10

2.9K 226 9
                                    

Sudah dua minggu sejak acara jungkook melamar ji eun jimin jadi tak banyak berbicara dia hanya berbicara sebutuhnya seperti menyuruh jungkook makan dan memberitahu jungkook baju yang akan jungkook pakai diletakkan dimana. Dalam dua minggu ini ji eun sudah berkali kali menginap dirumah. Terlalu sakit untuk melihat mereka bermesraan diruang tamu dan di dapur yang membuat jimin jarang keluar dari kamarnya.

Jimin sedang membaca buku dan sesekali menonton tv yang ada dikamarnya tiba tiba hpnya berdering dan tertuliskan nama hoseok disana.

"jimin kau ada waktu malam ini?"

"ada hoseok, kenapa?"

"dinner denganku. Mau?"

"mmm boleh"

"bersiap lah aku akan menjemputmu"

Tit

Telfon mati dan jimin segera mandi lalu berpakaian tak terlalu rapi tapi menarik. Dia hanya menggunakan kemeja biru langit dan celana hitam. Sebelum bersiap siap karena dia tau sekitar 40 menit lagi jungkook pulang dia sudah menyiapkan makanan dan air hangat untuk jungkook lalu pergi menemui hoseok yang 5 menit lalu sampai di depan pagar rumahnya.

Jimin melambaikan tangannya dan dibukanya pintu mobil hoseok "hai" senyum hoseok pada jimin. "cantik" hoseok menatap jimin lekat, "apaan sih, malu tau" jawab jimin yang pipinya sudah merona. Hoseok menjalankan mobilnya membawa jimin disebuah restaurant, tak begitu mewah tapi membuat jimin nyaman.

Mereka duduk berhadapan layaknya sepasang kekasih. Belakangan ini memang jimin sering pergi dengan hoseok tapi ini kali pertamanya dinner berdua biasanya ada teman jimin atau pun teman hoseok yang akan ikut bergabung. "jimin kita sudah hampir sebulan kenal tapi kamu tetap tidak memberitahuku kenapa kamu datang keacara itu. Aku heran kenapa semua temanku tak ada yang mengenalmu"

Jimin terdiam, apa sekarang saatnya dia membuka hati pada orang lain dan membagikan keluh kesah yang selama ini di pendamnya. Bolehkah dia mempercayai hoseok sebagai orang yang akan medekapnya jika dia sedih. Jimin menatap hoseok dan menarik nafas lalu bercerita.

"aku tak tau setelah ini kamu akan benci aku atau tidak. Tapi aku adalah suami sahnya jungkook" singkat dan jelas jimin tak ingin basa basi. Hoseok terkejut, dia tak percaya dia meminta bukti paada jimin dan jimin memperlihatkan foto pernikahan mereka. "lalu jimin mengapa kamu tak memberitahuku. Kamu tau sendirikan aku bisa dibilang dekat dengan jungkook".

"jika kau ingin pergi juga sama seperti jungkook kelak tak apa hoseok, senang mengenalmu" jimin berdiri dari tempat duduknya meninggalkan hoseok. Hoseok berlari mengejar jimin, ditariknya tangan jimin "jimin bukan itu maksudku, tapi mengapa kamu membiarkan dia melamar jieun bahkan mereka sudah mepersiapkan pernikahan" tanya hoseok dan jimin tak memperdulikannya, dia melepaskan tangan hoseok lalu berjalan kembali.

"OK. AKU AKAN JUJUR SEKARANG, AKU MENYUKAIMU JIMIN. AKU TERTARIK PADAMU SAAT PERTAMA KALI KITA BERTEMU SAMPAI AKU MENGIKUTIMU KE ATAS ROOFTOP ITU, AKU MAU KAMU MENJADI KEKASIHKU" hoseok teriak yang membuat jimin berbalik badan dan melihat hoseok.

Hoseok berlari mendekati jimin dan menggenggam tangan jimin "jimin, kamu mau kan jadi kekasihku" jimin tersenyum sebenarnya dia ingin memiliki orang yang seperti hoseok yang mau mendengar keluh kesahnya. Tapi dia tak mau mengikari janjinya pada tuhan

"maaf hoseok, jika kau menyukaiku dan ingin bersamaku. Tunggulah saat jungkook menikah dengan jieun dan berpisah denganku" jimin menatap hoseok dan hoseok mendekat lalu memegang tangan jimin "aku akan setia menunggumu".

Jimin senang ada yang mau memperhatikannya sekarang tapi dia tetap saja tidak bisa melupakan jungkook tetap saja dalam hatinya dia merasa masih harus menepati janjinya pada tuhan untuk setia pada jungkook.

Sedangkan dirumah Jungkook pulang dan dia makan seperti biasa mandi dan melakukan hal seperti biasa tapi ada yang kurang dia merasa mengapa jimin tak ada menyambutnya seperti biasa. Dia mencari jimin tapi tak ada bahkan didapur dan halaman belakang rumah yang akhirnya dia mengetuk pintu jimin tapi tak terbuka.

Lalu jungkook memberanikan membuka pintu kamar jimin. "kemana dia" setelah dibuka jimin juga tidak ada. Jungkook menelfon jimin tapi tak diangkat bahkan di chatpun hanya di read saja.

Setelah 2 jam menunggu jimin pulang, jimin membuka pintu dan masuk tiba tiba jungkook mendekatinya "dari mana saja jam segini baru pulang". Jimin menatap aneh "aku pergi dengan temanku" jawab jimin dingin. "tanpa memberitahuku kau pergi dengan orang lain" jungkook semakin posesif sekarang.

"pernahkah kau izin denganku disaat kau pergi dengan ji eun?. Tak pernah kan, jadi terserahku mau kemana" jimin berjalan menuju kamarnya lalu mengunci pintu kamarnya. Jungkook mengetok tapi jimin sama sekali tak membukanya. Jimin seperti tak peduli akan jungkook tapi tetap saja air matanya jatuh karena jungkook membentaknya.

"jimin aku akan menunggumu sampai besok didepan pintu ini" jungkook duduk didepan pintu jimin dan tertidur, sedangkan jimin juga ada dibalik pintu dan kepalnya dia senderkan di pintu. Mereka berdua pun tertidur dengan terhalangnya pintu.

ONE SIDE LOVE // kookmin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang