Better Like This

38 6 0
                                    

Penulis : Alifya Kitrina
Genre : Teenfiction
ifytrna

🌻🌻🌻

Pagi hari ini Qila berangkat sekolah, karena hari sudah semakin siang Qila tidak sempat sarapan terlebih dahulu.

Qila berlari ke arah kelas karena bel masuk sudah berbunyi, saat memasuki kelas nya ternyata sudah ada guru.

"Assalamualaikum Bu," sapa Qila.

"Waalaikumsalam, kenapa kamu telat?" tanya Bu Ika.

"Saya telat karena kesiangan Bu," jawab Qila.

"Karena kamu telat bersihin lapangan sekarang juga!" seru Bu Ika.

"Tapi …," ucap Qila terpotong.

"Ga ada tapi-tapian!" seru Bu Ika.

Qila pun berjalan keluar kelas ke arah lapangan untuk menyelesaikan hukumannya.

Tapi ada satu laki-laki dia teman Qila juga, dia datang terlambat dan dia di hukum seperti Qila.

"Eh Raka, di hukum juga?" tanya Qila.

"Iya, parah banget Bu Ika," jawab Raka.

"Padahal jam mapel dia belum mulai," ucap Qila.

"Iya, seharusnya dia juga di hukum karena dia pernah telat masuk kelas," ucap Raka.

Bu Ika sebenarnya memperhatikan mereka, karena kelas Raka dan Qila pas banget di depan Qila dan Raka di hukum.

"Kalian jangan ngobrol," ucap Bu Ika.

"Oke Bu," jawab Raka dan Qila bersamaan.

"Sial banget pagi ini," ucap Raka.

Ganteng juga kalau lagi keringetan, batin Qila.

"Lo kenapa ngelamun, kerjain tuh hukumannya," ucap Raka.

"Iya bawel," ucap Qila.

"Sejak kapan gua bawel?" tanya Raka.

"Sejak barusan," jawab Qila.

"Mana ada sejak barusan," ucap Raka.

"Ada-adain dong," ucap Qila.

"Lo lama-lama nyebelin juga!" seru Raka.

"Biarin," ejek Qila.

Raka dan Qila melanjutkan hukumannya dan setelah 5 menit kemudian akhirnya hukumannya selesai.

"Sekarang mau langsung ke kelas?" tanya Raka.

"Ngga ah gua cape sama haus," jawab Qila.

"Kantin kuy," ajak Raka.

"Kuy lah," ucap Qila.

Raka dan Qila memesan minuman.

"Lo nanggung amat si sekalian sama makan," ucap Qila.

"Di hukum Bu Tika baru tau rasa lo," ucap Raka.

"Yah bodo amat," ucap Qila.

Karena Qila belum sempat sarapan akhirnya Qila memakan makananya dengan cepat.

"Laper lu?" tanya Raka.

"Ngga, udah kenyang," jawab Qila seraya mengusap perutnya.

"Anjir, kaya bumil dah," ucap Raka.

"Sekata-kata lu kalau ngomong." Qila langsung menampar Raka.

"Iya, tapi gausah di nampar juga kali," ucap Raka.

"Yaudah balik kelas yu," ajak Qila.

"Masih mapel Bu Ika males ah," ucap Raka.

"Dasar aneh," ucap Qila seraya berdiri.

"Eh lo mau kemana?" tanya Raka.

"Ke kelas lah," jawab Qila.

"Udah selesai pr nya?" tanya Raka.

"Pr? pr apaan lagi?" tanya Qila.

"Bu Ika mapel apa?" tanya Raka.

"B.Indonesia," jawab Qila.

"Berarti pr nya apa?" tanya Raka.

"B.Indonesia, gua belum lagi," jawab Qila seraya menepuk dahi nya.

"Belum kan, yaudah di sini aja," ucap Raka.

Jadi Raka ini adalah satu-satunya murid di kelas IX yang paling ganteng.

Karena itu jadi banyak yang menyukai Raka.

"Qil, gua mau ngomong nih," ucap Raka.

"Dari tadi juga lu ngomong Rak," ucap Qila.

"Ini serius Qila," ucap Raka.

"Iya-iya, lu mau nanya apa?" tanya Qila.

"Tentang kita," jawab Raka.

"Aneh lu, tentang kita itu apa?" tanya Qila.

"Gua sayang sama lu Qil," ucap Raka.

"Terus?" tanya Qila.

"Lu mau jadi pacar gua kan?" tanya Raka.

"Udah gua bilang kan gua itu gamau nyakitin perasaan lu dan seseorang," jawab Qila.

"Seseorang itu siapa?" tanya Raka.

"Lu ga perlu tau," ucap Qila.

"Qil, gua mohon kasih gua kesempatan," ucap Raka.

"Maaf Rak gua ga bisa," ucap Qila.

"Ga bisa kenapa si?" tanya Raka.

"Ada yang suka sama lu tapi itu bukan gua," jawab Qila.

"Lu bisa ga sekali aja gausah mentingin perasaan orang lain?" tanya Raka.

"Ngga bisa," jawab Qila.

"Kenapa Qila?" tanya Raka.

"Karena dia sahabat gua Rak," jawab Qila.

"Sasya?" tanya Raka.

"Iya, dia udah lama suka sama lu tapi perjuangan dia ga pernah lu hargain," jawab Qila.

"Tapi gua ga bisa bales perasaan dia, gua harus ngejauh dari dia," ucap Raka.

"Ga bisa ngebales perasaannya bukan berarti lu harus ngejauh dari dia," ucap Qila.

"Tapi …," ucap Raka terpotong.

"Kalau lu sayang sama gua, tolong ikutin apa kata gua gimana?" tanya Qila.

"Oke," jawab Raka.

"Lu harus bisa ngebales perasaan dia," ucap Qila.

"Gua ga mau, gua sayang sama lu tapi gua ga mau ngelakuin apa yang suruh, tau kenapa?" tanya Raka

"Kenapa?" tanya Qila

"Karena gua ga mau nyakitin dia, dengan cara yang lu kasih ke gua ga akan nyelesain semuanya," jawab Raka.

"Mau lu apa sekarang?" tanya Qila.

"Gua mau nya lu jadi pacar gua hari ini juga," jawab Raka.

"Tapi … tapi gimana perasaanya Sasya?" tanya Qila.

"Itu belakangan," ucap Raka.

"Gimana lu mau kan?" tanya Raka.

"Iya gua mau," jawab Qila.

"Makasih lu udah ngertiin perasaan gua dan bales perasaan gua," ucap Raka seraya memeluk Qila.

Di sisi lain ternyata ada perempuan yang melihat itu dan perempuan itu adalah


"Kaya nya ada yang liat deh," ucap Raka.

Saat Qila melihat ke arah yang di curigai Raka ada seseorang ternyata benar di situ ada …

"Sasya!" seru Qila seraya berlari ke arah Sasya.

"Maafin gua Sya," ucap Qila.

"Maaf? kata lu maaf?" tanya Sasya.

"Iya, gua minta maaf," jawab Qila.

"Gampang banget lu minta maaf," ucap Sasya.

"Gua mohon maafin gua," ucap Qila.

"Ngga akan dan buat lu jangan pernah nganggep gua temen lu lagi!" seru Sasya.

Sasya langsung pergi meninggalkan Qila dan Raka, Qila menangis di pelukan Raka.

"Udah kamu jangan nangis ya," ucap Raka yang di angguki Qila.

Maafin gua, gua ga bisa jadi temen baik lu lagi, gua ga bisa nahan perasaan gua ke Raka, maafin gua Sas. batin Qila.

"Kita ke kelas yu," ajak Raka.

"Tapi … nanti gua duduk sama siapa?" tanya Qila.

"Lu duduk sama gua aja," jawab Raka.

"Yaudah deh, kita ke kelas sekarang," ucap Qila.

Qila dan Raka berjalan menuju kelas, sesampai nya di kelas Qila langsung mendapat tatapan tajam dari Sasya dan teman-temannya.

"Kalian kenapa ngeliatin Qila?" tanya Raka.

"Temen ga tau diri."

"Ga tau terimakasih."

"Nusuk dari belakang."

"Ga punya perasaan."

Begitulah kata-kata yang di ucapkan teman-temannya.

"Gila sih kalian ini cuma bisa nyimpulin ke salahan orang lain dari satu pihak," ucap Dino teman Raka.

"Ya udah jelas Qila itu nusuk temennya dari belakang," ucao Sasya.

"Diem lu, gua tau lu cantik, lu banyak temennya, tapi omongan lu ga bisa di jaga," ucap Dino.

"Udah Din, gapapa ko," ucap Qila.

"Iya Din, diemin aja orang kaya gitu mah," ucap Raka.

"Ga bisa gitu dong!" seru Dino.

"Udah ya Din, gua sama Raka gapapa ko di gituin," ucap Qila.

"Oke," ucap Dino.

Untung saja kelas sedang tidak ada guru jadi sepi dan sangat leluasa sebenernya untuk Sasya menghina Qila.

"Cewek bego," ucap Sasya.

"Iya tuh dia emang bego," ucap salah satu temannya.

"Bego nya minta ampun haha," ucap Sasya.

Qila tetap diam padahal dia sangat kesal, karena hari ini guru sedang rapat jadi murid di pulang kan.

"Gausah dipikirin ya," ucap Raka.

"Iya Rak," ucap Qila.

"Gimana kalau kita jalan-jalan," ucap Dino.

"Hayu aja kita mah ya," ucap Qila.

"Yaudah kita ke mobil," ucap Raka.

Mereka berjalan ke arah parkiran, setelah sampai parkiran Qila punya niat untuk menjaili Dino dan Raka

"Dino," panggil Qila.

"Apaan?" tanya Dino.

"Lu ganteng, gua suka sama lu," ucap Qila.

"Serius gua ganteng?" tanya Dino.

"Iya," jawab Qila.

"Tuh kan Rak, apa kata gua pasti Qila suka sama gua," ucap Dino.

"Serius Qil?" tanya Raka.

"Tapi boong," ucap Qila seraya tertawa.

"Kasian banget, mau aja dibohongin," ucap Raka seraya tertawa.

"Gaada akhlak kalian semua," ucap Dino.

"Baperan lu," ucap Raka.

Raka, Qila dan Dino pergi ke suatu mall, setelah sampai mereka langsung ke tempat makan.

"Mau makan?" tanya Dino.

"Gua sama Qila udah makan tadi di kantin sekolah, kalau lu mau makan ya gapapa," ucap Raka.

"Yaudah gua mesen makanan dulu lu mau minum apa biar sekalian?" tanya Dino.

"Jus jeruk," jawab Qila.

"Gua samain aja," ucap Raka.

"Oke," ucap Dino.

Saat Dino memesan, Raka dan Qila mencari tempat duduk.

"Di situ aja ya Qil," ucap Raka.

"Iya," ucap Qila.

"Oh ini temen yang gatau diri," ucap Sasya.

Qila dan Raka terkejut melihat ada Sasya.

"Kaget ada gua?" tanya Sasya.

"Biasa aja," jawab Qila.

"Dasar gatau malu," ucap Sasya.

"Lu udah keterlaluan Sya," ucap Dino dari arah belakang.

"Bodo amat," ucap Sasya.

"Yang gatau diri itu lu!" seru Qila.

"Gua ga mungkin gitu," ucap Sasya.

"Iya lu bilang gitu karena lu gatau apa yang gua lakuin selama ini, asal lu tau gua suka sama Raka dari sebelum lu suka sama dia, gua ga pernah ngerespon apapun perkataan Raka, karena apa? karena gua sayang sama sahabat gua, gua ga mau bikin sakit lu, tapi balesan lu ke gua apa? lu malah marah-marah ke gua," ucap Qila.

"Itu karena rasa kasihan kan?" tanya Sasya.

"Ga ada sedikit pun rasa itu asal lu tau," jawab Qila

"Gua udah cape diem terus tapi lu malah kaya gini sebenernya yang gatau diri itu lu apa gua hah!" lanjutnya.

"Maafin gua Qil, gua salah paham sama lu," ucap Sasya.

"Its oke," jawan Qila.

"Pesen gua cuma 1 jangan terlalu mementingkan ego sendiri," ucap Qila yang di angguki Sasya.

"Nah gitu dong baikan," ucap Dino.

"Iya, kan kalau kita sama-sama lagi dan ga berantem kan enak," ucap Qila.

"Iya Qil, seneng banget gua punya temen dan sahabat kaya lu.." Bilqis langsung memeluk Qila.

"Kita ga pelukan Rak?" tanya Dino.

"Jijik gua sama lu." Raka langsung lari kebelakang Qila karena takut di peluk Dino.

Qila dan Bilqis hanya bisa tertawa melihat kelakuan Raka dan Dino.

Akhirnya mereka pun bisa seperti biasa lagi dan bisa menghargai satu sama lain dan saling menghargai perasaan sahabatnya.

-END-

KUMPULAN CERPEN MEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang