Senja ini seperti senja-senja yang telah ku lewati, tiada yang berbeda. Bahkan menurutku lebih indah, duduk sambil menatap dari balik jendela mengagumi betapa indah semburat merah dan jingga, membuat beban melayang sejenak. Hingga suara kecil itu mengusikku.
"Kak, Ayas mau pergi kerumah Aldo sebentar ya.."
Aku hanya mengangguk, tidak ingin melarang sama sekali, melihat senyum itu membuatku kehilangan rasa khawatir dan was-was.
Ku lanjutkan menatap senja yang semakin pudar, membuat semangat menunggu hingga tidak ada lagi sisanya. Tapi rasanya, tidak usah menunggu senja itu habis saat ini, karena bagiku esok hari bahkan esoknya lagi, tidak akan ada lagi senja seindah ini.
Besertaan dengan lenguhan mobil yang melenyapkan harapan terindahku.
Tadi aku masih berpuisi
Menoreh tinta
Meninggalkan bercak hitamnya
Hingga kudengar
Suara lenguhan mobil itu
Ku toleh jendela
Tergambar sketsa
Yang dari sini
Terlihat seperti
Dia.....
Kulihat dia menjauh
Tersenyum....
Ku gerakan kepala
Untuk mencari
Hingga ku sadari
Adikku sudah tidak disini
Seketika hatiku buncah
Dengan rasa sesak
Menyadari tragedi
21 Januari
05:57
WSB. 06,05,2016
-TBC-
NOTE
Kemungkinan ini lebih kaya corat coret doang ya, maaf kalo gak sesuai sama niat baca kalian.

KAMU SEDANG MEMBACA
KUMPULAN CERPEN |SEJUTA ISI|
Storie breviKalian bisa dukung aku pake komen dan juga vote. Nggak harus follow kok, dukungan kalian berupa apapun bisa bikin aku tetap semangat dan bertahan buat nulis karya-karya lain. Hanya pemikiran tiba-tiba yang dituangkan kedalam lembaran cerita. Semoga...