08

2.7K 220 5
                                    

Rasanya jimin ingin melompat saja dari sini tapi dia masih ingat bahwa itu hal bodoh yang akan menpersulit semua orang termasuk orang tuanya. Akhirnya jimin hanya berdiri di tepi rooftop itu tetapi lelaki yang sedang mengikutinya mengira dia ingin bunuh diri dan tiba tiba menarik jimin.

"jangan gila, lu mau bunuh diri sebab apa?" tanya lelaki itu sambil menggoncang tubuh jimin kencang. Jimin kebingungan dan berusaha membuat lelaki itu mendengarkan penjelasannya. "stop lo salah paham" jimin menahan tangan lelaki itu.

"hah maksud lu" lelaki itu melepaskan tangannya dari bahu jimin. "maksud gua, gua gaakan bunuh diri. Siapa yang bakal ngelakuin hal bodoh itu. Gua cuma pengen ngelepasin penat doang" jawab jimin. Lelaki itu membalik badannya dan berjalan.

"astga bodo banget gua salah, malu banget gua yaampun" lelaki itu menepuk jidatnya dan melanjutkan jalannya. Lalu jimin meneriakinya "hei tunggu, sini dulu" lelaki itu berbalik lagi kejimin "kenapa?". Jimin mendekatinya "makasih ya setidaknya ada yg peduli sama gua" jimin tersenyum manis sampai lelaki yang didepannya itu membeku.

Lelaki yang di depannya spontan tersenyum dan menjulurkan tangannya "ayo kenalan. Gua jung hoseok" dan jimin membalas juluran tangan hoseok sambil tersenyum dengan mata sabitnya "gua jimin". Deg "manisnya" lelaki itu memuji jimin dengan suara yang sangat pelan dan jantung yang berdegup kencang.

"gimana kalau kita habisin malam ini diatas rooftop sambil cerita banyak hal? Cerita kenapa lu sampai pergi ke atas disaat semua orang lagi bersenang senang dibawah" hoseok menarik tangan jimin ke ujung rooftop dan duduk disana. Jimin tersenyum setelah sebulan lebih terpuruk dan malam ini ada yang mau menanyakan dan ada yang mau mendengar keluh kesahnya.

"oh iya, lo siapanya jungkook" jimin bertanya pada hoseok. "Gua temen kuliahnya jungkook, tapi bisa dibilang sahabat juga lah cuma karena sama sama sibuk jarang komukasi" jawab hoseok lalu kembali bertanya pada jimin "lu siapanya jungkook atau siapanya ji eun soalnya orang terdekat jungkook rata rata gua kenal" jimin terdiam dan tak menjawab sepatah katapun karena waktu menikah jungkook hanya mengundang satu orang teman dan keluarga terdekat saja.

"emmm kayanya gua gabisa ceritain sekarang, ada masanya gua cerita sama lo hehe gapapa ya" jimin tersenyum lagi pada hoseok. "its okay tapi malam ini mau ya gua hibur" tanya hoseok dan jimin mengangguk dengan senyuman. Jhope menelpon seorang bartender untuk mengantarkannya wine dan bir ke atas agar bisa dinikmati oleh jimin dan hoseok.

Jimin menarik nafasnya dalam "menurut lo gua orang jahat ga?" tanya jimin yang tetap menatap langit. Hoseok melihat jimin dan tersenyum "salah ga kalo gua ngomong gini, lu persis kaya malaikat" jawab hoseok sangat serius. Jimin spontan melihat hoseok. "mau godain bilang aja jangan kaya gitu" jimin malu pipinya memerah.

"gua serius, gua tau lu berhati lembut bahkan buat bunuh diri aja lu gaberni dan mikirin orang lain. Lu ga egois gua tau, keliatan dari tindakan lu yang mikir jauh" jelas hoseok. "makasih udah puji aku" jawab jimin. Sekitar 10 menit datanglah bartender bersama minuman yang dipesan hoseok.

Mereka menuangkan ke gelas masing masing dan meminumnya serta tertawa dan bercerita hal hal menyenangkan hoseok seprti moodbooster baru saja jimin kenal tapi sudah bisa menjadi sumber energi bahkan sekarang dia lupa apa tujuannya naik ke atas ini.

"jimin mana" mata jungkook menelusuri setiap sudut ruangan tapi yang di carinya tak kunjung ketemu. "sayang kenapa?" tanya jieun. "eh baby ternyata kmu disini tadi aku nyariin kamu" jawab jungkook berbohong. "perasaan aku gajauh deh sama kamu yaampun" ji eun menggeleng dan memeluk jungkook.

"ji eun sebentar ya baby aku mau ketemu temen aku" jungkook menghampiri taehyung. "tae liat suami gua?" yang ditanya tak menjawab malah ketawa. "ini nih tanda tanda karma mau menghampiri. "diem ga lu, liat ga sih?" tanyanya lagi dan tae menggidikkan bahu.

Jungkook menelfon jimin tapi tak diangkat. Jungkook benar benar khawatir apa jimin baik baik saja atau dia sedang kecewa karena jungkook menghianatinya terang terangan seperti itu atau jangan jangan jimin akan meninggalkannya. Sekarnag perasaan takut kehilangan sudah mulai muncul, apakah jungkook akan mengakuinya sekarang bahwa perasaanya berubah.

To be continue

ONE SIDE LOVE // kookmin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang