Part Thirteen

4.4K 311 33
                                    

Warning! Ada adegan 🔞 disini. Yang belum cukup umur disarankan ga baca atau dosa ditanggung sendiri ya 😂🤣

***

Keluarganya sedang bersiap untuk pergi makan siang ketika Jaehyun muncul kembali di kamar ayahnya.

"Kau datang tepat waktu, Jaehyunnie," ujar Jessica. Wanita paruh baya itu mencium pipi suaminya. "Sekarang lebih baik kau beristirahat, sayang. Kami akan segera kembali setelah makan siang." Seraya tersenyum, dia menggandeng lengan Jaehyun dan mereka meninggalkan ruangan itu, bersama dengan Jaemin yang mengikuti di belakang.

"Kau ingin makan siang di mana?"

"Di mana saja, eomma. Aku tidak keberatan selama Johnny ikut bersama kita," jawab Jaehyun.

"Eomma, menurutku-"

"Jaemin, aku tahu apa pendapatmu." Jessica berhenti melangkah dan berbalik menatap putra bungsunya. "Dan menurutku kau sebaiknya membiasakan diri menerima kehadiran Johnny bersama kita."

Jaemin memandangi ibunya, lalu Jaehyun. "Hyung, kau tidak... Jangan bilang kalau kau..." Jaemin membelalakkan matanya, seolah tidak percaya dengan apa yang kini tengah melintas di pikirannya. "Kau tidak akan menikah dengan pria itu, kan?"

"Ya," ucap Jaehyun. "Aku sudah memutuskan untuk menikah dengannya."

"Appa takkan pernah..." Jaemin menggelengkan kepalanya. "Kau menggali kuburanmu sendiri, hyung," ujarnya. "Maaf pemilihan kata yang buruk, mengingat situasinya. Tapi, kau sebaiknya memikirkan lagi keputusanmu itu, sebelum kau menyesal kelak. Aku hanya tidak ingin kau nanti... Kau pasti mengerti maksudku," lanjutnya.

Jaehyun mengangguk. "Aku mengerti. Terima kasih untuk kepedulianmu. Tapi, aku tidak akan merubah keputusanku. Kali ini aku tidak bisa melepaskan Johnny. Tidak lagi."

Jaemin menatap Jaehyun lekat. Dia mendesah pelan. "Terserah." Tatapannya beralih ke ibunya. "Eomma, aku ingin makan sushi. Kau tidak keberatan, kan?"

Jessica tersenyum. "Tentu, tidak masalah buatku. Bagaimana denganmu, Jaehyun?"

Jaehyun mengangguk. "Tentu."

"Jaemin hanya khawatir padamu," ujar Jessica. "Dia terlalu menyayangimu. Dia hanya butuh waktu untuk menerima keputusanmu."

"Aku mengerti." Jaehyun tersenyum begitu melihat Johnny saat mereka berbelok di sudut lorong.

Pada saat yang sama Johnny juga melihatnya. Pria itu tersenyum, lalu mengerutkan dahi ketika melihat Jaemin dan ibu Jaehyun berjalan bersama pemuda manis itu.

"Hai, kita akan pergi makan siang."

Johnny menatap Jaehyun, dengan sebelah alis terangkat. "Kita?"

"Kita semua," jelas Jaehyun seraya meraih tangan Johnny. "Ayo."

Johnny menatap ibu Jaehyun, menunggu persetujuan dari wanita itu.

"Kita semua," ujar Jessica. "Itu berarti termasuk kau, Johnny."

***

Mereka tengah duduk berpelukan di pendopo. Ibunya dan anggota keluarga yang lainnya telah pergi tidur beberapa jam yang lalu, tetapi Jaehyun terlalu bersemangat untuk tidur. Dia tidak ingin membuang-buang waktu untuk tidur saat dia bisa menghabiskan waktu bersama Johnny. Dia sadar begitu banyak waktu yang telah terbuang diantara mereka.

"Tidak terlalu buruk, ya kan?" tanya Jaehyun.

"Buruk itu relatif, kurasa," jawab Johnny.

"Dan keluargaku itu buruk-apakah itu yang ingin kau katakan?"

Dude Ranch Bride (Johnjae) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang