Happy Reading 💜
"Assalamualaikum," ucap Lisa saat memasuki rumah.
"Wa'alaikum salam. Udah pulang sekolah, non?" tanya Bi Ela menghampiri Lisa.
"Udah, bi," ucap Lisa sambil tersenyum.
"Non Lisa kenapa? Kok senyumnya kaya senyum murung gitu."
"Biasa bi, dapet surat cinta lagi dari sekolah. Lisa di skors sampe orang tua Lisa dateng ke sekolah."
"Ya Allah, non, kasian banget, yang sabar ya non," ucap Bi Ela sambil memeluk Lisa. "Non, biar bibi aja yang dateng ke sekolah non gak papa daripada non gak sekolah-sekolah."
"Tapi bi, Lisa cuman pengen orang tua Lisa peduli sama Lisa."
Terdengar suara pintu terbuka. Terlihat ayah Lisa datang bersama seorang wanita berpenampilan seksi.
"Pah, udah dong pah jangan kaya gini. Tiap hari bawa bitch sialan ini. Inget umur paa! Papah tuh udah di butain sama bitch sialan ini," ucap Lisa sambil mendorong bitch itu yang diketahui bernama Olla.
Plakkkk.
Satu tamparan keras mendarat di pipinya yang meninggalkan bekas kemerahan. "Jaga omongan kamu Lisa, dia ini calon mamah mu, hormati dia, papah gak suka kamu suka ngebantah kaya gini."
"Lisa gak sudi punya mamah kaya dia. Papah aja gak pernah mau ngikutin apa mau Lisa kenapa Lisa harus ikutin apa mau papah."
"Kamu itu kalau dikasih tau orang tua NURUT!" Arsel menyeret Lisa ke kamar mandi di lantai dua. Lisa dipukul dengan rotan di sekujur tubuhnya, dan diguyur air. Tak sedikit tubuh Lisa yang mengeluarkan darah, luka lebam sudah dimana-mana.
"Siksa terus Lisa pa! Bunuh Lisa sekalian. Lisa juga gak minta buat hidup, bunuh aja Lisa. Siksa terus sesuka hati papah." Lisa berbicara sambil menagis sesunggukan dibawah air shower. Jujur, Lisa sangat merasa kesakitan, seluruh tubuhnya seperti remuk dan linu.
"Kamu-" Arsel yang hendak melayangkan pukulan kepada Lisa namun tertahan oleh Olla.
"Udah, mas, kasian Lisa. Dia anakmu mas," ucap Olla menahan amarah Arsel.
"Buat apa anak kaya dia dikasianin. Anak pembangkang gak punya sopan santun."
"Hehh! Harusnya anda tau saya begini karena perlakuan anda,"ucap Lisa sambil menatap Arsel menantang. Dan satu pukulan kembali mendarat di tubuh Lisa. Lisa semakin terisak, mengapa hidupku seperti ini? Batinnya.
"Mas, cukup, mas!" ucap Olla. Ia menghampiri Lisa, mematikan keran shower yang terus membasahi Lisa. "Biar tante obati kamu ya, Lisa," ucap Olla lemah lembut.
Lisa menepis tangan Olla dan menatapnya sengit. "Gak! Gue gak mau disentuh Lo, gue gak sudi. Gue bisa sendiri." Lisa keluar kamar mandi dengan berjalan gontai karena rasa sakit di seluruh tubuhnya.
"Ya Allah, non, kenapa bisa gitu? Ayo non, bibi bantu," ucap Bi Ella sambil merangkul Lisa.
"Lisa-" ucap Olla hendak mengejar Lisa namun di tahan oleh Arsel. "Sudahlah Olla, tugasmu adalah melayaniku," ucap Arsel sambil mengecup kening Olla.
"Baiklah." Mereka pun berjalan menuju kamar Arsel dengan tangan Arsel memegang pinggang Olla.
Lisa yang melihat pemandangan itu pun merasa sangat geram. "Dasar bitch sialan, Anjing!"
"Sabar, non," ucap Bi Ella menengkan Lisa.
Lisa mungkin sangat membenci Olla karena sudah merusak keluarganya dan membuat Arsel dibuat buta akan cintanya. Tapi Olla tak sangat menyayangi Lisa. Tak ada rasa kesal atau bahkan benci terhadap Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Is You
Teen FictionSiapa yang tau orang yang kita kenal kuat dan arogan ternyata dia seorang anak yang rapuh? Tentang Lalisa Ameira Putri Davidson dan segala kehidupannya.