*8🐻

2.5K 303 17
                                    

.
.
.
.
.

Kini mereka berdua asyik memakan es krim di taman yang lumayan sepi. Ada beberapa anak anak yang bermain disana, sementara kedua sosok bersurai itu asyik duduk di salah satu bangku taman yang kosong dan lumayan sepi di pojokkan. Hari sudah semakin sore, mereka berdua memilih menghabiskan waktu mereka dengan bersantai di taman pada sore hari usai pertarungan di time zone itu.

"Hm enak!!" Seru Hinata bersemangat. Ia menjilati es krim coklat nya dengan penuh semangat. Siapapun yang melihat wajah Hinata pasti akan ikut tersenyum melihat sosok Hinata yang penuh dengan keceriaan. Termasuk Kageyama, sejak mereka mulai duduk di kursi taman , ia diam diam terus memperhatikan sosok bersurai orange manis yang duduk di sebelah kanannya.

Bruk!

Di sela sela aktifitas mereka berdua itu. Tiba tiba Seorang anak kecil terjatuh di depan mereka. Ia langsung menangis, Kageyama mendengus karena jalan jalannya terganggu begitu saja oleh bocah yang tiba tiba saja terjatuh itu.

Hinata melihat ke kanan ke kiri tetapi tidak menemukan siapapun. Akhirnya Hinata menyerahkan es krimnya ke arah Kageyama yang di sambut dengan suara Kageyama yang tidak terima. Hinata berjalan ke arah anak itu kemudian menunduk. Ia tersenyum lagi, tidak mempedulikan Kageyama yang sudah mengumpat disana.

"Hei yang mana yang sakit?" Tanya Hinata. Anak itu menunjuk lututnya yang terjatuh. Hinata tersenyum lagi berusaha menenangkan anak itu sembari mengobati luka anak itu dengan telaten. Ia berusaha menyemangatinya dengan wajah dan nada yang ceria sehingga anak itu tidak lagi menangis.

Perlahan kemarahan Kageyama luntur begitu saja ketika melihat Hinata dengan gembira dan telaten berusaha menenangkan anak itu. Setelah melakukan pengobatan pertama, ibu anak itu datang dan mengucapkan terimakasih kemudian beranjak pergi dari sana.

.
.
.
.
.

Hinata bangkit dari posisinya dan melebarkan kedua tangannya dengan semangat. Hinata suka membantu orang lain, itu menyenangkan jika melihat orang lain tersenyum karena nya. Hinata membalikkan badannya dan mengulurkan tangannya meminta es krim yang sempat ia
titipkan pada Kageyama.

Dan yang ia lihat membuat Hinata kesal sendiri. Di tangan Kageyama hanya ada es krim vanila nya sedangkan es krim coklat nya sudah dimakan hingga habis. Kageyama mengelap bekas es krim coklat di mulutnya kemudian perlahan melirik ke arah hinata dengan seringai menjengkelkan.

"Kageyama!, Apa yang kau lakukan!!!" Marah Hinata. Padahal ia hanya ingin menitipkan nya. Lihat Kageyama malah seenaknya memakannya. Kageyama hanya menyeringai dan mengejek Hinata dengan wajah menyebalkan nya itu. Itu membuat Hinata kesal sekali, dan melipat kedua tangannya seraya berbalik. Ngambek.

Srek!

Hinata terkejut saat Kageyama tiba tiba menyodorkan es krim vanila miliknya dari belakang. Kemudian Kageyama memeluk Hinata dari belakang. Tangan kirinya memeluk pinggang Hinata hingga melingkar ke perutnya dan tangan kirinya menyodorkan es krim itu dari arah samping kanannya.

Kageyama menyelipkan kepalanya diantara ceruk leher kanan Hinata seraya menatap intens ke arah hinata. Hinata menatap heran dengan perbuatan Kageyama yang tiba tiba bersikap manja pada nya. Tetapi Hinata hanya diam saja tidak merespon, ia masih sangat marah karena perbuatan seenaknya kageyama tadi.

Kageyama menghela nafas , tadi niatnya hanya bercanda. Tapi kalau Hinata sampai seperti ini terus bisa gawat. Bisa bisa Hinata tidak akan mau lagi bertemu dengannya. Kageyama akan melakukan apapun untuk membuat Hinata kembali ceria. Kageyama menyerahkan es krimnya dengan rela, namun Hinata sama sekali tidak merespon. Seperti nya ia marah.

.
.
.
.
.

"Hinata, maafkan aku" lirih Kageyama pelan. Itu membuat Hinata yang masih marah menjadi sedikit luluh karena perkataan lirih Kageyama yang tampak merendahkan. Sosok Kageyama yang selalu bertingkah layaknya seorang raja kini malah merendahkan dirinya di hadapan Hinata. Uuuh kalau gini Hinata tidak akan bisa marah lama lama!!

Akhirnya Hinata mengangguk ,ia mengambil es krim vanila itu dan melahapnya. Itu membuat Kageyama tersenyum lega. Hinata melahap es krim itu, kemudian tersenyum lebar menatap Kageyama. Kageyama memeluk Hinata erat erat seolah ia akan pergi begitu saja. Hinata memerah dan hampir menjatuhkan es krimnya karena hal itu. Hangat.

"Ka..Kageyama" lirih Hinata gugup. Kageyama melepaskan pelukannya perlahan kemudian meraih sebuah bungkusan besar yang ia bawa sedari tadi sehabis dari Timezone. Sebenernya Hinata penasaran dengan bungkusan itu ,tapi ia tidak mau bertanya lebih lanjut. Takutnya Kageyama merasa risih karena ia bertanya akan hal itu.

Hinata masih berdiri dalam diam. Tidak mempedulikan lelehan es krim yang mulai mencair di tangannya. Kageyama menatap sejenak ke arah Hinata yang membuat nya semakin memerah , itu membuat Kageyama tersenyum tipis melihat raut wajah Hinata. Ia mengambil sebuah boneka Teddy bear besar dari sana.

.
.
.
.
.

Sebenernya ia ingin menyerahkan ini sesudah jalan jalan dengan Hinata. Dan mungkin ini adalah saat nya. Kageyama tau ini adalah kekanak-kanakan memberikan hadiah boneka pada seseorang yang sudah dewasa. Namun bagaimana lagi, Kageyama harap Hinata tidak menertawakan hadiah yang ia beli langsung saat mencari cari hadiah untuk Hinata. Ia membeli ini karena mengingat sosok Hinata.

Srek!

Hinata terdiam saat Kageyama menggendong sebuah boneka beruang coklat besar itu. Boneka yang sangat manis, boneka kesukaan Hinata. Wajahnya memerah seperti strawberry. Ia mengalihkan matanya juga ke samping karena rasa malu yang memuncak. Kemudian dengan ragu ragu ia menyerahkan boneka itu pada Hinata.

"Hi..Hinata, aku tau ini memalukan. Ta..tapi apa kau mau menerima boneka ini, a..aku tau ini kekanak-kanakan. Ta..tapi..aku ingin kau menerima ini" kata katanya berantakan. Ia terlalu bingung untuk mencari kata kata yang bagus karena debaran di dadanya itu. Ia takut kalau Hinata akan menertawakan nya. Kageyama menutup kedua matanya rapat rapat. Tangannya yang sedang memegang boneka menjadi gemetaran.

.
.
.
.
.

Srek!

Kageyama tertegun saat Hinata mengambil boneka itu. Ia langsung melihat ke arah Hinata yang hanya tersenyum sangat lebar. Wajahnya ceria seperti matahari, senyuman yang memikat. Ia memeluk erat boneka yang berukuran sangat besar itu seolah itu adalah benda berharga. Ia terkekeh pelan, tidak ada rasa penolakan disana. Yang ada ia sangat bahagia karena pemberian boneka itu.

"Terima kasih Kageyama, bonekanya manis!!" Seru Hinata. Pengakuan yang tidak disangka oleh Kageyama. Kageyama langsung memerah hingga ke telinga. Ia menunduk karena tidak tahan lagi. Dadanya berdebar begitu kencang dan membuat seluruh tubuhnya menjadi memanas. Itu semua hanya karena sosok mungil manis ini. Sebuah perasaan yang semakin tumbuh yang membuat Kageyama semakin jatuh dalam pesona Hinata. Semakin mengenalnya, membuat ia semakin ingin memiliki sosok Hinata hanya untuk dirinya sendiri.

Ah sepertinya ia semakin jatuh cinta , lebih dalam lagi ,lagi dan lagi hingga tidak berdasar kepada sosok Hinata............

Hinata hanya tertawa lepas. Ia memeluk boneka itu dalam dalam. Sebuah rasa hangat menyusup. Memang ini adalah hadiah yang sangat kekanak-kanakan tapi Hinata menyukainya. Kageyama sudah berusaha keras membeli ini hanya untuk nya. Meskipun memalukan ia tetap berusaha memberikan itu padanya. Itu membuat hadiah apapun yang diberikannya menjadi sesuatu yang sangat berharga bagi Hinata.

Entah sudah berapa lama sejak Hinata merasa sebahagia ini. Ini adalah jalan jalan terbaik yang pernah Hinata lakukan. Semua itu karena keberadaan Kageyama dan hadiah ini membuat sebuah perasaan mulai tumbuh dengan subur di hatinya. Antara Hinata dengan Kageyama. Antara kamu dan aku....

Perasaan hangat yang membuat hidup Hinata kini menjadi berwarna. Kageyama membuat Hinata kembali lagi merasakan kebahagiaan yang sudah lama hilang. Hanya dengan boneka Teddy bear ini kisah yang baru akan dimulai. Kisah manis antara Hinata dan Kageyama , antara kedua hati yang di pertemukan secara manis oleh sebuah boneka beruang besar.

Ah Kageyama, kurasa aku mulai mencintaimu.

.
.
.
.
.

🐻You x Me🐻 (KageHina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang