[2] Pengakuan yang menyakitkan

681 38 9
                                    

BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA💙

Happy Reading😍💙

•┈◎❅❀❦🍁❦❀❅◎•┈

Apa sebutan yang cocok untuk orang tua yang selalu mengekang untuk di jodohkan anak gadisnya yang baru saja lulus dari Sekolah Menengah Pertama,Ya walaupun hanya dengan Ta'arufan.

Dengan orang yang tidak pernah terlintas sedikitpun di pikirannya.

Bahkan orang tuanya memberi pilihan yang selama ini tidak terbayangkan oleh nya

Aishwa Azzahra, putri semata wayang pengusaha sukses. Tapi karena kesalahan Teknis, bisnis yang sekarang berkembang lumayan pesat itu mengalami kebangkrutan yang lumayan tinggi.

Salah satu teman ayah nya itu menawarkan diri untuk membantu, supaya bisnis yang di rintis oleh pak Wirawan (Ayah Zahra) dari nol itu tidak akan mengalami kebangkrutan. Dengan syarat akan menjodohkan anak mereka. Karena kebetulan anak pak Ridwan itu seumuran juga dengan Zahra

"JIKA KAMU TIDAK MAU DIJODOHKAN DENGAN RIFAI, MAKA AYAH AKAN MASUK KAN KAMU KE PESANTREN ARA" Bentak Ayah yang mulai tersulut emosi, mataku membulat sempurna. pesantren bahkan tidak ada di List masa depanku

"Ayah tenang,ini bisa dibicarakan dengan baik - baik" Bujuk bunda (Rena bunda zahra) aku hanya bisa menunduk takut

"Anak pembangkang,seperti ini tidak bisa di toleran lagi bun, sudah sewajarnya kita sebagai orang tua bertindak lebih keras" ucapnya dengan bunda.

"jika kamu memilih di masukkan ke pesantren, kemasi baju - baju mu karena besok setelah Shubuh langsung Ayah antar ke pesanatrenmu" Tatapan tajam nya langsung menoleh ke arah ku sebelum naik ke lantai atas

"Bun, aku nggak mau masuk ke pesantren"

"Iya sayang, bunda ngerti tapi bunda juga nggak bisa mencegah ayah mu jika sudah mengambil keputusan seperti ini"

"Keputusan ada ditangan kamu nak, kalo saran bunda lebih baik kamu pikirin mateng - mateng dulu. dari pada nanti nyesel kan"

"lebih baik Ara dimasukkan ke pesantren bun, dari pada harus menerima perjodohan di usia yang baru umur ke 15 tahun ini. Ya walaupun masih tahap Ta'arufan, tapi Ara belum siap Bun" ucapku sambil menunduk,bunda langsung memelukku penuh kasih sayang

Sejak saat itu aku pun memulai kehidupan baru di lingkungan pesantren, lumayan susah untuk menyesuaikan diri. Karena aku juga orang nya lumayan tertutup.

Air mata Zahra jatuh ketika mengingat kejadian 1 tahun yang lalu, dimana ayah nya lebih mementingkan bisnisnya dari pada gadis semata wayangnya

"Zahra ayo, udah waktunya sholat Ashar mandi sana nanti telah loh"ucap Faisha

"Loh anti abis nangis ya?" tanyanya

"Hah, enggak kok. Yaudah ayo siap - siap kalo gitu" Alibinya

"Beneran?" Tanyanya memastikan

"Iya beneran shaaa, Ayo tadi katanya takut telat"

"Oh yaudah ayo"

Mereka berdua pun siap - siap untuk melaksanakan Jama'ah Sholat Ashar di Masjid. Jangan tanyakan dimana Echa dan Selly, mereka sudah siap - siap duluan tadi, karena disuruh ustadzah Aisyah buat ngambil kitab diperpus.

***

Setelah Sholat Ashar, kegiatan selanjut nya yaitu Ngaji Al-Qur'an dan kitab. Tak terasa, hingga waktu Sholat Maghrib pun datang, seluruh santri pun bersiap - siap untuk melaksanakan sholat Maghrib.

Cinta Dalam Diam (Azmi Askandar) SlowUpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang