14

1.2K 90 11
                                    






Jungkook sudah tersadar dari pingsannya beberapa menit yg lalu. Ibunya yugyeom masih senantiasa menemani di sampingnya...

Bolehkah jungkook tertawa. Di saat saat seperti ini justru orang lain lah yg mengurusnya dengan suka hati. Di mana kakaknya? Di mana semua orang yg pernah berkata bahwa jungkook adalah adiknya...

Satu hal tidak ingin jungkook inginkan nanti.....

Melihat ke enam kakaknya menyesal.....

"Apa masih ada yg pusing nak? " tanya ibu yugyeom

"Tidak... Terimakasih sudah merawatku" ucap jungkook seraya tersenyuk ke arah ibu yugyeom

Ibunya yugyeom tersenyum mengelus surai hitam jungkook "tidak masalah nak. Seharusnya kalau tidak enak badan tidak usah datang"

Jungkook menggeleng kecil "tapi aku tidak enak hati jika harus menolak ajakan yugyeom"

"Tapi kesehatanmu lebih penting nak"

Jungkook tercekat. Matanya mulai berkaca kaca..
Lihatlah, bahkan orang lainpun masih mementingkan kesehatannya. Dan jungkook benar² iri melihat yugyeom yg memiliki ibu seperti ini...

"Aku sudah biasa " menolognya

Ibunya yugyeom mengernyit "apa nak? "

Jungkook tersadar dan menggeleng "tidak ada apa² omonim"













Jungkook sudah di antarkan pulang oleh keluarga yugyeom. Walaupun sudah di larang oleh ibu beserta appanya yugyeom, tapi jungkook kekeh ingin pulang, dan hasilnya appa yugyeom yg mengantarkannya pulang...

Jungkook langsung merebahkan dirinya ke tempat tidur. Efek pusing masih sedikit mendera di kepalanya walau tidak separah tadi...

Akhir-akhir ini kondisinya selalu drop tiba², dan jungkook yakin, penyakitnya mulai berulah....

Tinunit... Tinunit

Suara dering dari handphone menyadarkan jungkook. Mengambil dan mengangkat panggilan itu

"Halo"

"Jung ini kakak"

"Ada apa kak namjoon?"

"Kakak sedang berada di rumah sakit--"

"HAH siapa yg sakit? "

"Jimin, tadi dia pingsan saat latihan. Bisakah kau kerumah sakit sekarang? "

" baiklah"

Tut

Jungkook menyambar mantelnya. Mengabaikan kepalanya yg masih di dera rasa sakit. Kakaknya lebih penting..

Dan jungkook berharap dia akan baik² saja di jalan nanti, dan sampai tujuan dengan selamat. Semoga saja.












"Yugyeom-ah ibu ingin bertanya! "

Yugyeom mendekati ibunya di sofa ruang tengah dan duduk di sampingnya

"Ada apa bu? "

"Apa temanmu itu baik² saja? "

"Maksud ibu jungkook? "

Ibu yugyeom mengangguk

"Ibu lihat sendirikan keadaannya, jungkook memang gampang lelah anaknya"

"Bukan. Bukan itu maksud ibu. Apa nak jungkook memiliki penyakit? "

Yugyeom nampak menimang kemudian menggeleng "aku tidak tau, tapi ini bukan yg pertama kalinya aku melihat jungkook mimisan"

Yugyeom menatap ibunya bertanya "memangnya kenapa bu? "

Ibu yugyeom menggeleng "tidak. Sebaiknya kau lekas tidur ini sudah malam"

Yugyeom mengangguk dan mulai memasuki kamarnya...

Sedangkan ibunya yugyeom masih mencerna kata² dokter yg memeriksa jungkook tadi...








"Kondisinya tidak bisa di bilang baik. Dan saya sarankan untuk di bawa ke rumah sakit dan di rongsen, saya menyimpulkan bahwa ada gumpalan darah cukup besar di otak anak itu, dan saya belum dapat memastikan itu apa, rujuklah kerumah sakit agar kita mengetahui apa itu.  sebenarnya. Menurut pengalaman saya menjadi dokter, gumpalan² darah itu dapat di sebabkan oleh benturan benda keras atau bekas kecelakaan. Namun yg saya takutkan gumpalan darah itu di sebabkan karna penyaki mematikan"

"Apa itu? "






















"Kanker otak"























Tbc

Up pendek dulu yah

Jangan lupa vote and komen

Paipai

MIANHE { bts brothersip)} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang