Kasih vote nya dong:)
"Ra, Sya, kalian dah pada selesai belum?" Tanya Keyla.
"Udah," jawab Ersya sambil menutup resleting koper nya.
"Lo belum Ra?" Tanya Keyla saat melihat Rara yang masih memasukkan bajunya ke dalam kopernya.
"Bentar, ini dikit lagi juga selesai ko," jawab Rara yang masih fokus memasukkan bajunya ke dalam kopernya.
"Kalian beneran pada mau pulang sekarang?" Tanya Alisa yang sedari tadi hanya diam menyimak.
"Iya, lagian kan entar sore ortu lu udah balik Lis," jawab Ersya.
"Hm, iya juga sih. Tapi kan gw masih kangen sama kalian," ucap Alisa pelan.
"Sebenarnya sih gw juga masih mau nginep disini, tapi masalahnya, gw izin nya sama bunda gw cuman 2 hari 3 malam. Jadi, maaf-maaf aja ya Lis," ucap Keyla menjelaskan.
"Hm, yaudah deh," ucap Alisa.
"Kapan-kapan kita nginep lagi dah dirumah lo, gimana?" Usul Ersya.
"Beneran nih?" Tanya Alisa dengan mata berbinar-binar.
"Iya beneran," balas Keyla sambil tersenyum.
"Yaudah yu kita pulang, entar keburu Maghrib lagi," ujar Rara yang sudah selesai memasukkan baju-bajunya ke dalam kopernya.
"Oh, iya ya. Yaudah ya Lis, kita-kita pulang dulu. Makasih loh buat tumpangan tidur nya," ucap Keyla yang diakhiri dengan kekehan.
Alisa terkekeh pelan mendengar ucapan Keyla. "Iya-iya."
"Yaudah, kalau gitu kita pamit pulang ya Lis. Bye," pamit Ersya sambil melambaikan tangannya.
"Bye," ucap Alisa membalas lambaian tangan Ersya yang mulai menjauh.
Alisa mulai menutup pintu rumahnya setelah dirasa mereka sudah benar-benar pulang. Ia mulai berjalan ke kamar nya dengan langkah gontai. Alisa mulai merebahkan tubuhnya di kasur queen size miliknya.
"Ck! Bosen banget sih gw," decak Alisa sambil menutup wajahnya dengan bantal yang ia pegang.
Tangan Alisa terangkat untuk mengambil ponselnya yang diatas nakas. Ia mengotak-atik ponselnya hingga akhirnya terdengar lirik lagu yang berjudul Surrender. Alisa kembali menyimpan ponselnya di atas nakas dengan lagu yang masih mengalun merdu di dalam ponselnya. Ia mulai memejamkan matanya ketika rasa kantuk tiba-tiba menyerangnya.
* * *
Ting nong ... Ting nong ...
"Ck! Siapa sih ah! Ganggu orang tidur aja," gerutu Alisa yang merasa tidur nyenyak nya terganggu.
Ting nong ... Ting nong ...
"Iya bentar-bentar, rese banget sih," teriak Alisa sambil mendudukkan badannya.
Alisa mulai berjalan menuruni satu persatu anak tangga dengan langkah gontai. Sudah beberapa kali ia hampir terjatuh karena tidak bisa menahan keseimbangan tubuhnya sendiri. Setelah sampai didepan pintu, Alisa membuka pintu tersebut dengan perlahan.
"Siapa sih, ganggu orang tidur sore aja," protes Alisa tanpa melihat orang yang berdiri didepannya sambil mengucek matanya.
"Kebo banget ya tidurnya," kekeh salah satu orang yang berada di depannya.
Alisa melebarkan matanya terkejut ketika mendengar suara yang familiar di telinganya.
"Mama! Papa!" Seru Alisa sambil memeluk tubuh kedua orangtuanya.
"Alisa kangen," lanjut Alisa di dalam pelukannya.
"Mama juga sama sayang, kangen," ucap Amira sambil merenggangkan pelukannya.
"Yaudah yu masuk, papa cape nih pengen duduk," ujar Alex.
Kini, mereka bertiga sedang duduk di sofa yang berada di ruang keluarga.
"Mah, ada oleh-oleh buat Alisa gak?" Tanya Alisa dengan cengiran nya.
"Maaf sayang, mamah lupa," jawab Amira dengan raut wajah menyesal.
"Yah ..." Desah Alisa kecewa sambil menundukkan kepalanya.
"Mamah bohong sayang. Nih, oleh-oleh buat kamu," ucap Amira tersenyum sambil memberikan 6 paper bag yang berada di tangannya.
Alisa mendongakkan kepalanya, kemudian melihat semua paper bag yang berada di tangan Amira dengan mata berbinar.
"Wah ... Banyak banget mah. Beneran ini semua buat Alisa?" Tanya Alisa tidak percaya.
"Iya sayang, masa mamah bohong. Ini ambil," Amira menyerahkan semua paper bag itu pada Alisa.
Alisa mengambil semua paper bag itu dan tersenyum manis. "Makasih ya ma."
"Iya sama-sama sayang. Kalau gitu mamah sama papah ke kamar duluan ya sayang. Capek, pengen istirahat," pamit Amira yang dibalas anggukan oleh Alisa.
Alisa mulai membuka satu persatu isi paper bag tersebut. Ada yang berisi beberapa macam jam tangan, tas, dress, sepatu, makanan, dan alat-alat make-up.
"Gak salah pilih emang mama gw kalau soal beginian mah," Alisa mulai bangkit dari sofa sambil membawa semua paper bag tersebut menuju kamarnya yang berada di lantai 2.
* * *
Ting!
Suara notifikasi ponsel mampu mengalihkan perhatian seorang gadis yang sedari tadi sedang melamun. Ia mulai membuka aplikasi Line-nya.
Kevin.Albara
Masih ingat gw kan, Ra?Yap! Gadis itu adalah Andara. Ia menyipitkan matanya melihat apakah benar orang yang telah men-chatnya adalah Kevin, temannya. Ia mulai mengetikkan sesuatu untuk membalas pesan dari Kevin.
DaraPtrii
Masih. Kamu dapat dari mana ID Line aku?Beberapa detik kemudian Kevin telah membalas pesannya.
Kevin.Albara
Kepo lo Dar kayak Dora.DaraPtrii
Cuman nanya doang ya, bukan kepo!
Kevin.Albara
Iyain aja deh takut nangis.
Kenapa jam segini belum tidur?DaraPtrii
Belum ngantuk.Kevin.Albara
Tidur sonoh dah malam.
Gabaik cewe tidur malam-malam.DaraPtrii
Dih, maksa.Kevin.Albara
Gak boleh gadang ya Ra.DaraPtrii
Kenapa?Kevin.Albara
Gw takut nanti calon pacar gw sakit lagi.Andara terkekeh pelan melihat balasan dari Kevin.
"Apa-apaan sih? Gaje banget dah Kevin," kekeh Andara.
DaraPtrii
Apaan sih Vin? Gaje kamu.Kevin.Albara
Cepetan tidur!
Kalo gw liat lo masih on, gw samperin ke rumah lo sekarang.Andara membulatkan matanya tidak percaya saat melihat balasan dari Kevin. Buru-buru ia menarik selimutnya dan menutup kedua matanya. Karena ia tidak mau melihat kehadiran Kevin di rumahnya.
* * *
Hay, wkwk:v

KAMU SEDANG MEMBACA
Alisa
Подростковая литература"Jadi gw itu serba salah, ya? Disisi lain, gw ingin memperjuangkan lo. Tapi, disisi lain juga, gw gak mau membuat sahabat gw terluka hanya gara-gara jatuh cinta sama lo." -Alisa Gabriella Abrar untuk Kevin Reano Albara. Kepo dengan cerita selanjutny...