Prolog

330 130 29
                                    

Bismillah🤲
Cerita pertama semoga suka:)
         
         
          
                    Happy Reading💜

Prakkkk.
Suara pecahan piring yang terlempar terdengar begitu nyaring.

"Mas, bisa-bisanya kamu bawa jalang itu ke rumah ini padahal ada aku. Aku itu istrimu mas!!" Teriak Tina.

Agustina Sriviyanti, ibu satu orang anak, seorang CEO sebuah persusahaan, dan juga merupakan seorang istri. Namun, sayang suaminya selalu bersama dengan wanita lain karena Tina selalu sibuk dengan pekerjaannya.

"Halahh kamu ada di rumah juga selalu sibuk. Apa pedulinya kamu sama saya, sudahlah lebih baik kita cerai," ucap Arsel.

Arselino Marselo Davidson. Ayah satu orang anak, CEO sebuah perusahaan besar, dan seorang suami. Ya, Arsel selalu menyewa jalang karena dia tak pernah di perhatikan oleh istrinya.

"Mamah, Papah," ucap seorang anak kecil sambil menangis.

"Diem kamu! Berisikkk! Kamu itu cuman jadi beban keluarga, bisanya cuman nangis dan nangis."
Tina terus memarahi anaknya sambil memukul-mukul tubuhn anaknya yang tak berdosa.

"Ampun Ma, ampun," ucap anak itu sambil menangis sesenggukan.

Tina menggusur sang anak ke kamar mandi dan mengguyurnya. "Bisa diam tidak hah!? Mamah cape denger kamu nangis terus. Jadi anak tuh yang nurut!" Tina terus mengguyur anaknya sambil sesekali memukulnya .

"Ampun ma, ampun." Anak kecil itu terus menangis meminta ammpun.

"Diammm! Suruh diam malah makin nangis. Mamah kurung kamu disini," ucap Tina. Ia membenturkan kepala anaknya ke dinding kamar mandi dan mengunci pintu kamar mandi.

"Anak tak berguna," cicitnya.

Ya, Tina mengurung anak itu di kamar mandi dalam keadaan penuh luka dan basah kuyup.

Ayahnya pun tidak peduli. Ayahnya sibuk bercinta dengan jalang-jalang di luar sana.

Anak kecil itu menagis di pojok kamar mandi  sambil memeluk lututnya. "Yaa Allah tolongin Lisa, Lisa takut, ini rasanya sakit," ucap anak kecil itu.

"Sakitttt, bibi tolongin Lisa," ucap anak itu tak berdaya lalu pingsan di dalam kamar mandi.

Lalisa Ameira Putri Davidson. Seorang anak kecil tak berdosa yang menjadi pelampiasan amarah orang tuanya.

"Non Lisa, non Lisa dimana? Non??" ucap Bi Ela. Bi Ela adalah pembantu di rumah itu yang sedari kecil merawat Lisa.

Sudah ke seluruh ruangan Bu Ela mencari Lisa namun tak kunjung menemukannya. Hanya ada satu ruangan yang belum Bi Ela cari. Kamar mandi dekat gudang.

Bi Ela membuka pintu kamar mandi itu dan menemukan Lisa dalam keadaan mengenaskan. Basah kuyup penuh luka serta pingsan.

"Ya Allah non, kasian sekali kam nak, bibi bawa kamu segera ke dokter sekarang juga, bertahanlah nak."

Bi Ela segera mengeringkan tubuh Lisa mengganti bajunya dan dengan cepat Bi Ela membawa Lisa ke klinik dekat rumah berharap Lisa segaera membaik.

"Dokterrr, dokter, tolongin anak saya dok," ucap Bi Ela saat sampai di klinik.

Dokter yang sebelumnya bermain dengan orang anak laki-laki pun segera membawa Lisa ke ruang perawatan. "Baik, Bu sebentar ya, saya akan memeriksanya terlebih dahulu."

Selang beberapa saat kemudian dokter itu keluar dari ruang pemeriksaan. "Keluarga pasien?" ucap dokter itu.

"Saya dok," sahut Bi Ela.

"Mari ikut saya."

"Baik dok."

Anak laki-laki yang tadi bermain dengan dokter masuk ke dalam ruang perawatan dan melihat keadaan Lisa. "Hai. Kamu nama siapa? Mengapa kamu banyak luka seperti itu. Pasti sakit ya? Cepat sembuh. Aku berikan kamu gelang, pakai ya, dan segeralah bangun."

Anak laki-laki itupun keluar ruang perawatan.
 

Gayss ini cerita pertama aku di wp jadi maaf kalau belum bagus. Belum berpengalaman hehe.

Jangan lupa vote, komen, dan share ya. Kalau ada kritik dan saran boleh langsung komen:)

Everything Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang