TRAGEDI 21 JANUARI

72 3 0
                                    


Senja ini seperti senja-senja yang telah ku lewati, tiada yang berbeda. Bahkan menurutku lebih indah, duduk sambil menatap dari balik jendela mengagumi betapa indah semburat merah dan jingga, membuat beban melayang sejenak. Hingga suara kecil itu mengusikku.

"Kak, Ayas mau pergi kerumah Aldo sebentar ya.."

Aku hanya mengangguk, tidak ingin melarang sama sekali, melihat senyum itu membuatku kehilangan rasa khawatir dan was-was.

Ku lanjutkan menatap senja yang semakin pudar, membuat semangat menunggu hingga tidak ada lagi sisanya. Tapi rasanya, tidak usah menunggu senja itu habis saat ini, karena bagiku esok hari bahkan esoknya lagi, tidak akan ada lagi senja seindah ini.

Besertaan dengan lenguhan mobil yang melenyapkan harapan terindahku.

Tadi aku masih berpuisi

Menoreh tinta

Meninggalkan bercak hitamnya

Hingga kudengar

Suara lenguhan mobil itu

Ku toleh jendela

Tergambar sketsa

Yang dari sini

Terlihat seperti

Dia.....

Kulihat dia menjauh

Tersenyum....

Ku gerakan kepala

Untuk mencari

Hingga ku sadari

Adikku sudah tidak disini

Seketika hatiku buncah

Dengan rasa sesak

Menyadari tragedi

21 Januari

05:57

WSB. 06,05,2016


-TBC-


NOTE

Kemungkinan ini lebih kaya corat coret doang ya, maaf kalo gak sesuai sama niat baca kalian.

KUMPULAN CERPEN |SEJUTA ISI|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang