13 -Perasaan Aneh

16 3 5
                                    

Jangan lupa ngasih vote jika kamu menikmati cerita ini:)

Happy Reading guys 💕

Alisa merebahkan tubuhnya yang terasa lelah di kasur queen size miliknya. Sesekali, ia menghembuskan nafasnya dengan kasar seperti orang yang baru saja pulang kerja. Padahal, tadi ia hanya menghabiskan waktu dua jam untuk bermain di rumah Kayla. Tapi, entah kenapa tubuhnya terasa lelah dan lemas.

"Huft ..." Lagi-lagi Alisa menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Alisa melipat tangannya dan ia jadikan tangannya sebagai tumpuan kepalanya. Matanya menatap kosong ke atas langit-langit kamarnya. Pikirannya melayang mengingat kejadian tadi saat di UKS. Hatinya tiba-tiba panas saat mengingat kejadian itu. Entahlah, ia juga bingung dengan dirinya sendiri.

"Gue itu kenapa sih?" Alisa memejamkan matanya, berusaha untuk menenangkan pikirannya.

Alisa mulai mendudukkan dirinya sambil memegang perutnya yang terasa lapar.

"Malam-malam gini kalau makan nasi goreng Mang Ujang enak kali, ya?" Alisa bertanya pada dirinya sendiri sambil membayangkan betapa lezatnya nasi goreng Mang Ujang.

Tak mau memperlambat waktu, Alisa langsung bangkit dari kasurnya. Ia mulai memakai baju sweater nya dengan bawahan celana santai nya. Sebelum keluar dari kamarnya, tak lupa Alisa membawa handphone kesayangan nya.

Alisa mulai menuruni tangga, dan disana, tepatnya di ruang tengah, ia dapat melihat Amira dan Alex yang sedang menonton tv dengan tenang. Alisa melangkahkan kakinya menghampiri Amira dan Alex yang sedang menonton tv.

"Mah, Pah." Amira dan Alex langsung menoleh ke arah putrinya yang baru saja memanggil nya.

"Kenapa sayang?" Tanya Amira, mamanya.

"Kamu mau kemana, sayang?" Kini giliran Alex, papanya yang bertanya setelah melihat penampilan Alisa dari atas sampai bawah.

"Eumm, Alisa cuman mau beli nasi goreng Mang Ujang doang Mah, Pah yang didepan kompleks itu loh. Kalian izinin Alisa 'kan?"

"Asalkan, jam sembilan sudah ada di rumah." Dalam hati, Alisa bersorak senang saat mendengar ucapan yang keluar dari mulut papanya. Alisa mengangguk cepat, kemudian melangkah keluar dari rumahnya.

* * *

"Mang, pesan nasi goreng spesial nya satu porsi, ya?"

"Siap neng!"

Setelah memesan makanan nya, Alisa langsung duduk di kursi panjang yang terbuat dari kayu, yang telah disediakan khusus untuk pelanggan. Sembari menunggu pesanan nya, Alisa mulai menyalakan handphone nya kemudian memainkannya.

"Nih neng nasi goreng spesial nya udah siap!"

"Wah .. makasih mang."

Alisa menatap nasi goreng di hadapannya sambil sesekali ia menghirup aroma lezat yang keluar dari nasi goreng di hadapannya. Tanpa banyak kata, Alisa langsung memakan nasi goreng itu dengan lahap. Karena, sedari tadi cacing-cacing yang ada di dalam perutnya terus berbunyi meminta diisi.

Saat Alisa tengah sibuk memakan makanannya dengan lahap, tanpa ia sadari ada seorang laki-laki yang duduk disampingnya kemudian memakan nasi goreng miliknya dengan tenang. Sesekali mata laki-laki itu menatap ke arah Alisa yang sedang memakan makanan nya dengan lahap. Alisa yang merasa dirinya sedang diperhatikan pun langsung menoleh ke arah lelaki disampingnya. Tiba-tiba matanya melotot kaget saat melihat sosok disampingnya.

"Lo?! Ngapain lo disini?" Tanya Alisa dengan ekspresi wajah kaget.

Laki-laki disampingnya hanya memutar bola matanya malas. Apa gadis disampingnya ini tidak melihat bahwa dirinya sedang memakan nasi goreng?

"Lo gak liat kalau gue lagi makan?"

"Nggak. Soalnya mata gw ketutupan semvak lo," ujar Alisa dengan wajah polosnya.

Tak ...

"Awsh .. sakit Kevin." Alisa mengelus jidat mulusnya yang baru saja digetok oleh sendok makan milik Kevin.

"Makannya, omongannya jangan ngawur upil kuda." Kevin langsung berdiri dari duduknya dan menghampiri mamang nasi gorengnya yang diikuti Alisa dibelakangnya.

"Semuanya jadi berapa, Mang?" Tanya Kevin.

"Kalau ditambah dengan pesanan si neng cantik ini, semuanya jadi tiga puluh ribu mas," jawab mang Ujang.

Kevin merogoh satu lembar uang berwarna biru di saku celananya dan langsung diberikan pada mang Ujang.

"Kembaliannya buat mang Ujang aja."

"Makasih mas," ujar mang Ujang sebelum Kevin dan Alisa pergi dari hadapannya.

"Vin." Kevin yang baru saja ingin menaiki motornya, langsung menolehkan kepalanya ke arah Alisa sambil menaikkan satu alisnya seolah berkata 'apa'

"Gue boleh pulang bareng lo?" Tanya Alisa ragu.

"Naik." Alisa terpekik senang dalam hatinya.

Buru-buru ia menaiki motor sport hitam milik Kevin. Kevin mulai menyalakan motornya kemudian melajukannya.

Hanya keheningan yang menemani perjalanan Alisa dan Kevin. Sampai Alisa membuka suaranya untuk menghilangkan keheningan yang terjadi.

"Vin." Kevin hanya berdehem sebagai jawaban.

"Gue boleh peluk lo gak?" Alisa langsung saja melingkarkan tangannya ke perut Kevin tanpa menunggu persetujuan dari Kevin, kemudian kepalanya ia sandarkan dibahu tegap Kevin.

Deg!

Tiba-tiba jantung Kevin berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya saat dirinya tiba-tiba dipeluk dari belakang oleh Alisa. Ada apa ini? Kenapa dengan jantungnya? Dan .. kenapa ia tidak menolak pas Alisa memeluknya? Ck! Sungguh aneh.

Setelah sampai didepan rumah Alisa, Kevin langsung memberhentikan motornya. Pandangannya terhenti pada tangan Alisa yang masih setia memeluknya.

Tanpa Kevin sadari, dirinya mengulas senyum tipis kemudian tangannya terangkat untuk menepuk pelan tangan Alisa.

"Woy turun! Sudah sampai. Mau sampai kapan lo meluk gue kayak gini?" Alisa hanya membalas dengan cengirannya kemudian ia segera turun dari motor milik Kevin.

"Gue kira belum sampai. Soalnya, gue kebetahan sih meluk lo. Lain kali, gue boleh 'kan meluk lo lagi? Btw, makasih Vin." Alisa mengedipkan satu matanya ke arah Kevin kemudian melengos pergi meninggalkan Kevin yang terlihat cengo.

"Alisa mulai aktif ya, bund," gumam Kevin sambil menyalakan motornya.

* * *

Kevin berdiri di balkon kamarnya sambil melihat langit malam. Tapi, pikirannya melayang mengingat kejadian saat dirinya di peluk oleh Alisa. Jantungnya kembali berdetak tak karuan saat mengingat kejadian itu.

"Argh .."

"Gue kenapa sih?" Kevin mengacak rambutnya frustasi.

"Gak mungkin 'kan kalau gue suka sama Alisa?"

"Dia itu partner debat gue. Gak mungkin lah gue suka sama partner debat gue sendiri!"

Kevin kembali menatap langit malam. Tapi, kenapa ada yang aneh? Kenapa, disana ada bayangan wajah Alisa yang sedang tersenyum manis ke arahnya? Kevin mengucek matanya pelan takut penglihatannya salah. Dan pas sekali, saat Kevin kembali melihat langit malam, disana terlihat bayangan wajah Alisa yang sedang mengedipkan sebelah matanya.

"Argh ..." Kevin kembali mengacak rambutnya frustasi.

"Lo bisa bikin gue gila, Alisa Gabriella Abrar."

* * *

TBC ...

Alisa mulai berani ya bund🤣

~Sabtu21Nov2020~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alisa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang