part 10

57 4 0
                                    


Setelah dari kantin membeli air mineral bersama Daril Vira kembali kekelas.

Setiba nya dikelas mata Vira terbelalak kaget melihat gerombolan yg memenuhi depan kelas nya,

" Permisi" ucap Vira membelah keramaian

" Minggir" usir Daril di belakang vira

" Astaghfirullah" ucap Vira kaget " sel mereka kenapa" tanya Vira

" Gue gak tau vir yessa tiba tiba nampar pipi tita dan tita gak terima ya mereka Adu bacot sampai jambakan" ucap selvia sambil menangis dan tak bisa melerai kedua sahabat nya

" Andre kok Lo diam aja dan kalian semua kok gak ada yg melerai" teriak Vira

" Yessa tita stop" teriak Vira

" Berhenti gue bilang" teriak nya lagi

Dengan sigap Daril menarik yessa dan melemparkan nya ke arah Andre serta memegang ke dua tangan tita

" Kalian itu bodoh apa gila ha" teriak Vira lagi " jawab gue jangan diam aja" sambung Vira

" Gue gak akan maafin Lo ta" ucap yessa emosi

" Lo pikir gue masih Sudi sahabatan sama Lo" sinis tita

"  Awas aja Lo bangsat" ucap yessa dengan emosi menuncak, dengan sekali sentakan yessa terlepas dari genggaman Andre dan bergerak maju menuju tita

Dengan sigap Vira menghadang yessa dan dibantu oleh Selvia

Dengan sekuat tenaga yessa mendong kedua sahabat nya itu karna telah menghadang nya, tapi tanpa diduga tolakan yessa sunggu cukup kuat sehingga membuat Vira terlempar dan kepala nya membentur meja

" Aww" ucap Vira

" Vira" teriak Daril melepas kan tita dan  menuju Vira

" Berdarah" ucap Dinda yg memang sudah berdiri di samping Vira
 
Dinda memegang kepala Vira yg keluar darah karna dia merupan petugas PMR setidak nya dia tau cara menangani nya

Daril menggendong Vira untuk di bawa ke UKS di ikuti Dinda Selvia dan Rio dibelakang sedangkan yg lain hanya melongo menatap kejadian itu begitu juga dengan tita dan yessa yg hanya bisa menangis

" Vira buka mata Lo jangan merem" ucap Dinda

" Vir tahan sentar ya " ucap Daril

Daril menambah kecepatan jalan nya agar bisa cepat menuju UKS

Setelah sampai di UKS Dinda dengan cepat mencari dokter

" Kenapa bisa " tanya dokter, tak ada jawaban dari mereka dokter Rina pun memeriksa Vira dan menyuruh Dinda untuk membersihkan luka tersebut

" Rio tolong kamu siapkan mobil sekolah kita akan membawa Vira kerumah sakit secepat nya, disini tidak ada alat lengakap, saya takut ada gumpalan darah karena benturan ini cukup keras" jelas dokter Rina

" Dinda kamu ikut saya" ucap dokter Rina" Daril gendong Vira dan kamu Selvia hubungi orang tua Vira"sambung nya

" Ada apa ini dok " tanya buk Diah

" Kita akan ke rumah sakit sekarang buk" jawab dokter Rina

" Bagai mana ini bisa terjadi" ucap diah" dok saya titip Murid saya

Setalah mobil siap mereka bergegas ke rumah sakit, tapi di saat di dalam mobil Vira jatuh pingsan dan membuat mereka khawatir

****

Sesampainya di rumah sakit Vira langsung di tangani oleng dokter Rina dan rekan nya

" Selvia" teriak Ririn mama vira

" Apa yg terjadi sama Vira " tanya Ririn

" Nanti Selvia jelasin ya tan" jawba Selvia

Ririn menangis dipelukan Selvia, Vira merupakan anak kesayangan dan paling di jaga oleh mereka melihat Vira terbaring dengan wajah pucat di ruang UGD membuat hati Ririn sakit

" Ril adek gue kenapa" tanya Azka

" Cerita nya panjang bang" bukan Daril yg menjawab melainkan Rio " gue Rio bang teman sekelas Daril" sambung Rio

" Azka kakak nya Vira" balas Azka " jadi cerita nya gimana Yo" tanya Azka

Rio menceritakan kejadian yg membuat Vira sampai disini, sedangkan Daril hanya mendengar tanpa mengucapkan satu kata pun dia terlalu terpukul melihat Vira dengan wajah kesakitan.

Daril juga tak mengerti mengapa hati nya sakit melihat Vira kesakitan bengitu padahal tujuan utama nya hanya memenangkan dear dari Andre saja, apa kan Daril sudah jatuh cinta kepada seorang Savira Audia Putri Pratama.

Setetes air mata mengalir di pipi daril, ini pertama kali nya Daril menangisi perempuan selain mama nya dan juga keluarga nya, Daril memang pernah mempunyai pacar tapi tak pernah sekali pun Daril menangisi pacar nya.

Tetapi melihat Vira terbaring kesakitan membuat hati nya terasa teriris dan membuat nya menjatuhkan air mata

Daril rasa Vira memang telah merebut hati nya dari seseorang yg telah mengkhianatinya.

" Dengan keluarga Savira" tanya dokter membuyarkan lamunan Daril

" Iya dok " jawab Ririn " gimana keadaan anak saya dok" tanya Ririn

" Ma udh gak ush nangis lagi" Azka menenangkan mamanya

" Tenang saja buk nona Savira tidak mengalami luka berat hanya saja mungkin ketika dia sadar akan Merakan rasa pusing dan juga saya mohon jangan membuat dia berpikir keras terlebih dahulu buat dia bahagia, mungkin hanya itu saja pesan saya" jelas dokter

Mereka semua menghela napas mendengar penjelasan dokter

" Terima kasih dok" ucap Azka

" Oh iya sebentar lagi nona Savira akan dipindahkan ke ruang inap " ucap dokter lagi sedangkan mereka hanya mengangguk

" Alhamdulillah" ucap Ririn

****

Selvia Daril  dan Rio kembali kesekolah setelah melihat keadaan Vira yg sudah dipindahkan ke ruang inap.

Selvia memasuki kelas dengan lesu, untungnya kelas sedang free. banyak sekali pertanyaan teman sekelas nya yg menanyakan ke adaan Vira tapi tak 1 pun yg dijawabnya.

Selvia hanya diam dan memandang sinis ke dua sahabat nya. Benci..... Itulah yg dirasakan Selvia ketika melihat ke dua sahabat nya

Tak ada rasa melas kasihan lagi meliahat yessa yg menagis dan tita yg mengeluarkan wajah bersalah Nya
Semua telah terjadi.  Vira adalah korban dari kebodohan mereka.

Selvia ingin kedua sahabat nya mengintropeksi diri masing masing atas kesalahan yg dibuat mereka.

" Puas kalian"  teriak Selvia yg tak dapat lagi membendung emosi nya

Yessa hanya menundukkan kepalanya sedangkan tita hanya memandang seakan merasa bersalah

" Udh puas apa belom...  Apa masih mau gue siap kok jadi korban selanjut nya..... Dari SMP kita sahabatan apa belum cukup buat kalian tau sifat masing masing....kalian udh dewasa udh tau mana yg benar mana yg salah Kenap masih kayak anak kecil" Selvia mengeluarkan unek-unek yg sedari tadi disimpan nya

" Bukan gi.... " Belum sempat tita bicara Selvia telah dulu memotong ucapan nya

" Dan Lo ta gue pikir diantara kita berempat Lo yg paling dewasa ternyata gue salah menilai lo.... Rasa nya gue gagal jadi sahabat kalian buktinya gue belum tau banyak tentang sifat kalian yg salah satu nya sifat anak anak kalian" ucap selvia

" Kita tau kita salah sel maka dari itu gue merasa bersalah banget udh buat Vira masuk rumah sakit......tapi sel gue mohon jangan kayak gini kita itu sahabat dan gue gak sedewasa di pikiran Lo itu" ucap tita

" Sel minta maaf " yessa hanya mampu berkata maaf

" Oh iya satu lagi buat kalian berdua sebelum kalian maafkan jangan pernah temuin gue atau pun Vira.... Dan 1 lagi renungin  diri kalian atas sikap kalian yg kayak org bodoh itu" setelah mengatakan itu Selvia langsung keluar kelas dengan air mata yg tak bisa di tahan lagi tapi dia juga tak lupa meminta maaf kepada teman sekelas nya atas kekacauan hari ini

saviraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang