Semua barang-barang yang ia bawa dari Seoul telah selesai ia kemas ke dalam kopernya lagi. Satu-satunya hal yang perlu dilakukan oleh Jennie sekarang adalah menunggu kedatangan Bae Joohyun yang akan datang untuk menjemput wanita itu sebelum mereka pergi menuju apartemen yang merupakan milik sahabatnya tersebut. Rencananya memang ia akan menginap di sana sampai hari terakhirnya di Paris minggu depan, apalagi ia sangat merindukan Joohyun setelah sekian lama mereka tidak bertemu.
Ia mendudukkan dirinya di atas sofa yang ada di kamar hotelnya itu, sesekali melihat ke arah jam tangannya dan masih ada sekitar beberapa menit lagi sebelum Joohyun tiba tepat di jam yang telah dijanjikan. Jennie mengeluarkan ponselnya dan berharap ada sebuah notifikasi yang setidaknya bisa membuat wanita itu merasa antusias, tapi tetap saja tak ada notifikasi apapun di sana. Padahal jika boleh jujur, Jennie sedikit berharap bila mungkin saja ia mendapatkan telepon atau setidaknya pesan singkat dari orang itu.
Tidak lama setelah itu, terdengar suara ketukan dari pintu kamar hotelnya. Wanita itu beranjak berdiri dan mengintip dari lubang pintu yang ada di tengah-tengah pintu tersebut, di depan pintu sudah terlihat sosok Joohyun sehingga Jennie langsung mengambil kopernya sebelum akhirnya ia keluar dari kamar hotelnya itu. Tentu saja kedua wanita itu menyempatkan diri untuk saling berpelukan untuk melepaskan rindu setelah cukup lama mereka tidak bertemu, setelahnya barulah Joohyun mengajak Jennie untuk segera menuju mobilnya.
Saat mereka sudah berada di dalam mobil, keduanya mulai sibuk bercerita mengenai banyak hal dan tentunya membahas tentang perubahan penampilan masing-masing yang terlihat berbeda sejak terakhir kali mereka bertemu. Sepertinya mereka terakhir kali bertemu itu saat Joohyun menghadiri pesta pernikahannya dengan Chanyeol pada 2 tahun silam dan setelah itu mereka tidak pernah bertemu lagi lantaran Joohyun melanjutkan pendidikannya di Paris sementara Jennie menetap di Seoul karena sudah berstatus sebagai istri dari Chanyeol.
Bicara soal pernikahan, selama di perjalanan itu mereka sibuk membicarakan rencana pernikahan Joohyun dengan pacarnya yang akan diadakan di Milan, Itali. Mengenai kepastian tanggal memang belum ada, yang pasti Joohyun sudah dilamar oleh kekasihnya yang berstatus sebagai warga negara Prancis di sini. Mendengarnya tentu membuat Jennie bahagia bukan main.
"Jennie-ya," panggil Joohyun setelah obrolan mereka tentang pernikahannya berakhir. "Hmm, aku tahu kalau kau mungkin saja masih lelah karena baru saja selesai menghadiri acara fashion show yang diadakan di kota ini. Hanya saja, aku merasa wajib untuk bertanya lebih dulu sebelum mengajakmu ke suatu tempat. Tapi, apakah kau keberatan jika kita tidak langsung ke apartemenku? Aku benar-benar ingin mengajakmu pergi."
"Tidak apa-apa. Memangnya kau ingin mengajakku ke mana?" tanya Jennie penasaran.
"Aku ingin mengajakmu untuk mencoba wine paling enak yang pernah kucicipi bersama kekasihku. Barnya cukup terkenal karena letaknya tidak jauh dari Menara Eiffel. Tidak hanya wine saja, ada minuman-minuman lainnya dan kurasa kau akan menyesal jika tidak menyicipinya sekali saja selama kau ada di Paris. Apalagi kau tidak akan lama di sini," jelas Joohyun sembari sesekali melirik ke arahnya. "Bagaimana?"
Jennie mengangguk. "Boleh. Aku sudah lama tidak minum wine dan kurasa bukan masalah jika menyicipi wine terbaik yang kau bilang barusan."
Joohyun tersenyum lebar. "Bagus! Mari kita pergi ke sana—oh, di samping bar itupun ada toko perhiasan. Bagaimana kalau kita mampir ke sana lebih dulu? Kau bisa melihat-lihat dulu, yah siapa tahu kau tertarik untuk menjadikannya oleh-oleh, kan?"
"Kurasa itu menarik," balas Jennie sebelum terkekeh. "Ayo, kita pergi ke sana juga."
Joohyun mengemudikan mobilnya melewati persimpangan jalan yang mengarah ke jalan raya menuju Menara Eiffel. Jennie memperhatikan jalan-jalan trotoar yang mereka lewati dan melihat ada banyak orang yang sedang berjalan bersama teman-teman mereka di sana. Tak jauh dari sana, ia melihat kursi-kursi taman di dekat Menara Eiffel yang cukup ramai oleh orang-orang yang datang. Kebanyakan sudah pasti turis dan tentunya membawa pasangan masing-masing untuk menikmati romantisme berkencan di dekat Menara Eiffel. Melihat banyak pasangan menghabiskan waktu di sana membuat Jennie tersenyum dalam hati, ada sedikit harapan jika mereka berdua bisa seperti pasangan lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTRESS (Ebook) ✅
FanfictionAU. Romance/Angst/Tragedy. 🔞 Sejak awal sudah cukup jelas betapa kokohnya batas pembeda di antara mereka. Ini bukan hanya sekadar harta dan harga diri. Nyatanya tujuan hidup mereka berbeda. Entah apa yang membuat mereka sama. Barangkali hasrat...