part 6

71 6 0
                                    

Semilir angin menemani Vira dibawah pohon rindang yg ada di belakang sekolah nya. Vira sengaja memghilang sejenak dari para sahabat nya untuk menenangkan pikiran nya sejenak.

Sambil memilin ujung rumput Vira memikirkan kejadian di kantin tadi,mengapa Daril sunggung emosi disaat dia berkata tidak akan pernah menyukai Daril

" Sekarang Lo tetap pacar gue" kata kata ini selalu terngiang di telinga nya

" Aggh" erang Vira

" Kenapa gue harus terjebak sama Daril sedang gue blm bisa lupain tian, pokok nya gue gak boleh jatuh cinta sama tu mahluk gila" monolog Vira

Setetes air mata jatuh dari kelopok mata indah Vira

" Gue bakal nunggu Lo yan sampai kapan pun hati gue tetap untuk Lo, gue sayang sama lo Yan tapi kenapa Lo ninggalin gue demi sahabat gue sendiri" ucap Vira sambil terisak

Tanpa Vira sadari seorang memandang nya dari kejauhan dengan semdu seolah mersakam kesedihan yg Vira alami

" Gue bakal bikin Lo bahagia vir" ucap seseorang

Setelah puas menumpah kan keluh kesah nya Vira menghapus air matanya dan mulai merapikan penampilan nya yg sedikit acak karena habis menangis

" Gue gak boleh terpuruk terus" monolog nya " semangat Vira...ingat jodoh gak ada yg tau jika Tian jodoh Lo dia bakalan kembali" semangat nya

Setelah dirasa penampilan nya telah rapi Vira melangkahkan kaki menyusuri koridor menuju kelas nya mungkin para sahabatnya mengkhawatirkan dia yg pergi tanpa izin.. Dasar Vira suka bikin repot

Saat tiba di depan kelas dilihat nya didalam sudah ada guru mapel PKN yg terkenal sangat disiplin

Dengan sedikit keberanian Vira masuk kedalam kelas yg sangat hening itu

" Permisi pak"

" Dari mana kamu udh telat 25 menit baru masuk " jawab pak Heri

"Sa...sa...saaaya dari toilet pak" ucap Vira gagap

Sahabat Vira hanya bisa memandang kasihan kepada Dira

" Bersihin toilet di semua sekolah" ucap pak Heri tegas

" Pak yg benar vira kan cewek sendiri lagi masa harus segitu nya " Yadi sang ketua kelas menyela ucapan pak Heri

Sedangkan yg lain hanya melongo mendengar penuturan guru killer itu

" Apa kamu bilang Yadi jika kamu menentang saya satu kelas bersihin toilet terus kalaian keliling lapangan 25 kali dan absensi kalaian saya alpakan" ucapkan pak Heri membuat seisi kelas melotot

"Dasar guru sadis gak ada ahklak bisa bisa nya menjadika siswa budak, guru killer gila gak tau diri" batin Vira

" Ya udah pak saya kerjakan sendiri saja tapi dengan syarat absensi saya tidak kosong" tawar Vira

" Oke saya terima " ucap pak Heri "tapi kamu kerjakan soal di buku LKS dari hal 100 - 120 dan kumpulkan bsk pagi sebelum bel masuk" lanjut nya

Senyum yg semula terbit di bibir Vira kini berganti wajah terkejut kasi tugas tidak Alang Alang dipikir robot apa dengan waktu satuhari lagi

Vira memghela napas sejenak "oke deal saya terima tawaran bapak" dengan berat hati Vira melangkah keluar dari dalam kelas

Sebelum keluar Vira tersenyum kepada teman sekelas nya untuk tidak ush khawatir

" Duh Sian Vira" ucap yessa

"Lagian kamana coba dia tadi udh tau pelajaran si batu es masih aja keluyur" tambah tita

saviraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang