11 -Kevin Galau?

15 6 11
                                    

Jangan lupa kasih vote ya, please. Makasih:)

"Heyyo wassap bro! Hello guys!" Seru Keyla heboh saat sudah tiba di dalam kelasnya.

"Udah bisa ngomong lo Key?" Sindir Alisa.

"Eitss! Udah dong," jawab Keyla bangga sambil memundurkan sedikit tubuhnya.

"Eh, tau gak sih? Gw itu lagi bahagia tauuu! Karena sekarang, gw bisa ngomong lagi, udah bisa nyerocos lagi, udah bis---"

"Udah Key udah, telinga gw udah panas dingin nih dengerin cerocosan lo," omel Ersya.

"Emang lo gak kangen apa Sya sama sikap bawel gw?" Tanya Keyla sambil menaik turunkan alisnya menggoda.

"Nggak lah. Udah bagus kayak kemarin lo kalem, eh sekarang malah balik lagi ke sikap awalnya," jawab Ersya malas.

"Emang ya jadi gw itu serba salah. Kemarin aja pas gw kalem diomelin, dan sekarang pas gw bawel, diomelin juga. Mau kalian apaan sih?" Tanya Keyla mulai frustasi.

"Mati aja Key udah," jawab Alisa bercanda.

"Yaudah yuk matinya bareng-bareng. Karena, yang namanya sahabat itu, harus kemana-mana bareng dan mati pun harus bareng," ujar Keyla sok puitis.

"Berarti, kalau mau berak juga harus bareng dong, Key?" Tanya Rara dengan tampang polosnya.

"Gak gitu juga Bambang! Eh, tapi kalau lo mau sih ayo-ayo aja," jawab Keyla dengan senyuman jahilnya. Membuat Rara bergidik ngeri.

"Heh Key, kalau lo mau mati, mati aja sonoh sendirian. Jangan ngajak-ngajak orang kalau mau mati. Ya gak, Sya?" Tanya Alisa yang dibalas anggukan semangat oleh Ersya.

"Teh Alisa sama Teh Ersya mah pada jahad ih sama Dede. Emang Dede punya salah apa sih sama kalian?" Ujar Keyla dramatis sambil pura-pura mengusap air matanya yang sama sekali tidak keluar.

"Sya, kayaknya ada yang ngomong deh, tapi orangnya kagak ada. Apa tuh, Sya?" Tanya Alisa pura-pura merinding.

"Setan kali Lis," jawab Ersya sambil mengusap-usap tengkuknya.

"Ih pantes aja badan gw jadi meriang," ujar Alisa.

"Aku meriang. Aku meriang membutuhkan kasih sayang~" ujar Rara bernada.

"Ra, aku boleh kan duduk sama kamu?" Tanya Andara.

"Boleh dong," jawab Rara antusias.

"Gak mau duduk bareng gw nih, Dar?" Tanya Alisa sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Sekarang mah gak dulu deh Lis. Soalnya mau nyobain gimana rasanya duduk sama Rara," kekeh Andara.

Saat Keyla ingin membuka mulutnya, tiba-tiba bel masuk berbunyi membuat ia langsung menutup kembali mulutnya.

"Key, lo duduk sama gw. Cepetan!" Titah Alisa yang dibalas anggukan oleh Keyla.

"Pagi anak-anak," sapa Bu Susi yang notabene-nya adalah wali kelas Alisa.

"Pagi Bu," jawab siswa-siswi serempak.

"Sekarang kalian buka buku IPS kalian masing-masing," titah Bu Susi.

"Bu, saya izin ke toilet," izin Kevin yang dibalas anggukan oleh Bu Susi. Dengan segera, Kevin langsung melangkahkan kakinya keluar dari kelas dan berjalan menuju toilet pria.

Alisa yang melihat kepergian Kevin pun merasa kepo. Ia langsung mengangkat tangannya dan meminta izin kepada Bu Susi untuk pergi ke toilet.

"Lo mau kemana?" Tanya Keyla pelan.

"Mau ngikutin Kevin," jawab Alisa sambil nyengir. Ia langsung saja keluar dari kelas dan melangkahkan kakinya menuju toilet.

Tapi, saat ia melewati belakang sekolah, Alisa melihat Kevin yang sedang duduk sambil menatap kosong ke depan.

Alisa langsung saja menghampiri Kevin dan duduk disamping Kevin. Merasa ada seseorang yang duduk disampingnya, Kevin menoleh dan mendapati Alisa yang sedang menatapnya.

"Ngapain lo disini?" Tanya Kevin heran.

"Lo kenapa?" Tanya balik Alisa.

"Emang gw kenapa?" Tanya Kevin, lagi.

"Lo ... Lagi galau?" Tanya Alisa tepat sasaran. Kevin tidak menjawab.

"Kalau lo mau cerita, cerita aja sama gw. Gw akan dengerin lo kok," ujar Alisa sambil tersenyum hangat.

"Cerita gak ya? Cerita aja deh, bodoamat lah kalau gw di ejek sama dia," batin Kevin.

"Gw ... Lagi galau," ujar Kevin memulai ceritanya.

"Galau? Kenapa?" Tanya Alisa.

"Gw kira lo gak bisa galau Vin," batin Alisa.

"Gw ditolak sama Andara," ujar Kevin sambil menunduk lesu.

"Kok bisa? Gimana ceritanya?" Tanya Alisa kepo.

Flashback on

"Kevin," panggil Andara sambil menghampiri Kevin.

"Eh Dar. Udah datang? Sini duduk," titah Kevin sambil menepuk-nepuk tempat duduk disampingnya yang kosong.

"Eh, iya," ucap Andara sambil mendaratkan bokongnya disamping Kevin.

"Gw mau ngomong serius sama lo Dar," ungkap Kevin sambil menatap manik mata Andara dengan serius.

"Mau ngomong apa Vin?" Tanya Andara.

"Sebenarnya, gw itu cinta sama lo Dar. Lo .. mau kan jadi pacar gw?" Ungkap Kevin.

Andara yang mendengar nya pun sontak terdiam, sedetik kemudian ia terkekeh.

"Kamu pasti bohong kan?" Tanya Andara tidak percaya.

"Coba Lo lihat mata gw, apa disana ada kebohongan?" Tanya Kevin. Andara melihat kedua manik mata Kevin, tapi nihil, ia tidak bisa menemukan kebohongan disana.

"Tapi maaf Vin, gw gak bisa nerima kamu. Karena, aku sama sekali gak ada perasaaan sama kamu. Maaf Vin," ujar Andara.

"Iya, gak papa," ucap Kevin.

"Aku pergi dulu," pamit Andara yang dibalas anggukan oleh Kevin.

Flashback of

"Menurut gw sih, lo kecepatan nembak Andara nya. Tapi, lo yang sabar aja Vin. Gw yakin, pasti suatu saat, Andara bakalan ngebalas perasaan lo. Yang terpenting sekarang, kalau lo masih cinta sama Andara, perjuangin dia. Gw bakalan dukung Lo. Semangat ya!" Seru Alisa sambil tersenyum lembut.

Kevin melihat ke arah Alisa yang sedang tersenyum lembut, dan langsung memegang tangan Alisa membuat Alisa gugup seketika.

"Terimakasih Lis. Terimakasih karena lo udah dengerin cerita gw," ungkap Kevin sambil terus memegang tangan Alisa dan tersenyum manis.

Alisa yang diperlakukan seperti itu pun, mendadak gugup. Ditambah lagi dengan debaran jantungnya yang berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Eh? I--iya. Kalau gitu g-gw pergi dulu," pamit Alisa sambil melangkahkan kakinya menjauhi Kevin.

* * *

"Duh, ini jantung gw kenapa sih njir," monolog Alisa sambil memegang jantungnya yang terus berdetak tak karuan.

"Apa gw punya penyakit jantung, ya? Yakali anjir. Ah, au ah males mikir. Mending gw ke kantin biar ni perut diem."

* * *

TBC ...

05November2020

Alisa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang