir bawah Yoongi supaya bibir itu lebih kebuka. Lalu dua jarinya main-main seolah lagi jalan diatas bibir Yoongi.

"Suara dari sini, suara ketawa kamu, suara nangis kamu, suara geli kamu—suara kamu manggil nama Hoseok kenceng." Wajah Hoseok mendekat, ngegigit kecil bibir bawah Yoongi, narik pelan sampe mata mereka ketemu. Lalu milih kecup bibir atas Yoongi. "Berisiknya kamu.. cuma buat aku."

"Mau denger Hoseok yang berisik dulu."

Hoseok naikin satu alisnya bingung. "Hm?"

Tanpa ngucapin apapun, Yoongi milih turun dari pangkuan Hoseok. Berlutut tanpa perintah, kepalanya ngedongak, matanya mandang Hoseok seolah dirinya rapuh sekarang, tangan yang semula medang lutut Hoseok merembet naik mainin ujung celana pendek Hoseok.

"May I suck you off, sir?" Hoseok cuma diem miringin kepala sambil natep pongah. "Please?"

"Buka baju kamu dulu." Hoseok menggeram lirih, dia negapin badannya waktu Yoongi tanpa protes narik kaos ke atas. Kulit putih mulusnya terpampang jelas di bawah mata Hoseok. "Celana kamu." Sekali lagi, Yoongi ngebuang asal celananya, nyisain satu kain nutupin privasinya.

Berlutut—dengan dua kaki tertekuk rapih, tubuh hampir telanjang, ngedongak mandang Hoseok dengan tatapan polos. Kalo bisa saat ini Hoseok ngumpat keras—Yoongi sempurna banget.

"Dua jari masuk ke mulut. Kulum sambil natap aku."

"H-hoseok, i just,  i-i need your dick, please?"

"Dua jari masuk mulut." Katakan Yoongi horny saat ini, karena memang iya, dari tadi duduk dipangkuan Hoseok, ngeliat Hoseok natap dia liar, ngerasain milik dia sama Hoseok saling menempel ngebuat Yoongi ingin Hoseok.

Tapi sekarang Yoongi milih dengan pelan ngangkat tangan dan masukin dua jarinya ke mulut. Anggap milik Hoseok. Awal Yoongi ngulum pelan dua jarinya sambil mandang Hoseok kecewa, punya Hoseok, punya Hoseok. tatapan kecewa itu perlahan-lahan ilang, kuluman pelan itu lama-lama memiliki tempo yang lebih cepat dan lebih sensual. Milik Hoseok.

Kepalanya maju mundur—seirama sama tangan dia yang masuk ke dalam mulut. "Nhg—" badan Yoongi mulai kerasa panas, bahkan badannya mulai ikut bergerak seirama tangan dia.

HS | SOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang