Chapter 21

67.3K 3.3K 80
                                    

Freya mengambil nafas dalam-dalam sebelum menceritakan semuanya pada Briana dan Alexa. Tidak ada satu pun yang ia tutupi, dari Max mengikutinya sampai perdebatan mereka di lorong toilet hingga saat Max menyeret paksa Freya ke sebuah kamar hotel lalu menghabiskan malam yang panas bersama. Walau pada awalnya terkesan memaksa dan kasar namun tak bisa dipungkiri jika Freya sangat menikmati pengalaman pertamanya itu. Ia begitu menikmati cumbuan serta sentuhan sensual Max.

Ia juga menceritakan pertemuannya kembali dengan Max setelah seminggu menghindari pria itu dan juga nasehat Dustino padanya kemarin. Semua Freya ceritakan pada kedua sahabatnya, ia berdecak ketika melihat respon kedua wanita cantik di depannya yang tidak mengucapkan sepatah kata pun tapi malah menatapnya dengan mata membesar disertai mulut menganga. Selang beberapa detik akhirnya mereka berdua tersadar akan keterkejutannya dan merespon ucapan Freya tadi.

"Benar kata Dustino Frey, kau harus berdamai dengan masa lalumu. Lupakan semuanya, jangan lagi menoleh ke belakang, kami tahu ini berat untukmu. Apalagi kau selalu menjaga kesucianmu itu dengan baik, tapi percayalah mungkin ini juga kehendak Tuhan memilih cinta pertamamu yang menjadi pria pertamamu" kata Alexa menasehati

"Iya Frey, aku yakin Max pasti juga mencintaimu. Buktinya dia tidak suka melihatmu dengan pria lain, itu artinya dia cemburu. Mungkin dia hanya belum sadar akan perasaannya sendiri, cobalah beri kesempatan padanya. Kau tahu, selama ini Max memang sering terlibat skandal dengan banyak wanita tapi hanya sebatas menuntaskan hasrat seksualnya saja. Itu pun teman kencannya yang memuaskan Max dan setelah puas Max akan meninggalkan mereka begitu saja" Briana ikut menimpali dengan serius

Freya sempat tertegun sejenak, entah ia harus senang atau sedih mendengar ucapan Briana.

"Bisa jadi karena Max tidak bisa melupakan Faye. Kau tahu sendiri mereka bersama cukup lama" Freya meringis namun sedetik kemudian ia memicing menatap Briana curiga

"Bagaimana kau tahu kehidupan seksual Max begitu detail Ana?" kedua alis rapi Freya terangkat penuh tanda tanya

"Aku mengetahuinya dari Zion, memang kau pikir aku menguntit pujaan hatimu itu?"

"Zion? Bagaimana bisa? Tunggu, apa hubunganmu dengan Zion?" pekik Alexa terkejut

Briana memutar bola matanya jengah, merasa kelepasan bicara pada kedua wanita yang sedang menatapnya penuh selidik.

"Apa? Kenapa kalian menatapku seperti itu? Aku dan Zion hanya berteman. Jangan berpikiran aneh-aneh"

Freya dan Alexa tampak tidak puas mendengar jawaban dari Briana. Mereka masih memandang gadis cantik berambut pirang itu dengan tatapan tak percaya membuat Briana mendengus kesal.

"Hey kenapa malah membahas hubunganku dengan Zion. Bukankah Freya yang bermasalah disini?"

"Heh bitch, memang aku bermasalah apa? Aku cuma bercerita pada kalian, dasar" cibir Freya gemas

"Whatever. Yang jelas aku yakin Max pasti menyukaimu juga, jadi kau jangan patah semangat" balas Briana penuh keyakinan

"Kalau pun Max tidak mencintaimu lalu kenapa? Memang lelaki di dunia ini hanya dia? Ayolah, kau ini cantik bahkan sangat-sangat sempurna. Jangan karena satu pria menjadikanmu lemah seperti ini, masih banyak yang sayang dan mencintaimu Frey. Kami berdua pun juga sangat menyayangimu, jadi jangan terlalu lama larut dalam kesedihanmu. Kau hanya akan menghancurkan dirimu sendiri, pikirkan itu baik-baik" imbuh Alexa sambil mengusap pelan bahu Freya dengan lembut

Freya terharu, ia benar-benar merasa beruntung memiliki Briana dan juga Alexa. Entah apa jadinya jika ia tidak memiliki seseorang untuk menguatkannya disaat seperti ini. Walaupun mereka jarang bertemu dan berkumpul seperti sekarang karena kesibukan masing-masing namun mereka berusaha selalu ada, saling menguatkan dan tidak pernah meninggalkan sahabatnya dalam situasi serta kondisi seburuk apa pun.

I'm Always Be Yours (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang