*9🐻

2.4K 284 22
                                    

.
.
.
.
.

Sosok bersurai orange itu memasuki rumah dengan senyum ceria menghiasi wajahnya. Ia meletakkan boneka beruang besar itu di samping tempat tidurnya. Setelah mandi, ia segera membaringkan diri di kamar. Kamarnya yang biasanya sangat sepi, kini terasa sangat hangat hanya karena keberadaan sebuah boneka beruang cokelat muda itu.

Hinata memeluk boneka yang memiliki besar setengah dari badannya itu. Ia memeluk, merasakan betapa empuknya boneka itu. Ini adalah pemberian Kageyama. Hinata tersenyum mengingat itu. Hari ini menyenangkan sekali, Hinata sangat menyukai nya.

Hinata menutup kedua matanya seraya memeluk boneka itu. Tersenyum begitu lebar hingga terbawa ke alam mimpi tanpa terlepas dari wajahnya. Ia sangat bahagia, rumahnya tidak lagi sepi. Ada Sebuah boneka beruang cokelat muda disini yang akan menemani Hinata. Boneka Teddy bear besar yang diberikan langsung oleh Kageyama.

Hinata tersenyum, mengingat sosok bersurai hitam itu selama mimpi nya itu. Ini hari yang menyenangkan. Rasanya tidak lagi kosong. Hinata merasa kebahagiaan nya yang selama ini menghilang telah kembali hanya karena keberadaan Kageyama dan itu semakin di perkuat oleh pemberian hadiah pada saat menjelang akhir jalan jalan. Ini sangat menyenangkan.

.
.
.
.
.

Kageyama segera duduk di balik pintu kamar setelah masuk tergesa gesa. Ia terduduk, tampak jelas raut merah yang menyelimuti seluruh wajahnya itu. Ia masih mengingat bagaimana ekspresi senang Hinata tadi yang membuat ia tidak bisa berhenti memerah ketika mengingat nya.

Rasa suka kageyama semakin dan makin bertambah jauh lebih besar. Kageyama bisa merasakan degup jantung nya semakin cepat dan tubuh nya memanas seketika tanpa terkendali hanya karena mengingat Hinata. Ia pria termanis yang pernah di temui Kageyama. Padahal sebelumya ia tidak pernah seperti ini.

Kageyama menutup wajahnya dengan satu tangan. Kalau begini akan sulit untuk menemui Hinata untuk kedepannya. Ia harus terbiasa. Tidak mungkin ia akan terus memerah di hadapan Hinata. Bisa bisa Hinata akan mengejek nya ,dan itu tidak akan sesuai dengan kepribadian nya.

"Aaah!!!"

.
.
.
.
.

Hinata dengan gembira berjalan menuju ke arah supermarket untuk menjalani kerja paruh waktu nya. Ia tersenyum senyum ceria hingga membuat setiap orang yang melihat nya langsung terpesona. Jujur ini adalah pesona sesungguhnya dari Hinata. Hinata yang ceria dan penuh kegembiraan sehingga membuat setiap orang di sekitarnya ikut bahagia.

Hinata tidak sabar untuk bertemu lagi dengan Kageyama. Yap alasan kebahagiaan itu adalah Kageyama. Meskipun Kageyama adalah sosok yang kasar dan menyebalkan. Keberadaan Kageyama sangatlah penting dan mampu membuat Hinata kembali merasakan perasaan bahagia seperti ini.

Belum pernah Hinata merasa bersemangat seperti ini saat akan bekerja. Ia berjalan ke arah supermarket yang sudah berada tepat di depannya. Pesona Hinata hari ini membuat pemilik toko itu sempat terkejut. Tapi ia tetap berusaha bertingkah seperti biasa.

"Selamat pagi bos!!" Seru Hinata dengan semangat. Bos yang dipanggil seketika membalikkan wajahnya dan terdiam heran dengan raut ceria Hinata yang tampak sangat manis dan memukau. Hinata menatap polos ke arah bos yang hanya diam.

"Ada apa bos?" Tanyanya dengan kedua mata berbinar polos. Bos itu kembali terkena serangan hati. Tapi ia berdehem dan berusaha untuk bersikap seperti biasa meksipun ia hampir saja ingin memeluk Hinata saking mengemaskan nya dia.

"Tidak ada, kenapa kau senang seperti itu?" Tanyanya heran. Ini baru pertama kali ia melihat pekerjanya itu sangat bersemangat. Dan fakta kalau Hinata ternyata sangatlah manis, cuman selama ini tertutupi karena sikapnya yang suram.

Hinata terlihat memikirkan nya kemudian hanya terkekeh pelan sehingga membuat Hinata tampak sangat mengemaskan. Hinata menyatukan kedua tangannya di belakang punggung dan sedikit berjinjit seraya tersenyum lebar menatap ke arah bos yang hanya terpukau dengan tingkah mengemaskan karyawannya itu.

"Tidak ada!" Serunya tersenyum manis. Kemudian berlari pergi masuk kedalam untuk berganti pakaian. Sedangkan bos itu diam diam tersipu. Mungkin ia tidak akan pernah memecat karyawan nya itu. Ia terlalu manis. Bos itu langsung membuat rencana untuk memperkerjakan nya seumur hidup jika perlu.

.
.
.
.
.

Kageyama turun dari mobil mewahnya. Hari ini lagi lagi Kageyama dengan mudahnya menolak ajakan untuk ikut dalam tim internasional voli dengan alasan yang sama. Selain alasan tidak mau terikat itu, sekarang ia memiliki seseorang yang hendak ia temui setiap hari. Siapa lagi kalau bukan Hinata? .Jalan jalannya kemarin sukses besar, ia bahkan diberi nomor ponsel oleh Hinata.

Kageyama Langsung berjalan masuk ke dalam supermarket yang untungnya Lumayan sepi. Sehingga ia bisa dengan bebas melakukan pendekatan dengan Hinata tentu saja. Beberapa orang yang tentu saja langsung mengenali nya langsung terkagum kagum melihatnya.

Tetapi Kageyama sama sekali tidak peduli tentang hal itu. Ia mendekati Hinata dengan wajah datar plus ketusnya itu. Ia sudah berhasil mengubah raut wajahnya menjadi seperti biasa. Tapi lagi lagi dengan mudahnya itu dipatahkan oleh wajah ceria Hinata yang langsung membuat Kageyama memerah lagi.

"Wah Kageyama sudah datang!!, Aku merindukan mu!!" Seru Hinata dengan ceria. Lihat saja aura di sekitar nya mendadak menjadi bercahaya dan membuat Kageyama merasa sangat gemas. Padahal tidak biasanya ia seperti ini. Kageyama berdehem kemudian berusaha lagi lagi menetralkan wajah tampannya itu.

"Ya..ya begitulah. O..oh ya kau suka coklat kan?, Ini untukmu. Aku beli...tadi untukmu" seru Kageyama pelan. Ia menyerahkan sebuah bungkusan coklat padanya. Hinata segera berbinar melihat bungkusan makanan itu. Dengan cepat Hinata memeluk tubuh atas Kageyama dan melepaskan nya dengan cepat.

"Wah terima kasih Kageyama, kau baik sekali" seru Hinata. Ia segera melihat coklat itu dengan raut gembira. Tidak mempedulikan sosok Kageyama yang sudah memerah dan masih terpaku disana karena aksi Hinata tadi. Di..dia berani sekali!!

Hinata segera teringat kalau waktu istirahat nya sudah dimulai. Lagipula kageyama sudah susah susah memberikan coklat ini. Hinata segera keluar dari tempat bekerjanya. Ia mengambil sebuah kotak makan siang yang ia bawa dari rumah untuk menghemat uang.

Ia menatap polos ke Kageyama yang masih terpaku memerah. "Kageyama?" Tanyanya. Ia menaikkan kakinya sedikit hingga sampai ke dagu kageyama melihat raut wajah Kageyama dari dekat. Seketika Kageyama tersadar dan segera menutup wajah manis Hinata yang sangat dekat.

"Ugh, apaan sih!" Seru Hinata sebal , padahal ia khawatir tadi. Malah wajahnya didorong begitu saja oleh Kageyama. Kageyama yang sudah memerah sekali lagi berusaha menetralkan wajahnya. Hinata sangat polos, ia tidak tau kalau tingkah nya tadi itu benar benar mengemaskan. Akhh, bisa bisa Kageyama akan menyerangnya sebelum ia sempat menyatakan perasaannya.

"Wajah mu itu menyebalkan Boge!" Seru Kageyama dengan panggilan khasnya membuat Hinata semakin mengembungkan kedua pipinya dengan sebal. Itu malah membuat Kageyama semakin ingin menjahili Hinata.

"Aku gak pendek!" Seru Hinata tidak terima tingginya di hina. Sedangkan Kageyama melipat tangannya dan memandang remeh ke arah Hinata. Rasa malu malu dan merahnya kini tergantikan dengan keinginan ingin menjahili sosok mungil ini.

"Bukan pendek tapi chibi!" Ejek Kageyama lagi. Dan terjadilah pertengkaran mereka yang biasanya. Pertengkaran biasa yang sangat menyenangkan bagi keduanya.

.
.
.
.
.

🐻You x Me🐻 (KageHina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang