Pukul 06.00 pagi..
"Kak firaa..ayo bangun" seperti nya ini suara milik billy.aku pun mulai membuka mata dan benar sekarang billy sedang berdiri sambil membenarkan dasi nya itu.
"Lo billy udah siap toh" ucap ku sambil merenggangkan otot.sedangkan billy hanya mengangguk.
"Kok tumben jam segini udah siap?" tanya ku heran,gak biasanya kalo billy tidur dirumah ku dia bangun pagi.
"Tadi jam 5 perut billy mules-mules kak..jadi ya billy sekalian mandi aja kak" jawab billy sambil memamerkan gigi rapi nya.
"Sekarang udah gak sakit?" billy pun menggeleng-gelengkan kepala.
"Yasudah,kak fira mau siap-siap dulu" ucap ku sambil masuk ke kamar mandi.Pukul 06.10
Kami semua sedang sarapan bersama di meja makan.
"Loo kak itu jaket nya baru ya?" tanya ibu sambil menunjuk jaket hitam ku.
"Iya buk,kemaren dibeliin sama dina" jawab ku lalu menyendokkan se sendok nasi goreng ke mulut ku.
"Dalam rangka apa?" kali ini ayah ku yang bertanya.
"Nggak dalam rangka apa-apa yah.cuma dina pingin beliin fira doang" ayah hanya ber "oh" ria dan melanjutkan acara sarapan nya.Skipp di sekolah..
Aku berjalan beriringan bersama dina.banyak sepasang mata yang melihat ke arah kita..ya bisa dibilang kita cukup terkenal di sekolah ini.
"Wahh mereka couple"
"Mereka imut yah"
"Cantik juga"
"Tapi mereka masih jomblo loh"
"Wihh yang bener pepetin dah"Sekira nya bisikan itu yang bisa ku dengar.
Saking asik nya aku berceloteh sama Dina.aku pun tidak sadar dan menubruk seorang gadis yang memakai make up tebal itu.Brakkk
"Yakk kalo jalan pakek mata dong" hardik gadis yang sama sekali tidak ku kenal.
"Maaf gw gak sengaja" ucap ku sedikit jengkel dengan sikap kasar gadis itu.
"Makannya kalo lagi jalan tuh liat-liat sekitar" omel dia dengan mata yang bersungut-sungut.
"Kan gw udah minta maaf tadi" balas ku tak kalah sengit.
"Maaf?maaf doang gak cukup!" dia membentak ku sambil mendorong bahu ku dengan keras aku yang orang nya memang tidak bisa mengontrol emosi pun..."Yakk..kau!" ucap ku menggeram sambil membaca name tag di seragam nya.
"Sarah darmawangsa!" ucap ku penuh penekanan sambil menuding ke arah nya"Hei fira beginikah cara mu menyambut siswa baru disini?" damn it itu adalah suara kakel yang menjabat sebagai ketua osis disini dan yah lelaki itu adalah kak Putra orang yang aku suka.
Aku pun segera menurunkan tangan ku dan menghadap ke kak putra."Maaf kak,aku tidak tau kalo dia murid baru disini" ucap ku sambil menundukkan kepala.ku lihat kak putra hanya menghela napas dalam-dalam.
"Baiklah..tapi jangan di ulangi lagi ok" ucap kak putra sambil mengusak rambut ku gemas dan yaa bisa kalian liat wajah ku memerah seperti tomat dan sekujur tubuh ku serasa membeku."Maaf kak..bisa antarkan aku ke kelas XI ips" huh aku masih kesal dengan pemilik suara itu.apalagi sekerang dia dengan lancang nya menggandeng tangan kak putra-uhh menyebalkan.
"Yasudah kak,aku ke kelas dulu" ucap ku sambil menarik tangan dina yang sedari tadi hanya diam saja.
Sesampai nya dikelas.
Aku pun langsung membanting keras tas ku ke bangku kosong.
"Ishh menyebalkan sekali" cebik ku dengan memasang wajah bete.
"Ehh fir,tuh anak tadi keliatan norak banget gak sii" itu Dina yang bersuara.
"Wait wait..saha yang norak?kasih tau inces dong,biar inces tebas ae tuh anak" evelyn si anti norak ikut menyaut.evelyn emang anti banget sama yang nama nya siswa norak.sempet tahun lalu dia ngelabrak kakel hanya karna kakel itu berpenampilan seperti tante-tante.alhasil dia dimasukkan ke BP,tapi yaa karna evlyn mengaku bahwa dia tidak suka kalo ada siswa yang merias wajah nya itu dikarenakan ini tempat menimba ilmu bukan nya tempat berdandan."Itu tadi ada murid baru dia kls XI ips" jawab dina
"Siapa nama nya?"
"Sarah darmawangsa"
"Sarah...ok gw bakalan labrak tuh anak"
"Eitt tunggu dulu.kita kasih waktu aja,kan dia masih berstatus murid baru disini jadi kita tunggu ae dulu" pendapat ku.
"Hmm bener juga fir.oke lahh gw bakalan kasih waktu dia untuk berubah.tapi kalo dia gak berubah hmm liat aja nanti" ucap evelyn sambil tersenyum kayak setan.Kringg kringg kringg.
Bel masuk pun berbunyi dan guru yang bertugas pun masuk ke dalam kelas.
"Selamat pagi anak-anak" sapa pak hilman dengan ramah.
"Pagi pak" jawab semua murid dengan serentak.
Dan kami pun belajar dengan baik.Kringg kringg kringg
Bel istirahat pun berbunyi..
Soperti biasa aku dan temen cewe ku termasuk dina sudah duduk manis di kantin sambil menyantap pesanan mereka.Brakkk.
Tiba-tiba sarah datang dan langsung menggebrak meja kami dengan keras.
"Yakk lu gak punya mata apa!" bentak mita sambil melotot ke arah sarah.
"Diem lu!gw gak ada urusan sama lu,gw urusan nya cuma sama si anak yang punya mata ini" dia mulai menuding ku dengan jari telunjuk nya.aku yang sudah menahan emosi dari tadi pun langsung menepis tangan itu sampai si sarah itu terjungkal ke belakang."Lu bilang apa?gw gak punya mata?" ucap ku dan sarah pun berdiri dengan angkuh nya.
"Iya..lu itu gak punya mata"
"Buta lo mata lo!ini apa kalo bukan mata?tahi lalat?" ucap ku sambil menunjuk mata ku sendiri.
"Tau ni bocah,mata nya bermasalah ya mbak?" dina menyaut.
"Kalo emang bermasalah,ke RS yuk gw anterin sini" itu evelyn yang bicara."Udah lah..gak usah diladenin.gw udah gak mood makan lagi.kita ke kelas ae yok" ajak ku lalu berlalu dan diikuti oleh teman-teman ku.kecuali evlyn dia menghadap ke arah sarah dan mulai membaca name tag nya.
"Hmm sarah darmawangsa" evelyn menggumam lalu menepuk pundak sarah dan berkata..
"Sarah lu sekarang dalam pengawasan gw.kalo lu belum berubah juga..awas aja nanti" evelyn pun berlalu meninggalkan sarah yang tampak kebingungan dengan perkataan evelyn barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah harapan?
Genç KurguCinta memang tak harus memiliki~ tapi apakah aku tidak boleh berharap lebih? dan aku ingin harapan itu membuahkan hasil~