10 -Alisa?

40 26 28
                                    

Baca yu? Siapa tau suka><

Lima orang gadis cantik sedang berjalan santai di lorong koridor kelas X sambil berbincang-bincang. Siapa lagi kalau bukan Alisa, Ersya, Rara, Keyla, dan Andara? Bahkan, mereka sudah dijuluki sebagai Most Wanted Girl di SMA Permata.

"Eh, sekarang bagian guru siapa yang ngajar di kelas kita?" Tanya Ersya pada ke empat sahabatnya.

"Bu Sasa kalau gak salah," jawab Rara.

"Bu Sasa tuh yang mana?" Tanya Andara bingung. Pasalnya, ia baru satu Minggu sekolah di SMA Permata. Dan, tak terlalu hapal dengan nama-nama guru di SMA ini.

"Ituloh Dar yang baik, cantik, manis pula. Masa iya kamu gak tau? Padahal Bu Sasa pernah ngajar di kelas kita," jawab Rara memberitahu sambil melihat ke arah Andara yang sepertinya sedang ... Berfikir? Maybe.

"Oh, iya-iya! Sekarang aku ingat! Duh ... Jadi gak sabar deh buat diajarin sama Bu Sasa," ujar Andara sambil tersenyum lebar saat mengingat betapa baik dan ramahnya Bu Sasa saat mengajar.

"Key, lo kenapa diem-diem bae?" Tanya Ersya heran saat melihat Keyla yang lebih banyak diam.

"Lah, iya Key. Kamu kenapa? Kok tiba-tiba jadi kalem gini? Biasanya juga suka nyerocos terus kayak siput di goreng," timpal Rara sambil melihat ke arah Keyla yang sedang menampilkan raut wajah datarnya.

"Pita suaranya lagi rusak kali, makannya diem-diem bae kayak patung berjalan. Bwahahahaha," Alisa tertawa terpingkal-pingkal setelah mendengar ucapannya sendiri.

Alisa terus saja berjalan sambil tertawa ngakak, sampai pada saatnya-

Brukk ...

Ersya yang melihat Alisa jatuh dengan tidak elit nya pun langsung tertawa puas disusul dengan orang-orang yang melihat nya juga.

"Bwahahahaha! Mamvus lu Lis. Duh, ngakak pisan aing tolong," Ersya terus saja tertawa ngakak sambil memegang perutnya yang terasa keram akibat terlalu banyak tertawa.

"Pengen dosa tapi takut ngakak," ujar Rara yang diakhiri tertawa pula.

Keyla yang melihat Alisa terjatuh pun harus menahan tawanya mati-matian agar tidak meledak. Alasan Keyla yang tiba-tiba berubah menjadi pendiam adalah tenggorokan ia yang sedang sakit ditambah dengan sariawan.

"Sabar Key, sabar. Gak boleh ketawa," batin Keyla.

"Woy Alisa! Bangun anjim! Gak malu apa diliatin orang banyak?" Tanya Ersya setengah teriak.

Alisa menoleh sebentar ke arah Ersya kemudian mulai berdiri sambil merapihkan rok abu-abu nya. Bukannya merasa malu, Alisa malah tertawa ngakak. Menertawakan dirinya yang terjatuh dengan tidak elit nya.

"Lah, gw juga ngakak anjir!" Seru Alisa tertawa puas sambil berjalan terlebih dahulu menuju kelas.

Ersya, Rara, Keyla, dan Andara hanya menatap bengong kepergian Alisa.

"Itu Alisa bukan sih?" Tanya Andara heran.

"Kayaknya bukan deh. Soalnya otaknya tambah gesrek gitu," jawab Rara asal.

"Pasti urat malunya udah hilang ini mah. Fiks no debat!" Finish Ersya.

"Kenapa Alisa berubah jadi gesrek gitu, ya? Yakali otaknya ketinggalan dirumah," batin Keyla.

* * *

"Mau pada pesan apa nih? Biar Rara aja yang pesenin," ucap Rara.

"Bakso lima sama jus jeruk nya juga lima. Samain aja Ra biar gak ribet," usul Ersya.

"Ra, aku ikut. Boleh 'kan?" Tanya Andara.

"Boleh kok. Ayok!" Seru Rara sambil berjalan diikuti Andara di sampingnya.

"Lis, lo tadi gak malu apa?" Tanya Ersya memulai pembicaraan.

"Buat apa malu? Kan gw pake baju," jawab Alisa santai.

"Kalau gw gak lagi sariawan, udah dipastikan sekarang gw lagi caci maki elo Lis," batin Keyla.

"Untung temen, kalau bukan udah gw tendang aja lo Lis sampai ke negeri China," gumam Ersya pelan.

"Ngomong apa lo Sya?" Tanya Alisa yang tidak mendengar gumaman Ersya.

"Ngomong kalau gw itu cantik," jawab Ersya acuh.

"Cantik kalau diliat dari ujung menara," sinis Alisa.

"Makanannya datang!" Seru Rara tiba-tiba sambil membawa nampan yang berisi lima mangkuk bakso dan disusul oleh Andara yang membawa nampan berisi lima gelas jus jeruk.

Setelah mengambil satu mangkuk kuah bakso miliknya, Alisa langsung mengambil saus dan menuangkan saus itu ke dalam kuah bakso miliknya.

"Lis, lo kenapa sih?" Tanya Ersya heran saat melihat Alisa yang terus menuangkan saus dengan banyak ke dalam kuah baksonya.

"Apanya yang kenapa?" Tanya balik Alisa sambil terus menuangkan saus ke dalam kuah baksonya dengan banyak tanpa ia sadari.

"Nggak jadi," jawab Ersya acuh.

"Dih, gaje banget lo," ketus Alisa sambil memasukkan bakso kecil itu ke dalam mulutnya sampai pada saatnya ia-

"Uhuk! Uhuk! Aer, aer! Hah ... Hah ... Pedes anjerrr!" Seru Alisa kepedasan sambil meminum jus jeruknya dengan rakus.

Brakk ...

Alisa menggebrak meja sambil menatap tajam ke empat sahabatnya.

"Siapa yang udah berani menuangkan banyak saus ke dalam kuah bakso gw, hah?!" Tanya Alisa garang sambil berkacak pinggang.

Ersya dan Keyla hanya memutar bola matanya malas ketika melihat kelakuan gesrek Alisa kembali.

"Kelakuan gesrek nya kembali lagi," gumam Ersya pelan.

"Jawab gue!" Bentak Alisa.

"Elo sendiri anjenggg!" Teriak Ersya sambil menatap sini ke arah Alisa.

Alisa hanya cengo. Benarkah dirinya? Sedetik kemudian ia menepuk jidatnya sendiri sambil cengengesan tidak jelas.

"Lah iya anjeng! Lupa gw," Alisa hanya cengengesan tidak jelas sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Pikunan," celetuk Rara.

"Maklum lah Ra," ucap Alisa.

"Maklum udah tua yekan Lis?" Tanya Rara bercanda.

"Jangan ngadi-ngadi lu Ra. Masih muda gini juga," sinis Alisa.

"Masih muda kalau diliat dari ujung menara," kekeh Andara.

"Heh! Kok lo pada malah jadi bully gw, sih?" Tanya Alisa tidak terima.

"Iya deh iya, Alisa mah masih muda, cantik, manis pula," cibir Ersya.

"Woiya dong!" Seru Alisa tersenyum bangga.

"Gemes gw lama-lama sama elo Lis," kesal Ersya.

"Iya gw tau kalau gw itu orangnya gemesin," ucap Alisa pede.

"Sampai-sampai gw pengen penggal pala lo Lis," kesal Ersya, lagi.

"Jahad banget lo Sya sama gw," ucap Alisa pelan.

"Orang kayak lo mah gak pantas di baikin Lis," ucap Ersya bercanda yang dibalas delikan tajam oleh Alisa.

"Udahlah! Mending kita ke kelas yu? Sebentar lagi bel nih," usul Rara yang diangguki oleh ke empat sahabatnya.

* * *

TBC ...

30Oktober2020_

Alisa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang