"Woy, lo pada bangun napa kebo banget sih," gerutu Ersya sambil mengguncangkan pelan tubuh Alisa, Keyla, dan Rara.
Ersya melirik jam yang berada di pergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 06:30. Tapi Alisa, Keyla, dan Rara belum bangun juga? Bisa-bisa mereka telat lagi datang ke sekolah akibat ke-keboan mereka!.
"Ck. ALISA, KEYLA, RARA, BANGUN NJING UDAH SIANG!" Teriak Ersya hingga suaranya menggema di seluruh penjuru kamar tidur Alisa.
"Udah siang ya?" Tanya Keyla dengan suara serak nya.
"Ck, berisik Sya! Masih pagi buta juga," ucap Alisa, berusaha kembali memejamkan kedua kelopak matanya.
"WHAT? LO BILANG MASIH PAGI BUTA, LIS? INI UDAH JAM 06:40 WOY! BANGUN BEGO!" Teriak Ersya kembali.
Sontak membuat Alisa dan Keyla langsung membuka kedua matanya masing-masing, dan berlari menuju kamar mandi yang berbeda. Sedangkan Rara? Gadis itu masih tertidur pulas.
Ersya melirik Rara yang masih tertidur pulas. Bisa-bisa nya gadis itu masih tertidur setelah tadi ia teriak-teriak seperti orang kesetanan.
"Ra, bangun dong udah siang nih. Cepet mandi ntar kita telat," ucap Ersya sambil mengguncangkan pelan tubuh Rara.
Merasa ada yang mengganggu tidurnya, Rara sedikit menggeliat dan sesekali mengucek matanya pelan.
"Ra, cepet bangun terus mandi ntar kita kesiangan," perintah Ersya.
"Iya," balas Rara singkat sambil berjalan malas menuju kamar mandi.
"GW TUNGGU DI BAWAH YA, RA!" Teriak Ersya mulai melangkahkan kakinya menuruni satu persatu anak tangga.
"IYA!" Balas Rara dengan teriak dari kamar mandi.
"Yaudah yuk, kita berangkat," ajak Keyla setelah Ersya dan Alisa sudah tiba di lantai bawah, tepatnya di luar rumah Alisa.
"Bentar, Rara masih lagi mandi," ucap Ersya.
"Buset dah tu bocah, udah siang gini baru mandi? Ntar kalau kita kesiangan gimana coba?" Tanya Alisa mulai merasa kesal.
Ersya mengendikkan bahunya acuh kemudian merogoh ponselnya dari dalam saku seragamnya dan mulai memainkan ponselnya.
"Palingan di hukum," jawab Keyla santai sambil menyeruput es teh miliknya.
Alisa mendelik sebal ke arah keduanya. "RA CEPETAN DONG NTAR KITA TELAT NIH!"
"BENTAR!" Balas Rara teriak dari lantai atas, tepatnya di kamar Alisa sambil memasukkan beberapa buku ke dalam tas nya. Ia langsung menuruni tangga dengan tergesa-gesa.
"Ck, lama amat sih lo!" Gerutu Keyla.
* * *
"Pak, bukain dong gerbang nya, kita kan mau masuk," mohon Alisa pada Pak Satpam yang bernama Pak Ujang. Ya, mereka telat.
"Maaf neng, peraturan tetap peraturan," tolak Pak Ujang.
"Ntar kita kasih bapak rokok dua bungkus deh. Gimana?" Tawar Keyla.
"Maaf neng gak ..."
"Tiga bungkus deh sama kopi nya. Gimana?" Tawar Keyla lagi.
Pak Ujang nampak berpikir sebelum ia mengangguk menyetujui tawaran Keyla.
"Yaudah atuh neng, sok masuk," ucap Pak Ujang sambil membuka lebar pintu gerbang.
"Dari tadi kek," ketus Ersya.
* * *
"A-as-salam-m-mualaikum, Pak," salam Alisa setelah mengetuk pintu kelasnya sambil menundukkan kepalanya diikuti Keyla, Ersya, dan Rara.
"Wa'alaikumsalam. Kalian dari mana aja, hah? Jam segini baru datang?" Tanya Pak Reza --guru ter-killer di SMA Permata-- dengan suara membentak.
"Ma--maaf Pak, kami kesiangan," cicit Alisa ketakutan.
"Oke, kalian Bapak maafkan, tapi kalian harus Bapak kasih hukuman. Bapak akan membagikan hukuman kalian masing-masing. Alisa, Bapak hukum kamu lari mengelilingi lapangan 20 putaran. Rara, kamu Bapak hukum hormat di depan tiang bendera selama pelajaran Bapak berlangsung. Kamu Keyla, bersihin toilet cewek. Dan kamu Ersya, cabutin rumput liar di taman belakang," jelas Pak Reza panjang kali lebar.
"Baik Pak," balas mereka serempak sambil mengerjakan hukumannya masing-masing.
Alisa, Keyla, Ersya, dan Rara mulai menjalankan hukuman mereka masing-masing. Terlihat, Alisa sedang berlari memutari lapangan dengan keringat yang mulai bercucuran dari dahi gadis itu.
"Huh ... Huh ..." Alisa berusaha menetralkan nafasnya yang terasa ngos-ngosan akibat hukumannya yang terlalu capek.
"Huh ... Capek banget dah gw," eluh Alisa sambil mendaratkan bokongnya di lantai luar kelas X yang kebetulan dekat dengan lapangan. Tempat ia menjalankan hukumannya.
Saat Alisa sedang sibuk mengibas-ngibas kan tangannya, tiba-tiba ada tangan seorang cowok yang menyodorkan nya minuman.
"Nih," ucap cowok itu sambil menyodorkan minuman dingin itu.
Alisa melihat wajah cowok tersebut, entah kenapa tiba-tiba raut wajahnya berubah menjadi kesal.
"Ngapain lo disini?" Tanya Alisa mulai kesal.
"Mau ngasih lo minum," jawab cowok itu tenang sambil duduk di sebelah Alisa.
"Gak mau. Pasti lo udah kasih racun kan di minuman itu?" Tanya Alisa curiga.
"Curigaan amat sih lo. Gw tahu lo itu haus, nih minum," jawab Kevin menyodorkan kembali minuman dingin yang berada di tangannya.
Alisa melirik minuman dingin itu, lantas merebutnya dengan kasar dari tangan Kevin dan mulai meneguknya hingga tersisa setengahnya.
"Makasih," ucap Alisa sebelum ia beranjak meninggalkan Kevin.
* * *
"Kesel banget dah gw sama Pak Reza. Masa iya gw harus bersihin toilet cewek, mana ada tai nya lagi," kesal Keyla sambil menyeruput jus jeruk miliknya.
"Key, bisa gak sih gak usah bahas soal tai disini! Kesannya tuh kayak gak ngehargain kita yang lagi makan," omel Ersya.
"Nah iya, jadi gak nafsu makan gw," timpal Alisa.
Keyla hanya cengengesan menanggapi ucapan Alisa dan Ersya.
"Eh, habis ini kalian mau masuk atau pulang?" Tanya Rara.
"Mau bolos aja dah gw mah," jawab Keyla.
"Gw juga, soalnya udah pegal-pegal nih badan gw butuh istirahat," timpal Alisa.
"Yaudah, kalo gitu sekarang kita langsung aja ke rumah elo ya, Lis?" Tanya Ersya yang dibalas anggukan kecil oleh Alisa.
* * *
"Sumpah dan, ni badan gw pegal-pegal semua njir!" Seru Alisa sambil merebahkan tubuhnya di kasur queen size nya.
"Masih kesal gw sama Pak Reza. Kalau bukan guru, udah gw tendang dah tu Pak Reza dari muka bumi ini," omel Keyla sambil menyalakan televisi yang berada di dalam kamar Alisa.
"Sama, gw juga kesal," timpal Ersya sambil memainkan ponselnya diatas sofa yang berada di dalam kamar Alisa.
Kalian pasti nanya kan, kemana Rara, kok dia gak ikut ngobrol sama mereka? Rara sudah tidur dari tadi, karena kelelahan. Katanya.
Alisa pun mulai memejamkan matanya disusul oleh Ersya setelah ia mematikan ponselnya.
* * *
Kalau ada typo, maafin yah.
Jangan lupa vote and komen nya ya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alisa
Teen Fiction"Jadi gw itu serba salah, ya? Disisi lain, gw ingin memperjuangkan lo. Tapi, disisi lain juga, gw gak mau membuat sahabat gw terluka hanya gara-gara jatuh cinta sama lo." -Alisa Gabriella Abrar untuk Kevin Reano Albara. Kepo dengan cerita selanjutny...