Jaehyun melangkahkan kakinya dengan tergesa menuju pondoknya. Perasaannya mendadak tak menentu. Johnny, pria tampan itu hanya dalam waktu kurang dari sehari sanggup membuat hatinya sekacau ini. Dia membuka pintu pondoknya dengan tergesa, dan nyaris kasar menutup pintu pondoknya.
Sandalnya dia lepas asal, lalu duduk di atas tempat tidur. "Sialan! Kau harus melupakannya, Jung Jaehyun! Lupakan pria itu!" Rambutnya dia acak kasar. Seraya menghela nafas, Jaehyun sadar dia tidak bisa mengulur-ulur waktu lagi. Dia meraih gagang telepon di atas nakas dan menelepon rumah.
"Kediaman keluarga Jung Yunho."
Adik laki-lakinya yang mengangkat telepon pada dering pertama. "Hai, Haechan, ini aku Jaehyun. Eomma ada di rumah?" tanyanya.
"Jaehyun hyung, bagaimana kabarmu? Wow, pernikahan yang benar-benar bagus dan tak terlupakan."
Jaehyun memutar bola matanya ketika mendengar kekehan dari adiknya itu. "Diam, Channie! Berikan teleponnya pada eomma, biarkan aku bicara padanya."
"Baiklah, tunggu sebentar. Jangan mencoba untuk kabur lagi, oke!?"
Ada keheningan sesaat, Jaehyun menggerutu pelan ketika adiknya itu kembali mengejeknya. Lalu, dia mendengar suara ibunya.
"Jaehyunnie? Kau ada dimana, sayang? Kau baik-baik saja, kan? Ya, Tuhan kami begitu cemas. Kau tidak sakit atau apa, bukan?"
Senyum tipis tanpa sadar terlukis di bibir Jaehyun. "Tidak, aku baik-baik saja, eomma. Sungguh. Aku hanya tidak bisa melakukan semua ini. Maaf membuat kalian cemas," ucapnya menyesal. Dia bisa mendengar suara ayahnya di latar belakang.
"Syukurlah jika kau baik-baik saja. Ayahmu ingin tahu apa kau ingin dia menjemputmu."
"Tidak sekarang. Aku masih butuh waktu sendiri."
"Baiklah, eomma mengerti. Kau sudah berbicara dengan Mingyu?"
"Belum." Jaehyun berbaring terlentang di atas tempat tidur dan menatap langit-langit. "Aku tidak tahu harus berkata apa pada Mingyu."
"Kau tidak perlu khawatir. Eomma sudah bicara dengan eomma Mingyu sore tadi. Mingyu dan adiknya saat ini berada di Paris."
Jaehyun tertawa pelan. Yakin Mingyu pasti akan terus maju apapun yang terjadi. Bisnis selalu nomor satu bagi pria itu. Mingyu tidak akan membiarkan hal kecil seperti mempelainya yang melarikan diri menghalangi jalannya. "Aku harap mereka bersenang-senang di sana."
"Ya, Jaehyunnie, kau ada dimana, sayang?"
"Paradise Ranch." Jaehyun terdiam sebentar, "Eomma, jangan bilang pada appa dimana aku berada sekarang. Kalau appa bertanya, bilang saja eomma tidak tahu, ya?"
"Baiklah. Eomma tidak akan memberitahu appamu, tapi ada alasan mengapa kau merasa seperti itu?"
"Aku cukup yakin Mingyu tidak akan menelepon untuk menanyakanku, tapi siapa tahu dia menelepon, aku tidak ingin dia tahu dimana aku berada. Eomma mengerti, kan?"
"Ya, eomma sangat mengerti."
Jaehyun tersenyum lega ketika mendengar nada netral dari suara ibunya. "Terima kasih, eomma. Aku sungguh menyesal karena tidak mendengar nasihatmu."
"Karena kau keras kepala, sama seperti appamu. Berapa lama kau berencana untuk tinggal di sana?"
Jaehyun menghela nafas pelan. "Aku tidak tahu. Pasti appa sangat marah, bukan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Dude Ranch Bride (Johnjae)
FanfictionJaehyun memutuskan untuk melarikan diri dari pernikahannya dan bersembunyi di Jeju. Namun, disana dia justru bertemu dengan mantan kekasihnya, Johnny Seo. Pria yang sangat dicintainya hingga saat ini. Apakah perasaan pria itu juga tak berubah terhad...