12. Wekeend yang berbeda

86 8 3
                                    

Aku akan selalu tersenyum buat kamu, sampai kamu sendiri yang menyuruh ku, untuk berhenti!
-Clara-

------------------------------------------------------------------



Happy Reading


Terlihat pagi hari ini, seorang Arandra sedang turun dari atas motor sport nya. Sambil berjalan ke arah pintu rumah di depan nya saat ini.

"Ting tong" bunyi bel rumah yang sengaja di bunyikan.

Tak lama pun keluar salah satu penghuni rumah untu membuka kan pintu. "Eh ada nak Arandra," ujar Naya saat melihat kehadiran Arandra pagi hari ini. Mau nemuin Clara ya?" tanya Naya ramah.

Arandra pun tersenyum tipis dan langsung menyalami tangan Naya. "Iya bunda, Clara nya ada?

"Ada.. Kebetulan banget wekeend kali ini Clara lagi gak ke toko bunga." ujar Naya. "Ayo masuk dulu Ndra,"

"Iya bunda," Arandra pun mengikuti langkah Naya, masuk ke dalam rumah.

"Siapa bunda?" tanya Clara yang baru saja turun dari atas tangga.  Masih dengan memakai piyama bermotif doraemon dan rambut yang masih acak acakan. "Arandra!!" ujar Clara terkejut. Ternyata sosok Arandra lah yang pagi pagi ini datang ke rumah nya.

"Yaudah, bunda tinggal ke dapur dulu ya, mau bikinin Arandra minum." ujar Naya sambil tersenyum geli ke arah putri nya. Yang ia tau, sedari tadi putri nya itu menahan malu karena, penampilan nya.

"Arandra ngapain kesini? Tanya Clara sambil menunduk. Sungguh dirinya sangat menyesal telah turun kebawah karena, cuma penasaran dengan tamu yang datang pagi pagi kerumah nya.

Arandra, yang dari tadi hanya memperhatikan penampilan Clara pun akhirnya bicara. " mau nemuin Lo," jawab Arandra.

Clara pun langsung mengangkat kepalanya dan menatap Arandra. "Gue?" tanya Clara sekali lagi.

Arandra sangat gemas dengan gadis di depan nya ini. " Iya Clara,  cepetan lo mandi, gue mau ngajak lo jalan," ujar Arandra the do point.

"Tapi__"

"Gak pake tapi tapian, gue tunggu gak pake lama!" potong Arandra.

Clara pun dengan kesal berbalik kembali ke arah kamarnya, sambil merutuki nama Arandra yang selalu memotong pembicaraan nya. Padahal dirinya tadi cuma mau nanya, mau jalan kemana. Sesampainya dirinya di kamar. Clara berjalan ke arah kaca yang ada di dalam kamar nya, sambil menatap pantulan dirinya sendiri. Clara pun mengamati dirinya sendiri sambil tersenyum malu dengan penampilannnya yang jauh dari kata perfect. Untung gak ada iler nya batin, Clara.

****


Setelah menunggu sekitar  30 menit tan, akhirnya Clara pun keluar juga dari kamarnya. Dengan penampilan yang cukup simple, rambut yang sengaja di gerainya, dan memakai Baju kaos oblong berwarna putih yang depan nya bertuliskan girls di padu dengan celana jeans, tidak lupa juga sepatu sneker putih dan tas sandang sebagai pelengkapnya. Clara pun turun dari atas tangga dan berjalan ke arah Arandra. Sesampainya Clara di depan Arandra. Arandra masih saja terus menatap Clara dengan intens, yang membuat Clara sedikt malu dengan penampilan nya. "Penampilan gue gak menarik ya?" tanya Clara

"Lo Cantik, Ra." ujar Arandra tulus.

Seperti ada jutaan kupu kupu hinggap di hati Clara, saat mendengarnya, "Semua peremuan emang cantik kali Ndra," ujar Clara sambil menunduk.

"Tapi lo beda," ujar Arandra

"Kenapa?" tanya Clara sambil menatap mata Arandra lekat.

Arandra pun tersenyum lembut ke arah Clara. "Karena, Lo yang paling bersinar terang diantara banyak nya mereka, dan gue suka sinar itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Clara Untuk Arandra (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang