5. Apertemen

93 55 3
                                    

                    Happy Reading💜

Hidup ini menyebalkan memang. Kita harus terus berusaha tanpa tau akhirnya akan bagaimana. Usaha kita baik belum tentu hasilnya akan baik. Usaha buruk belum tentu hasilnya buruk.

Hidup ini terus menuntut adanya perubahan. Entah itu perubahan postif atau negatif. Hanya diri kita sendiri yang mampu merubah diri.

Hujan malam-malam, habis bensin, cuaca dingin, gelap, keluarga berantakan, lengkap sudah kesedihan Lisa malam ini. Kadang Lisa berfikir, apakah dia hidup hanya ditakdirkan untuk merasakan penderitaan? Atau untuk menyaksikan kesakitan hidup? Jika boleh jujur, Lisa lelah menghadapi semua ini. Lisa selalu iri melihat orang-orang diantar sekolah  oleh orang tuanya atau melihat orang-orang diperlakukan baik oleh orang tuanya. Sedangkan Lisa ditanya 'sudah makan belum?' oleh orang tuanya saja tidak pernah.

Lisa yang sedang  terduduk menangis di bawah guyuran hujan pun berhenti menangis saat merasa air hujan tidak membasahi tubuhnya, dan merasakan tangan seseorang yang menyentuh tubuhnya. "Gak usah nangis, jelek."

Lisa segera menoleh pada asal suara itu, "Satria?" Lisa segera menghapus sisa-sisa air matanya. "Ngapain Lo disini?"

"Harusnya gue yang nanya, kenapa Lo disini? Hujan-hujanan sambil nangis."

"Gu-gue gak papa, gak boleh gue hujan-hujanan? Lagian siapa juga yang nangis."

"Sayangnya, gue gak bisa di begoin," ucap Satria yang langsung menggendong Lisa ala bridal style ke dalam mobil Satria. "Woyy, lepasin kagak, lo mau bawa anak orang kemana? Elahh," Lisa meronta-ronta meminta di lepaskan. Seolah tuli, Satria tidak mendengar ocehan Lisa.

"Pake jaketnya," ucap Satria memberikan jaketnya pada Lisa saat sudah di dalam mobil Satria.

"Gak perlu, gue gak butuh."

"Kakak mungkin gak butuh tapi tubuh kakak butuh."

"So tau lo."

"Kakak pake celan pendek, sama baju pendek terus hujan-hujanan ditambah cuaca dingin. Kakak bisa masuk angin."

"Apa peduli lo kalau gue sakit hah!?"

"Saya sudah bilang, apapun tentang kakak saya akan peduli," ucap Satria tegas sambil mendekat ke Lisa hingga tersisa jarak 5cm diantara mereka.

Nyali Lisa sedikit menciut saat Satria mentapnya intens sambil berbicara tegas. "Saya gak tau kakak bakal jawab jujur atau enggak, Kenapa luka di tubuh kakak makin banyak? Kaya luka baru?" tanya Satria masih dengan jarak dekat dengan Lisa.

"E-e-ee ituu anuu eee, ini luka lebam gara-gara tadi taekwondo," jawab Lisa gugup. Jujur, dia takut saat Satria mentapnya serius, terlebih dia tak mungkin berkata jujur soal luka tubuhnya.

"Gue harap lo jujur," ucap Satria menjauhkan badannya dari Lisa dan segera mengendarai mobilnya. "Rumah kakak dimana?" tanya Satria.

"Kepo! Lagian gue gak mau pulang ke rumah."

"Ya udah," jawab Satria.

"Satria, lo tuh bener-bener cowok dingin yang ngeselin asu. Turunin gue disini, gue tuh bawa mobil, mobil gue di tinggal gitu aja di pinggir jalan. Gimana kalau ada yang maling? Mau tanggung jawab lo?" tanya Lisa.

"Mobil kakak udah di rumah gue, dan bensinnya udah full. So, gak usah khawatir."

"Kok bisa? Punya niat jahat Lo kan? Pasti?"

"Brisik."

"Asem, lo. Terus gue mau di bawa kemana? Gue gak takut lho sama cowok bejat."

"Diem bisa gak?" tanya Satria.

Lisa segera diam, jika Satria sudah seperti itu sangat seram menurutnya. Padahal sebelumnya ia sama sekali tidak mengenal Satria.

Tak lama, mobil Satria berhenti di sebuah apartemen. Satria segera turun dari mobil, membuka pintu untuk Lisa dan memberikan kuncinya pada satpam untuk memakirkan mobilnya.

"Sat, ini apartemen siapa?" tanya Lisa saat masuk ke dalam apartemen.

"Gue."

"What? Kok Lo bawa gue kesini?"

"Tadi kakak sendiri yang bilang gak mau pulang ke rumah, gue bawa ke sini salah," ucap Satria.

"Gue juga punya apartemen sendiri kali, gini-gini gue gak kere ya."

"Hm."

"Asu lo."

"Kakak mending mandi dulu, baju nya biar pake punya gue dulu. Ntar gue simpen di kamar lo."

"Ya!"


Makasih yang udah baca.
Minta vote boleh dong kan gratis.
Follow my ig : @itsnuripw26

Everything Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang