lookalike.

74 10 4
                                    

note: dipersilahkan mutar lagunya pas di salah satu scene. (ntar dikasi tau, kok :D)

; lookalike. ;

Brett berhenti menjadi mahasiswa di sekolah musiknya, dikarenakan ia tak mampu untuk membayar biaya perbulan sekolah tersebut. 

Musik selalu menjadi temannya. Brett sangat mencintai musik, dan memainkan instrument merupakan kegiatan yang sangat banyak memakan waktunya. Walaupun begitu, dia menyukainya.

Memencet tuts pada piano, menggerakan bow dan meletakkan jari di finger board biola, dan juga memetik senar gitar. Menghasilkan melodi sangat menyenangkan untuknya. 

Dan disaat-saat Brett mulai membenci musik, seseorang sangat mencoba membantu Brett untuk menyembuhkan rasa benci itu.

Flashback.

Brett terduduk diatas stool piano, terdiam. Jarinya masih tidak bisa bergerak dengan normal. Eddy mengusap rambut Brett. "Hey, tidak apa-apa. Jarimu akan segera sembuh, Brett.." Ucap kekasihnya. Meneteskan air mata, terdiam sepuluh ribu bahasa. Sudah 7 bulan berlalu setelah 6 jarinya patah diakibatkan seseorang tak sengaja, menjatuhkannya.

"Tidak. Aku tidak akan pernah sembuh. Bahkan duitku habis untuk rumah sakit sialan itu. Aku cacat, Eddy." Matanya tertuju ke wajah pujaan hatinya, menatap lelaki itu lemah. Eddy tak berkata apapun selama beberapa menit, menggantinya dengan kecupan tipis di punggung tangan Brett.

Brett meneteskan cairan berasa manis, ingin mengeluarkan semua yang tertumpuk didalam hati. Kepalanya ia hantamkan ke piano. Eddy segera menjauhkan Brett dari instrument 88 tuts itu.

Eddy memangku lelaki yang lebih pendek, memeluk Brett yang sedang meraung diceruk lehernya. "A-aku cacat, Eddy! Aku tidak bisa memainkan piano lagi! Aku benci musik!" Kalimat tersebut keluar dari mulut Brett disertai sesegukan dan rintihan. 

Tidak ada satupun orang yang ingin melihat orang yang sangat dicintai seperti ini. Eddy mulai menangis, mengeratkan pelukannya. 

; lookalike. ;

Brett akan keluar dari universitas besok. Uangnya tak cukup untuk membayar pendidikan, pihak universitas yang telah menentukannya. Walaupun Eddy telah menawarkan ingin membiayai Brett, Brett menolak mentah-mentah. Dia tidak mau melihat Eddy yang telah lelah busking setiap hari dan berkerja part-time, uang yang dihasilkan hanya cukup untuk dirinya sendiri, dibagi untuknya juga.

Dan malamnya setelah berkemas, Brett mendapati Eddy sedang memeluk perempuan cantik lalu menciumnya. Dengan cepat, Brett melepaskan pelukan mereka dan menampar gadis itu.

"APA YANG KAU LAKUKAN, BRETT YANG?!" Teriak Eddy. Brett menoleh ke belakang, tertawa remeh. "Kau, apa yang kau lakukan, Eddy Chen? Mencium orang lain di keadaanku seperti ini?!" Ujar Brett. 

Jari-jarinya yang terasa patah kembali tak lebih sakit dari hatinya sekarang. Matanya berkaca-kaca, "Kita putus. Detik ini juga. Aku tak perduli apa maumu sekarang. Aku mencintaimu, tapi kau terlalu brengsek untuk dihargai."

"Kau bahkan lupa dengan janji-jani omong kosongmu disaat aku sedang terpuruk? Sungguh menyedihkan. Detik-detik dimana aku akan gagal menjadi solois, detik-detik dimana aku stress karena kelumpuhanku, detik-detik dimana aku sangat membutuhkanmu, kau seperti ini?"

Eddy terdiam, menatap Brett lemas. Lelaki berkacamata bulat itu tertawa; tak terasa apapun disana, pahit. "Aku pergi." 

Flashback off.

; lookalike. ;

Brett menyanyi di kafe tempat dia part-time malam ini. T-shirt polos berwarna krem dan celana panjang hitam; outfit klasik yang hampir setiap hari dia pakai, menemani penampilannya hari ini.

Jarinya mengetuk mic, "Tes, tes." tangan bergerak membenahkan kacamata. "Selamat malam, semuanya. Saya Brett Yang, akan menyanyikan Lookalike oleh Conan Gray. Semoga Anda menikmatinya." Ucapnya.

putar lagunya, ya.

Let's go back to the summer night
When we met eyes, it's like a movie line
Kissin' underneath the city lights
But now you're laying in another girl's arms
'Cause I'm all gone

Brett memutar ulang kejadian dimana ia mengetahui Eddy bermain api dibelakangnya, dan juga kenangan manis di antara mereka berdua. Dua topik yang sangat berlawanan, membuat perasaan Brett campur aduk.

But when you look in her eyes
Do you think of mine?
And when you look at that smile
Do I cross your mind?

Mengetahui tragedi tersebut telah berlalu 4 tahun yang lalu, membuat Brett makin tersakiti. Karena fakta bahwa telah 4 tahun Brett telah hilang koneksi dengan sahabat terdekat dan kekasihnya menusuk tepat dihatinya. Brett juga mengetahui, 

bahwa Eddy bahagia dengan perempuan itu.

I know in your head
You see me instead
'Cause she looks a lot like I did back then
Baby don't lie
She's just a lookalike

Bohong. Brett merasa telah membebani Eddy selama 7 bulan lamanya, membuat citra bahagia hubungan mereka meredup dengan sangat cepat. Tentu saja, pacar barunya membuat Eddy lebih bahagia dibandingkan saat Eddy bersama dengan dirinya. 

Can't redo what's already done
Can't compete 'cause I've already won
Sayin' this time, "It's really love"
But honey, you're not fooling anyone
Don't you know we're done?

Eddy sempat kembali dan memohon Brett untuk memulai ulang hubungan ini. Namun telat sudah, Brett merasa mereka tak pantas untuk bersama.

But when you look in her eyes
Do you think of mine?
And when you look at that smile
Do I cross your mind?

Brett membuka mata, berharap Eddy mendengarkan suara hatinya.

I know in your head
You see me instead
'Cause she looks a lot like I did back then
Baby don't lie
She's just a lookalike

Tak disangka, Eddy benar-benar disana. Dia memerhatikan Brett menyanyi, tersenyum cerah mendengar lelaki manis itu melantunkan kata demi kata dengan sangat indah. Brett membuat kontak mata dengan Eddy, membuatnya terdiam beberapa detik.

"And I'll admit that I sometimes, maybe, might,

"Think about you at night, well, almost every night." Brett memegang erat mikrofon itu, berusaha sekuat tenaga menarik air matanya.

"No matter how I try, to hide, and erase you from my mind.."

Dengarkan, kumohon.

"I'm dying, to find a lookalike." Eddy tak berkedip se-sekon pun, begitu pula dengan Brett. Mereka tak memutuskan kontak mata. Brett sangat rindu dengan mantan kekasihnya.

'Cause when you look in her eyes
Hope you think of mine
And when you look at that smile
Hope I cross your mind
I hope in your head
You see me instead
'Cause you've been in mine every day since then
Maybe it's time to find a lookalike

"No, I can't lie, I need a lookalike." Brett menyelesaikan performa nya. Puluhan tepuk tangan memenuhi ruangan, namun fokus Brett hanya ada di Eddy. 

Eddy keluar dari kafe, dengan cepat Brett melempar mikrofon ke sembarang arah lalu memeluknya dari belakang. 

"Bodoh." Cicitnya pelan.

4 tahun terlewati. Depresi, krisis ekonomi, rasa lapar yang menghantui, stress yang tak kunjung pergi, semua Brett lewati sendiri tanpa Eddy di sisi. Punggung Eddy basah, mata tersebut sudah seperti sumber mata air yang mengalir sangat deras. 

Eddy membalikan badannya, memeluk Brett erat. "Aku merindukanmu juga, Brett." Brett mendongak, mengusap matanya. "Aku sangat mencintaimu, bodoh."

Ribuan bintang, ratusan mobil, dan puluhan orang yang lewat pun tak menggerakan dua insan,

yang ditakdirkan bersama.

End.

tsv oneshots.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang