Kehadiranmu Membuatku Tersadar
Bahwa Hadirmu
Telah Mengisi Kembali
Kekosongan dalam Hatiku
"Dokter, ada bayi baru lahir asfiksia, belitan tali pusat 1x terik, apgar score 2/4, nangis merintih, kulit kebiruan" Ucap kakak yang sedang menghubungi dokter jaga di UGD Umum.
Wulan pada saat itu sedang menangani bayi yang baru lahir. Tetap dengan menjaga kehangatan pada bayi, membersihkan jalan nafas bayi, memasang oksigen dan memberi rangsangan taktil dengan cara menyentil telapak kaki bayi. Dia tetap melakukan itu berulang-ulang kali sampai dokter jaga datang memeriksa bayi itu.
"Mana bayinya kak?" tanya dokter.
"Yang ini dokter" Wulan langsung menepi dan memberikan jalan ke dokter.
"Coba pasang saturasinya"
"Baik dokter"
"Sudah bersihkan jalan nafasnya?"
"Sudah dokter" Dokter pun memeriksa pernafasan bayi.
"Slim sehernya masih ada kak?"
"Masih, dokter"
"Coba bersihkan sekali lagi kak. Masih ada sedikit lendir di jalan nafasnya"
Wulan pun membersihkan lagi jalan nafas bayi. Dia membersihkan hidung dan tenggorakan, terdapat sedikit lendir yang keluar. Wulan menarik secara perlahan slim seher tersebut dan membiarkan dokter memeriksanya kembali.
"Sudah kak, sudah bersih. Bayinya pun sudah menangis normal. Tetap pasang oksigennya ya kak"
"Baik dokter"
Ternyata dokter yang menjaga hari ini adalah dokter Arqan, sayangnya hari ini Ayu dinas siang. Jadi dia tidak akan bertemu dengan dokter Arqan. Dokter pun mengalungkan kembali stetoskop ke lehernya dan berjalan ke meja perawat. Wulan langsung menyuntikkan vit. K, memberi tetes mata dan mebedong kain bayi agar bayi tetap hangat. Setelah selesai dengan semuanya, dia langsung melepas scot yang dia pakai, melepas sarung tangan dan mencuci tangannya. Dia langsung duduk di depan dokter takut bila ada pertanyaan tentang bayi yang akan dia tanyakan.
"Ayu gak dinas kak?" pertanyaan pertama yang keluar dari mulut Arqan hari ini kepada Wulan.
"Hari ini dia dinas siang dokter."
"Ooh"
Wulan pun kembali diam karena merasa tidak ada yang harus dia omongkan. Dia hanya berfikir bagaimana keluar dari kecanggungan ini. Ingin mengerjakan yang lain, tapi takut pas lagi sibuk dengan kerjaan itu dokternya malah nanya. Dia menjadi serba salah dan memilih untuk diam di tempat dan memegang hpnya. Dilihatnya dokter yang sedang melakukan konsultasi lewat hp, dia pun diam-diam mengambil foto dokter dan mengirimkannya ke Ayu.
'Cie yang dicariin ebeb' – Wulan
'Uih, dinas bareng bang Arqan. Apa daya hamba dinas siang?' – Ayu
'Dewi keberuntungan sedang berpihak kepadaku' – Wulan
'Terserah. Mau lanjut tidur dulu. Bye' – Ayu
Melihat tiba-tiba dokter berdiri, Wulan pun langsung mematikan Hpnya dan membaca status bayi karena dia tidak terlalu fokus dengan dokter. Berbeda dengan Wulan dirs, Ayu di rumahnya sedang menatap layar hpnya dengan senyuman terpaut di bibirnya. Sekarang hpnya tidak hanya ada foto dia dan dokter-dokter koas pada saat dia kuliah dulu, tapi sekarang sudah ada foto baru yang tersimpan di galeri hpnya. Entah sejak kapan dia mulai menerima perasaan itu tapi yang dia tahu, dia sudah tidak bisa lari lagi dari perasaan yang sudah duduk di suatu tempat di hatinya. Tiba-tiba hpnya menunjukkan notif chat.
![](https://img.wattpad.com/cover/223361408-288-k396564.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor And Me [HIATUS]
RomancePertemuan pada saat magang di tempat kerja menjadi pertemuan yang berharga untuk gadis berusia 21 tahun itu. Dimana dia bertemu dengan seseorang yang dia kagumi dan dia sukai sejak pertemuan pertama. Walaupun orang yang dia kagumi hanya menganggapny...