05

2.5K 217 4
                                    

Setelah semua selesai jimin berniat untuk mengambil baju kotor yang ada disebelah tempat tidur jungkook, tapi tujuannya malah terhenti karena dia melihat jungkook tengah vc bersama ji eun yang tidur dan jungkook yang juga tidur. Atau bisa dibilang bahwa vc itu tidak terputus dari tadi malam sampai pagi ini dan ji eun menemaninya.

Jimin mengambil baju kotor itu dan keluar lalu pergi ke kamar mandi. Jimin menyalakan shower agar tidak ada yang mendengar dia menangis. Dia nyalakan mesin laundry bertujuan yang sama yaitu agar suara tangisannya tidak didengar jungkook.

"tuhan apa aku orang jahat sampai aku harus berjodoh dengan orang yang tak mencintaiku. Tuhan kuat kan aku, aku mohon padamu tuhan jangan kau buat aku melemah seperti ini" jimin menumpahkan seluruh air matanya. Dia menangis sekuatnya hingga matanya yang seperti bulan sabit itu membengkak.

Jungkook sudah bangun dan mematikan vc nya dengan ji eun lalu ngechat ji eun untuk izin siap siap kerja. Jungkook melihat kearah lemarinya, sudah ada kemeja beserta jas bahkan dasi yang warnya begitu cocok dengan jasnya. Ternyata jimin sangat telaten mengurusnya.

Didapur jimin tengah memasak sarapan untuk sang suami. Jimin membayangkan betapa senangnya dia kalau dia punya suami yang romantis yang akan memeluknya jika memasak. Tapi semua cuma khayalan dia saja, mana mungkin jungkook begitu kepadanya. Mustahil bukan.

Setelah masak jimin langsung menghidangnya dimeja makan dan menghampiri jungkook ke kamarnya. "jungkook apa kau sudah siap? Sarapan sudah ada di meja ya" jimin melihat jungkook yang tengah bersiap dan jungkook hanya menjawab dengan anggukan.

"jungkook?" panggil jimin dan dijawab oleh jungkook. "jungkook boleh ga aku pasangin dasi kamu" jungkook langsung melihat kearah jimin dan jimin menatapnya balik lalu menunduk takut jungkook marah. "biarkan aku melakukannya, setidaknya ada yang ku kenang jika nanti kita berpisah" jelas jimin. "ok aku mengizinkannya kau memakaikan dasiku setiap pagi".

Jimin tersenyum dan dia langsung mengambil dasi itu dan memasangkannya di leher jungkook. Selesai memasangkannya jungkook mengucapkan terima kasih dan jimin keluar dari kamar jungkook. Jungkook menyusul keluar dan menuju ke meja makan.

Dilihatnya begitu lengkapnya makanan dimeja dari mulai sandwich sampai sup bahkan ada nasi, susu, kopi dan teh, jungkook hanya tinggal memilih mau yang mana. Ibunya saja tak pernah seperti ini, tak pernah selengkap ini menyiapkan sebuah sarapan.

Jimin duduk didepan jungkook dan menuangkan susu digelas untuk jungkook, "jimin kau menyiapkan ini dari jam berapa?" tanya jungkook penasaran. "jam 4 aku terbangun dan tidak bisa tidur lagi jadi aku masak dan mencuci baju" jawab jimin bohong.

Jungkook menatap jimin. "jungkook kalo pulang nanti makan malam aku siapin kaya biasa ya. Jadi kamu tinggal makan soalnya aku kadang ketiduran" jimin tersenyum dan mata bengkak akibat nangisnya makin ketahuan. " kau menangis?" tanya jungkook yang melihat mata jimin seperti itu.

"hah? Tidak, aku tidak menangis kok, ayo dimakan nanti kamu telat" jimin mengalihkan pembicarannya. Jungkook diam dan meminum segelas susu dan makan sandwich. Mengapa sekarang mulai timbul rasa khawatir di dalam hati jungkook. Apakah jungkook mulai mencintai jimin. Atau hanya sekedar rasa khawatir karena mereka diikatkan disebuah pernikahan.

Mengapa jungkook jadi nyaman dengan semua perlakuan jimin? Banyak pertanyaan yang sekarang mengelilingi kepala jungkook. Dia selalu mengesampingkan semuanya dan menganggap ini hal biasa.

TO BE CONTINUE

ONE SIDE LOVE // kookmin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang