complicated. ( 1 )

65 5 0
                                    

trigger warning. alternative universe.

Naeva dan Brett berbanding sangat jauh. Perilaku, sifat, kebiasaan, bahkan tempat keberadaan. Naeva dikenal sebagai seorang putri dari Keluarga Oliver, yang terkenal kejam, berhati dingin, memiliki kekuasaan dan akan membantai siapapun yang menghalanginya.

Berbeda dengan Naeva, Brett merupakan yatim piatu yang diasuh oleh adik Ibu Yang. Brett memiliki kemampuan untuk masuk ke dalam sekolah ini, dan Brett baik kepada orang-orang di sekitarnya.

Murid-murid sekolah mengetahui Brett dan Naeva sering bertikai dikarenakan Naeva mem-bully Sumina, teman satu kelas Brett dan Naeva. Ya, seperti sekarang ini.

; complicated. ;

"Berhenti." Perempuan itu menoleh, menampilkan seringai diwajah. "Woohoo! Pahlawan kesiangan, huh?" Rea dan Luna berdiri disamping Naeva, tertawa. Brett menghela nafas berat. "Oliver, bukankah kita sudah membicarakan hal ini? Kau sudah seharusnya berhenti." Brett menatap mata setajam pisau itu. 

Naeva tertawa remeh. "Aku tidak bilang apapun soal berhenti, Yang." Satu pasang kaki jenjang tergerak, Naeva menarik kerah baju Brett. Terus menerus, Naeva memerhatikan manik berwarna hitam yang menatapnya marah. Brett mendorong badan Naeva, memutuskan kontak mata. 

Secepat mungkin Brett menarik Sumina dan membawanya ke Unit Kesehatan Sekolah, mengobati luka-luka yang diberikan Naeva. Sial, umpatnya dalam hati. Begitu banyak orang berkerumunan di sana, namun tidak ada satupun yang turun tangan membawa Sumina jauh dari Naeva. 

"Ouch!" Rintihan perlahan keluar dari mulut Sumina bersamaan dengan Brett yang sedang mengobati goresan di kaki nya. Brett memandang raut wajah Sumina, merasa sakit melihat goresan-goresan kecil yang akan membekas diwajah cantiknya untuk beberapa waktu.

; complicated. ;

Brett menyelesaikan aktivitasnya, menyuruh Sumina untuk berbaring di kasur sampai waktu pulang sekolah tiba. 

Demi skill Ling Ling, Brett tidak membenci perempuan itu walaupun dia berusaha. Brett akui, perempuan tersebut memiliki visual yang tak terkalahkan oleh perempuan manapun. Mata bulat dengan kelopak, hidung mancung, dan bibir yang tajam ditambah kulit mulus yang membuat Naeva mendekati kata sempurna.

Brett melonggarkan dasi, melihat matahari yang masih menyapa bumi.

Setelah duduk di depan Unit Kesehatan Sekolah beberapa menit, Brett dipanggil guru Bimbingan Konseling. Diperjalanan menuju ruangan, Brett bertemu Naeva.

Naeva dengan santai duduk diatas pohon yang cukup tinggi, memanggil Brett. "Hoi, Yang!"Brett menoleh, terdiam mengetahui Naeva yang memanggil. Buk, Naeva mendarat dengan baik. Perempuan bersurai putih - silver itu melihat Brett dari bawah ke atas.

"Aku tebak, kau mau ke ruangan si pendek itu?" Brett menahan amarah. Disamping itu, Brett berkata, "Setidaknya otak yang dia miliki tidak sependek dirimu." "Kau--" Naeva baru saja mau menghantam Brett, namun Brett sudah meninggalkannya.

"Lihat saja, Brett Yang."

; complicated. ;

tsv oneshots.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang