11 😔

1.1K 84 5
                                        


Vote yh makasih :)

Perlahan matahari memasuki gordeng kamar yg sudah di buka sebelumnya

Jungkook yg merasa terganggu karna matahari pun membuka matanya perlahan, menyesuaikan diri terhadap rasa pusing yg ia dera sedikit

Perlahan menengok kearah jam di dekat nakas yg menandakan sudah jam 8.15 pagi

Menyibakan selimut dan turun ke bawah,

Kenapa sepi sekali

"Bi" panggil jungkook pada pelayan

"Iya tuan? "

"Kakak kemana? "

"Tadi tuan seokjin sudah pergi ke jerman pagi² sekali tuan"

Jungkook melihat bibi lee mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya

"Ini surat dari tuan seokjin untuk tuan jungkook"

Jungkook menerima surat itu

"Lalu kemana kakak² yg lainya? "

"Sudah pergi tuan. Dan sepertinya tuan yoongi sudah kembali ke agensi"

"Kenapa tidak berpamitan dulu padaku? "

"Tuan yoongi tidak tega tuan"

Jungkook meninggalkan dapur dan mendudukan dirinya di sofa panjang ruang tv

Mengambil surat dari seokjin dan membacanya

From:seokjin
To:jungkookie saeng

  Dek maafkan kakak yg pergi tidak berpamitan dulu.
Sebenarnya kakak tidak mau meninggalkan adek tapi perusaan membutuhkan kakak

Aku juga membutuhkanmu kak

Tadinya kakak ingin bilang dulu pada adek. Namun melihat adek tidur nyenyak kakak jadi tidak tega.

Sekali lagi maafkan kakak. Kakak akan di jerman beberapa minggu kedepan dek.

Ini keputusan yg sulit untuk kakak. Antara adek atau perusaan, tapi kakak sadar kakak bekerja juga untuk adek²nya kakak

Tolong mengerti dek

Tolong mengerti aku kak

Kakak begini karna sayang sama adek. Kakak akan kembali secepatnya untuk adek.

Adek jaga kesehatan

Aku bahkan tidak sehat

Jangan lupa makan. Sekolah yg rajin,

Kakak menyayangimu

Saranghae dongsaengku
Kim jungkook

Seokjin *

Jungkook melipat surat itu dan membuang ke sembarang arah

Memejamkan matanya,

Bahkan pagi ini jungkook tidak memakan sarapanya,

Jerman

Seokjin terus melamun, padahal di depanya ada setumpuk dokumen yg harus ia selesaikan

Fikirannya kemana²,
Ia merasa bersalah kepada dirinya sendiri yg tega meninggalkan adiknya yg jelas² baru saja sembuh dari sakit

"Seokjin-ah! "

"...... "

"Seokjin"

"...... "

"KIM SEOKJIN"

Seokjin terperanjat kaget

"Nee nee"

"Kau ini kenapa melamun terus? Apa ada masalah? "

"Ahh tidak woon"

Woonwo tangan kanan seokjin di perusaan yg sudah ia anggap sebagai sahabatnya sendiri

"Ceritakan saja"

Woonwo mengambil kursi dan duduk di samping seokjin

"Aku merasa bersalah woon"

"Pada? "

"Adikku"

Woonwo mengerutkan dahinya

"Adik mu? "

"Jungkook"

"Kenapa? "

Seokjin menatap lekat mata woonwo membuay si empunya heran

"Apa keputusanku sudah tepan woon? "

Woonwo terus menunggu ucapan seokjin

"Disaat adikku sedang sakit tapi aku justru memilih kembali ke jerman dan bekerja" lirih seokjin

"Dan akupun merasa bahwa adik²ku yg lainya membenciku " seokjin menjeda " semenjak aku sibuk dengan pekerjaan, mereka semua jadi ikut² menyibukan diri dari kegiatan masing², sehingga adikku jungkook tidak pernah di perhatikan "

Seokjin menatap woonwo sirat keputus asaan

"Apakah aku salah? "

Woonwo menepuk pundak seokjin

"Kau tidak sepenuhnya salah. Aku tau kau melakukan ini juga untuk adik²mu, tapi aku kalau menjadi adikmu pun pasti akan membencimu karna kakaknya lebih mementingkan pekerjaannya dari pada adiknya " jelas woonwo

"Lalu aku harus bagaimana woon? " lirih seokjin

"Jelaskan kepada adikmu kenapa kau melakukan semua ini! "

"Hmm baiklah--terimakasih telah mendengar keluh kesahku " seokjin tersenyum dan bilasan senyuman manis oleh woonwo

"Sama²---hmm Ngomong² 30 menit lagi kita akan mengadakan meeting "

"Baiklah! "



Semoga kau mengerti dek




























Tbc

Uwahh up

Ndi bakalan bilang skrng bakalan slow up

Makasih yg udh nungguin epep ndi yg bosenin ini

MIANHE { bts brothersip)} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang