[7] Balik Pesantren

400 25 9
                                    

BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA💙

TEKAN TANDA BINTANG DI POJOK KIRI BAWAH💙

MAU TANYA² BAHASA YANG ASING DI TELINGA KALIAN?! TEKAN TOMBOL BAWAH BAGIAN KOMENTAR, KALIAN BEBAS MAU KRITIK CERITA AUTHOR. YANG PENTING SOPAN YAA☺💙

Siap malming nya di temenin gus idaman nggak nih😂

Emot buat part ini donkk💙

Happy Reading😍💙

•┈◎❅❀❦🍁❦❀❅◎•┈

Suara Adzan shubuh menggema di seluruh Kota Surabaya ini, membangunkan gadis cantik yang masih meringkuk di balik selimut tebal nya itu.

Di sepanjang malam tadi, tepat nya seusai pulang dari makan malam dengan kolega bisnis ayah nya itu, Zahra tak henti - henti nya menangis. Iya, ia Zahra. Yang sepanjang malam hanya ia isi dengan menangis. Memikirkan jalan takdirnya yang sungguh rumit ini, memikirkan bagaimana nasib nya nanti. Ia takut, sangat takut jika nanti Nazril masih tetap saja tidak mau membuka hati untuk nya

Huft

Zahra pun menghela napas lelah, sebelum berjalan menuju kamar mandi untuk bersih - bersih dan mengambil air wudhu. Yang di susul dengan menunaikan Sholat Shubuh nya itu.

"Kayak nya bunda udah masak deh, kebawah lah bantuin masak" gumam Zahra seraya menuruni anak tangga dan menuju dapur

"Assalamu'alaikum bunda" Salam Zahra sembari memeluk bunda nya yang sedang memotong sayuran dari belakang

"Wa'alaikumsalam nduk" Sahut Reni sambil menjawil hidung sang anak gemass

"Bunda lagi masak apa nih, Ara bantu yah" Ucap Zahra

"Kamu udah mandi?!" Tanya Rena yang di balas anggukkan oleh Zahra "Udah Sholat shubuh?!" Sambung nya

"Udah bundaa, udah. Zahra udah mandi, zahra juga udah sholat Shubuh. Sekarang Zahra mau bantuin bunda masak, boleh yaa" Pinta Zahra

"Iya geulis, iya sini - sini masak bareng bunda"

"Mau masak apa bunda?" Tanya Zahra sambil memperhatikan semua bahan - bahan masakkan

"Sup daging sama ayam goreng aja Ra, yang simpel." Jawab Rena "Kamu potong - potong aja dulu sayur an sama daging nya, biar Bunda yang siapin bumbu - bumbu nya" Sambung nya

"Siapp bunda" Jawab Zahra sembari mengankat tangan kanan nya tanda hormat yang di susul kekehan dari kedua nya

"Ayah masih di kamar ya bunda?" Tanya Zahra dengan masih berkutat dengan berbagai sayur - sayur an itu

"Enggak, Ayah lagi di depan. Biasa, baca koran sambil minum kopi" Jawab Rena yang dijawab 'Oh' ria oleh Zahra

"Oh iya Ra, kamu nanti siang udah balik ke pondok ya?!" Sambung Rena

"Yaiya toh bunda, orang izin nya cuman dua hari kok. Nanti Zahra ketinggalan pelajaran lagi kalo di rumah terus" Jawab Zahra

"Yang tadi malem itu, gimana Ra?!" Tanya Rena ragu

"Apa nya yang gimana Bun?!"

"Kamu tadi malem kok kayak kurang srek toh Nduk, wonten nopo?!"

"Hah?! Mboten Bun, mboten menopo"

Helaan napas lelah terdengar dari Rena
"Maafin Bunda ya nduk, bunda ndak bisa bantuin kamu. Tadi malem bunda udah nyoba bicara sama Ayah mu, tapi Ayah malah marah - marah" Ucap Rena penuh sesal

Zahra pun bangkit dari duduk nya, dan menghampiri sang bunda yang tengah berdiri di dekat kompor. Langsung saja ia peluk Rena dengan sangat erat.

"Ishh, bunda ndak boleh ngomong gitu. Ara ndakpapa kok, mungkin ini memang takdir nya Ara kan, ya mau gimana lagi. Lagian Kang Nazril juga baik kok, InsyaAllah bisa menuntun Ara ke surga nya Allah kelak"Ucap Zahra sembari tersenyum manis

Cinta Dalam Diam (Azmi Askandar) SlowUpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang