#12

328 18 5
                                    

"Nih, bagus kerja lo, ga sia-sia juga gue ngancem lo" kata diandra sambil melempar amplop yang berisikan uang kepada salah satu orang gadis yang sedang menangis, ya, Nanny Nya boy. Dia menangis, dia mendapatkan uang dari cara yang tidak baik.

Diandra berjalan mendekat lalu memegang keras rahang nanny itu, memperlihatkan muka penuh air mata. "Jangan sampai kau berani memberitahu semua orang, mengerti? Atau kau akan melihat adik kesayangannya mu tercinta meregang nyawa" setelah mendapat anggukan dari gadis itu, dia menghempaskan dengan kuat rahang gadis itu dan berlalu pergi. Tanpa sadar seorang wanita paruh baya melihat semuanya. Ya semuanya.

*****

"Au emu ommy!!,, Auu emu ommy!!! Huaaa!! addy!!" (Mau ketemu mommy!!, Mau ketemu mommy!!! Huaaa!! Daddy!!) Suara tangisannya boy menggema disepanjang mansion besar itu.

"Sayang, mommy lagi sakit nanti saja ya ketemu mommy nya, mommy nya ga sembuh-sembuh kalo digangguin, sekarang boy main sama nenek ya" ucap bi Ani menenangkan boy

"Endak!! Huaaa" (enggak!! Huaaa) ucap boy ga ingin dibantah, memang duplikat bapaknya.

Suara langkah kaki pun terdengar, ya Diandra turun dengan dress kurang bahannya, ditambah make up yang menor, jangan lupakan dengan tangan nya yang mengait manja ke lengan Dika. Dika? Penampilan nya seperti biasa, maskulin dan nampak berwibawa, ditambah jambang halus disekitar rahangnya membuatnya nampak tegas dan tak ingin dibantah.

"Kenapa boy?" Ucap Dika sambil menggendong boy dan menciumi pipinya yang gembul.

"Kenapa boy?" Ucap Dika sambil menggendong boy dan menciumi pipinya yang gembul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Au emu ommy, addy.." (mau ketemu mommy, daddy..) kata bocah berusia 3 tahun itu sambil sesenggukan

Diandra yang melihat itu hanya memutarkan bola matanya malas, dan berusaha merebut perhatian Dika kembali.

"Sayang, ayok kita pergi. Nanti keburu habis tas limited edition nya yang.., temen-temen aku udah punya semua yang. Ayok dong!" Sambil mengeluarkan ekspresi cemberut berharap Dika mempan. Dan voila! Dika mempan gais.

"Bi, ajak boy menemui Laras ya" sambil memberikan boy kepada bi Ani

"Baik pak" bi Ani hanya bisa mengiyakan saja suruhan tuannya itu. Lalu pergi membawa boy untuk menemui Laras yang masih dikurung di kamarnya. Mereka pergi bergandengan tangan dengan ekspresi wajah Diandra yang seperti menunjukkan kemenangan.

*****


"Ommy!!" (Mommy!!) Teriakan boy begitu keras, memenuhi ruangan tempat Laras berada. Laras pun tersenyum dan menundukkan tubuhnya sejajar dengan boy, untuk menyambut pelukan sang buah hati. Laras tadi diberitahukan oleh bi Ani, bahwa boy ingin bertemu dengannya, tidak mungkin kalo dia akan bertemu dengan anak nya dalam keadaan kotor, itu akan semakin membuat boy khawatir.

"Boy, jangan lari-lari nanti jatuh lo" kata Laras sambil mengelus kepala boy di pelukannya. Boy pun mendongak menatap Laras yang lebih tinggi dari padanya, "ommy!! Addy ahat, ia inggal boy, pigi ama ante" (mommy!! Daddy jahat! Dia tinggal boy, pergi sama Tante) kata boy sambil matanya menunjukkan speechless

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Duda Keren (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang