Hampir semua orang mungkin membenci yang namanya menunggu. Tapi mau bagaimana lagi, semua itu hanya perkara waktu, dan waktu tak bisa disalahkan
Terlambat juga pasti pernah dirasakan semua orang. Tentu dengan alasan mendadak yang berbeda-beda, bahkan mungkin sengaja
Sore ini adalah hari latihan yang pertama. Ujian Penyutradaraan Klasik bagi seluruh angkatan semester 6 yang mengambil mayor sutradara
Pemuda dengan rambut cepak kebiruan itu sedang duduk. Membaca-baca naskah sembari menunggu para aktornya datang
Dia, Son Chaeyoung. Pemuda berusia 21 tahun yang berkuliah di salah satu kampus seni di Indonesia
Chaeyoung duduk di lantai depan prodi, yaitu sebutan untuk gedung jurusannya, seni teater
Jam menunjukkan pukul 16.31, yang artinya para aktor yang sudah melakukan kesepakatan sebelumnya telah melanggar janji dengan molornya waktu hingga setengah jam
Chaeyoung hanya bisa bersabar dan terus memahami naskah yang sedang dia baca. Sesekali menghela napas kesal. Karena tetap saja, tak ada orang yang mau berurusan dengan kata "menunggu"
Tapi apa boleh buat. Ini kebutuhannya. Dia meminta tolong kepada orang-orang untuk membantu ujiannya. Yang mana semua itu dilakukan secara cuma-cuma, alias berdasar pada kesepakatan "sesama teman"
Selang 45 menit, belum juga ada yang datang
Lalu dia merogoh sakunya. Mengambil hp untuk menghubungi seseorang
"tzuyu? sama Sana nggak?? kok dia belum dateng ya?" ujar Chaeyoung setelah telepon terhubung
"oke.." balasnya sebelum mengakhiri sambungan
Lagi-lagi dia harus menghela napas sabar. Dia baru saja mencari salah satu aktornya, Sana, yang juga merupakan pacar dari temannya, Tzuyu
Sudah bisa dia tebak. Jika aktornya yang satu ini pasti melakukan ritual sore terlebih dahulu, atau bisa disebut dengan "pacaran"
Kesal, pasti. Tapi seperti yang sudah dijelaskan. Modalnya hanya teman, bukan uang atau sejenisnya
Belum Sana datang, dua orang, lelaki juga perempuan menghampirinya
Menjabat tangan seraya menyapa dengan senyum dan salam
"duduk dulu ya, sambil nunggu yang lain" Chaeyoung mempersilahkan dua orang itu
"oh ya, namanya siapa?" tanya Chaeyoung kepada dua orang di depannya
"aku nayeon" perempuan dengan gigi kelinci menjawab sembari tersenyum manis pada Chaeyoung
"aku dahyun.. salam kenal" kali ini si lelaki dengan kaus putih polos yang berpadu celana kain bermotif batik kalimantan yang menjawab
Chaeyoung mengangguk-angguk. Ini pertama kalinya dia bertemu orang-orang itu
Untuk ujiannya kali ini, dia butuh banyak aktor, pemusik, juga lainnya. Jadi tak heran jika dia butuh bantuan dari anak jurusan lain untuk terlibat di ujiannya
Dahyun dan Nayeon adalah mahasiswa tari yang dikenalkan oleh Sana
Itulah salah satu alasan kenapa Chaeyoung tak berani marah dengan Sana. Karena gadis itu sudah membantunya mencari para pendukung
Teman Chaeyoung banyak. Hanya saja, ujian semester dilakukan secara serempak dan individu. Sedangkan satu sajian memerlukan banyak pendukung
Teman-temannya sibuk dengan ujian mereka sendiri. Itulah sebabnya dia agak kesulitan mencari aktor dan pendukung lainnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Let It Blue (michaeng)
FanfictionSo, wrap me in plastic and make me shine. We can make a dollhouse, follow your design maaf, konten agak sensitif, genben Let's build a dog out of sticks and twine I can call you master, you can call me mine